40. Menyesal

69 13 8
                                        


Kenapa nyariin gue? Bukan nya emang ini yang lo mau?

Kembali mungkin cara yang baik, Tapi apakah emang baik? Jika kembali nya seseorang menyakiti hati beberapa orang?

****

Seketika Raga merasa panik, Kenapa orang tua Yuli tidak menemuinya?" Buat apa dia kesini?"tanya Raga.

"Katanya buat...."

Seketika ucapan Rika terhenti saat melihat Raga tengah berlari keluar kantin untuk menuju ruang guru, Sudah mereka pastikan bahwa Raga akan menanyai alasan orang tua Yuli ke sini.

Nafas nya memburu karena berlari dari kantin menuju ruang guru, Karena nyatanya jarak Ruang guru dengan kantin bisa di utarakan dari sabang sampai merauke karena jaraknya yang sama-sama berada di ujung sekolah.

Sesampainya Raga di ruang guru ia sesegera masuk tanpa mengucapkan apapun saking pentingnya yang menyebabkanya langsung mendapat teguran dari salah satu guru di sana.

"Heh Raga, Kamu nggak ada sopan-sopan nya ya!! Masuk tanpa ketuk pintu, Nggak ngucap salam lagi." Ucap Pa Karman.

"Maaf pa saya lagi buru-buru mau nanya nih pa."ucapnya ngos-ngosan.

"Kenapa? Kamu kaya lagi di kejar-kejar setan aja."seru pa Karman.

"Bener tadi ada orang tua Yuli ke sini pa?"tanya Raga yang di angguki oleh guru-guru yang ada di sana.

"Dia bilang apa pa? Apa katanya? Yuli baik-baik aja kan pa? Dia bilang apa pa?"cerocos Raga.

"Nanya tuh satu-satu saya juga bingung mau jawab yang mana."heran pa Karman.ada apa dengan anak ini?!

"Dia bicara apa pa?"putus Raga.

"Nah gitu dong."keukeuh pa Karman, Rasanya seru mengerjai anak nakal seperti Raga.

"Jawab pa plis!!"kesal Raga.

"Emang kenapa Raga? Kaya yang penting aja."tanya Pa Karman.

"PA!!" satu kata yang Raga ucapkan sontak membuat pa Karman bergidik ngeri karena ekspresi Raga yang berubah total dengan cepat layaknya membalikan telapak tangan.

"Eh eu-eu i-iya tadi orang tua Yuli bilang ke sini, Kalo Yuli nggak bisa ikut ujian semester kelas XII karena keadaan nya yang belum sembuh total yang mengharuskan dia tetap menetap beberapa bulan ini di LONDON, Tapi kalo sampe kelulusan Yuli belum sembuh, Dia akan menyempatkan diri untuk menghadiri acara kelulusan, Karena soal ujian-ujian kami bisa kirim online lewat Yuli, Itu yang menyebabkan dia bisa lulus nantinya."jelas pa Karman.

"Belum sembuh total? Berarti artinya Yuli udah sadar? Tapi...kenapa dia nggak ngehubungin gue sedikit pun?"batin Raga semakin frustasi.

"Oh gitu, Makasih pa."ucap Raga kembali lembut, Lalu meninggal kan ruang guru dengan melangkahkan kakinya keluar.

Tanpa ba-bi-bu dia sesegera menuju parkiran untuk mengambil motornya menuju rumah Yuli sesegera, Untuk mencari keajaiban, Bahwa orang tua Yuli masih berada di rumahnya, Sementara sahabat-sahabatnya yang tampak bingung melihat Raga yang berada di parkiran dengan wajah yang panik.

"Kenapa tuh si Raga? Kaya orang yang lagi nyari donasi aja."keukeuh Abda.

"Udah cinta mah beda, Apa aja di lakuin."tambah Faraz.

"Lo gimana Len?"tanya Rika yang mengalihkan pembicaraan.

"Hah? Eu-gue mah ngikut aja, Kalo emang dia udah bener-bener sama Yuli gue bisa apa? Cuma bisa ikhlasin kan?"keukeuh Lena yang tampak samar.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang