®MatahariLangitOne

2.6K 136 3
                                    

"Gue tahu lo sahabat gue, tapi bukan berarti gue nggak bisa jatuh cinta sama lo!"

Bayangan itu terus menghantui pikiran Aska Langit hingga membuat tidurnya terganggu. Aska Langit pun perlahan membuka kelopak matanya sambil menatap langit-langit kamarnya. Wajahnya terlihat sangat frustrasi.

"Apa gue harus ngelarang prinsip," gumam Langit.

"Ah, nggak mungkin gue langgar prinsip rancangan gue sendiri." Gumamnya lagi sambil mengingat-ingat saat pertama kali ia membuat catatan prinsip persahabatan.

Memang seorang Aska Langit ini aneh, hidupnya penuh dengan prinsip. Sampai-sampai ia memiliki buku khusus catatan prinsipnya.

Langit mendengus kasar. "Lagian juga gue sayang Matahari sebagai seorang sahabat doang nggak lebih!"

Langit terdiam sejenak. "Ya walaupun dulu gue-Ahh lupain!" Langit menutup kepala dengan bantal berusaha menepis kenangan dimasa lalu.

Langit lagi-lagi terdiam dengan raut wajah frustrasi. Ini sudah pukul dua belas lewat lima menit tetapi, ia masih belum bisa tertidur nyenyak. Sial!

®MatahariLangit.

Pagi ini seorang Grizelle Matahari bangun pagi, pasalnya ia ini seorang ketua osis dan harus datang pagi ke sekolah. Jika ia telat, maka ia telah gagal menjadi ketua osis yang tepat waktu dan teladan.

"Mah, Zelle berangkat ya!" Pamit Matahari sembari menyalami Ibu nya.

"Bareng Langit kan?" Tanya Ibunya.

Matahari melihat arloji nya sekilas kemudian menatap Ibu nya lagi.
"Langit palingan masih ngebo."

"Ya udah kamu samperin aja dulu dia!"

"Nggak ah, nanti Zelle telat kalo harus samperin Langit."

"Kamu kok gitu sih? Biasanya juga kalo Langit masih ngebo kamu siap buat bangunin nya."

"Zelle Itu ketua osis mah jadi, Zelle harus berangkat pagi."

"Hm, ya udah deh terserah kamu."

Matahari tersenyum. "Ya udah Zelle berangkat ya mah. Dah!"

Matahari berangkat menggunakan taksi pesanannya. Ia sengaja meninggalkan Langit, karena ia malas jika harus membangunkan Langit. Dia itu tidur kayak orang mati! Susah untuk dibangunin.

Tak perlu waktu lama untuk sampai disekolah. Kini Matahari telah sampai. Kaki jenjangnya melangkah stabil ke arah gerbang SMA 2 Gajah Mada. Karena dicap sebagai PRIMADONA alhasil Matahari kini tengah menjadi tontonan para kaum Adam.

"pagi ketos cantik," sapa salah satu cowok yang berada diparkiran.

Simpel saja Matahari hanya menyunggingkan senyuman simpulnya.

"Pagi primadona," sapa salah satu Cowok lagi yang berada tepat di koridor. Lagi-lagi Matahari hanya tersenyum simpul.

"Pagi Ri," sapa salah satu Cowok yang termasuk kumpulan vogan di SMA 2 Gajah Mada. Biasa dipanggil dengan sebutan Agler kalandra.

Matahari kali ini menyumbangkan senyuman manisnya. Pasalnya Agler adalah teman sebangkunya.

Tiba-tiba langkah Matahari berjalan mundur seperti ada yang menyeretnya. Saat melirik ke belakang ternyata benar, Langit sedang menyeretnya hingga ke koridor yang lumayan sepi.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang