35.Gagal lagi.

65 11 0
                                    


"Yuli lagi di bawa ke London Pa, Untuk melanjutkan pengobatanya."jawab Wahdan karena melihat Raga yang masih diam belum menjawab.

"Oh gitu? Semoga berhasil ya."ucap Pa Karman yang langsung mendapatkan anggukan dari semuanya.

"Yasudah kalo gitu, Sampe sini dulu pelajaranya,"tutup Pa Karman dan segera membereskan peralatan nya yang terdapat di meja guru, Setelahnya Pa Karman meninggalkan kelas.

"Oyy dari tadi ngelamun mulu kenapa si?"ucap Faraz pura-pura tidak tahu, Dia hanya menginginkan sahabat nya bersikap seperti sedia kala.

"Nggak."cetus Raga.

Membuat Razi mengernyitkan alisnya."Ga, Lo jangan kaya gue, Semuanya bakalan balik."batin Razi.

"Udah lah Ga, Yuli bakalan baik-baik aja."ucap Candra yang langsung di angguki oleh Raga.

"Yuli udah berangkat kan pagi ini? Berarti dia udah di pesawat?"tanya Abda yang lagi-lagi hanya dengan anggukan lah Raga menanggapinya.

"Anjir Raga Es udah balik lagi."batin Abda.

"Berapa bulan dia di sana?"tanya Faraz, Dia hanya ingin membuat Raga kembali berbicara.

"Tiga bulan."cetus Raga.

"Anjirr sabar-sabar orang sabar rezeki nya lebar."batin Faraz.

"Dia cuma sama dokter pribadinya di sana?"tanya Candra.

"Orang tuanya nanti nyusul."cetus Raga.

"Lo bakalan nyusul?"tanya Wahdan.

"Nggak tahu."geleng Raga.

"Eu...."ucapan Abda terhenti karena gebrakan Raga.

Brakh...Raga menggebrak mejanya karena kesal dengan pertanyaan-pertanyaan teman-temanya yang terus bertubi, Sehingga membuat seisi kelas mengalihkan pandangan pada mereka.

"Udah lah jangan ada yang bahas dia dulu!!"tegas Raga lalu melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Lu si...."

"Lu si...."

"Lu si...."

"Lu si...."

Mereka terus menerus saling menyalahkan hingga akhirnya Razi pun ikut menatap mereka tajam.

"Jangan pernah ikut campur urusan orang terlalu jauh, Gue udah berapa kali bilang ini sama kalian."cetus Razi.

"Mereka punya masalahnya masing-masing yang nggak perlu semuanya kita tahu."tambah Razi.

"Jangan ada yang bahas Yuli buat kali ini."putus Razi lalu kembali membaca bukunya.

"Ada apa si?!"pekik Rika karena ikut terganggu dengan perdebatan Inti Stronger.

Abda menggeleng."Nggak ada."keukeuh Abda.

"Dih anjir."kesal Rika.

"Raga kenapa lagi si?"batin Lena khawatir.

"Heyy!!! Ngantin skuyy biar nggak slekk, pelajaran ke dua katanya nggak bakalan masuk!!"teriak Anis.

"Skuyy lahh."balas Rasti.

Akhirnya mereka menuju ke kantin, kecuali Lena dan Razi, Mereka memutuskan untuk pergi ke rofftof.

****

"Bang Zeno sama siapa?"gumam Zena di dalam ruanganya.

"Anjir jadi penasaran kan?"kesal Zena.

Sedangkan Zeno sedang bersama seseorang yang kini akan membantu meluapkan emosinya.

Story Old [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang