Jika memang semesta berniat memisahkan kita di waktu sekarang, lantas apakah bisa aku mengelak?
*****
Sesampainya di kelas....
"Lo kenapa si Ras, tuh muka dari tadi di tekuk mulu perasaan."ucap Mona."Lagi bad mood gue."cetus Rasti.
"Siapa lagi hah? Siapa yang bikin lo gini lagi? Elah."kesal Lena.
"Tama."satu kata yang Rasti lontarkan namun sanggup membuat semunya menahan tawa.
"Kenapa kalian? Ngetawain gue?"kesal Rasti.
"Yaa lagian, masa gara-gara anak baru lo bisa jadi kaya gini."keukeuh Dela.
"Kalian nggak tahu aja sikap nya ishh."ucap Rasti memanyunkan bibirnya.
"Tuh bibir pengen di comot?"keukeuh Anis.
"Ishh paan si."jawab Rasti.
"Udah-udah jangan berisik lahh, bentar lagi bell, pa Karman bakalan masuk."cetus Anis.
****
"Emhhh."ringis Yuli yang baru tersadar.
"Lah aku dirumah sakit lagi? Ishh kenapa lagi si nyusahin orang mulu."batin Yuli.
"Eh? Udah sadar."ucap Suster yang baru saja masuk kedalam ruangan.
"I-iya Sus."ucap Yuli tersenyum tipis."saya udah berapa hari Sus di sini?"tanya Yuli.
"Baru dua hari."jawabnya.
"Alhamdulillah, untung baru dua hari."gumam nya.
"Emang kenapa gitu?"tanya Suster.
"Eh eng-enggak."gugup Yuli."ehh eu-eu saya permisi ke toilet dulu."pamit Yuli dan hendak berdiri, namun sesegera tangan Suster itu membantunya.
"Biar saya bantu."ucap Suster tersebut.
"Oh iya."gumam Yuli.
Sesampinya di dalam toilet, Yuli di kagetkan dengan tulisan darah yang terdapat di kaca toilet tersebut"lo cuma cewe yang berpenyakitan yang bisanya cuma nyusahin Raga tau nggak?mendingan jauh-jauh dari Raga jijik gue liat nya, sebelum gue bener-bener lenyapin lo dari bumi ini."setelah membacanya dadanya kembali sesak.
"siapa yang tega melakukan ini?"batin Yuli sembari melirik ke sekitarnya."nggak mungkin orang luar, ini kan ruangan aku? Apa mungkin Suster itu? Tapi...tidak mungkin untuk apa juga dia melakukan semua ini, lantas siapa?"batin nya terus menerus bertanya.
"Dia memang bener, aku cuma bisa nyusahin Raga,bahkan yang harus nya Raga di jaga karena keadaan nya kini malah aku yang dia jaga, aku egois?"batin nya lagi.
Haruskah dia meninggalkan nya sekarang? Tapi kalo Raga bertanya alasan apa yang harus dia lontarkan, kini hidupnya kembali di rutuki kata egois.
Namun sesegera dia melupakan fikiran-fikiran itu, dia harus fokus terlebih dahulu dengan kesehatanya,kalo terus-menerus seperti ini bisa saja dia malah semakin lama menyusahkan Raga.
Setelah berkutat dengan fikiran nya itu, dia sesegera mempercepat aktivitasnya yang sempat tertunda tadi, yaitu mencuci muka lalu barulah dia keluar toilet, namun....
"Ngapain si di toilet lama banget."cetus Raga.
"Kok dia nggak sekolah? Eh terus itu kenapa? Kok dia pake baju rumah sakit? Ya ampun dia kenapa lagi?"batin Yuli terus menerus merasakan khawatir.
![](https://img.wattpad.com/cover/198883770-288-k492865.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Old [END]
Teen FictionRAGA ALAMSYAH Cowok bad boy, dingin dan mempunyai kisah tentang tragedi di masa lalu nya Tampan serta famous di sekolah nya.sang ketua dari geng Stronger mempunyai sahabat yang berupa rupa karaketernya. Masa lalu mengajarkan mereka tentang sebuah...