Pagi pagi sekali dihalaman rumah Matahari sudah terparkir sebuah mobil silver, dengan berisikan pria tampan didalamnya.
Mau tidak mau Matahari pun cepat cepat berlari turun kebawah untuk menyapanya. Dengan seragam yang masih dikeluarkan,Kaos kaki baru terpasang satu, dan juga rambut yang belum disisir,Matahari menghampiri Arsenio dengan Modelan seperti itu.
Ceklek!.
Pintu terbuka, betapa kagetnya Arsenio ketika melihat Primadona sekolah berpenampilan seperti gembel. Arsenio pun tidak dapat menahan tawanya lagi.
"iihhkk! Lo malah ngetawain gue lagi!."gerutu Matahari sebal.
Arsenio memegangi perutnya.
"Abisnya lo,Astaga ri!. Ini yang namanya Primadona sekolah? Modelan kayak gini?! Nggak salah." ledeknya Sembari terus cekikikan.Matahari menyipitkan matanya menatap Arsenio sebal.
"Iiisshhhh! Nyebelin..." teriak Matahari lalu pergi masuk kedalam untuk rapi rapi."Zelle kok malah teriak teriak gitu sih!." tegur sandara yang berada didapur.
Matahari berhenti dianak tangga ke tujuh.
"Abisnya Arsen ngeselin, ma!." jawabnya ketus."Arsen?." gumam Sandara lalu beralih mematikan kompornya, kemudian melangkah mendekati Pintu.
Dan benar, disana, terdapat Atsenio yang tengah menyenderkan tubuhnya Cool di dinding sebelah kanan pintu.
"Oohh, Arsen.." kata Sandara yang menyadarkan Arsenio.
"Eehhk, tante. Pagi tan." sapanya sopan lalu menciumi telapak tangan Sandara.
"Eemm,Ganteng banget kamu sen. Tante sampe oleng loh, jadi pengen kemasa muda lagi,." goda Sandara sembari tersenyum.
Arsenio tersenyum kikuk sambil menggaruk tekuk lehernya yang tidak gatal.
"Oya, mau masuk dulu! Kita sarapan bareng yuk!." ajak Sandara yang diangguki oleh Arsen.
Setelah Arsen masuk kedalam rumah Matahari. Ternyata dari rumah disebrang sana Langit tengah menatap terus gerak gerik arsenio. Ada rasa kesal dibenaknya
"Jadi gue nggak perlu nih, jemput lo ri?!." gumam langit ketus.
Matahari🐷 : Lang, lo duluan aja, ya! Maaf gue nggak bisa bareng lo :'(
Langit mendengus kasar setelah membaca, pesan Dari matahari. Dengan perasaan kesal,langit pun menarik pintu mobilnya lalu menutup dengan keras.
~©MatahariLangit.~
"Gimana Proposal udah jadi belum?." tanya Arsenio yang menurut Matahari Pagi ini Arsenio lebih banyak Bacot dari pada Dingin.
Matahari menatap Arsenio dengan mengkerutkan dahinya.
"Apa sih!." tanya Arsenio mulai ketus.
Matahari pun tersenyum simpul.
"Ini baru arsen!.""Lo bilang lo kangen gue yang dulu! Udah gue ubah sikap gue lo malah bingung. Astaga Ri! Lebih baik gue diem deh." celoteh Arsenio membuat Matahari terkekeh kecil.
"Najiss Baperan!." Celetuk Matahari yang langsung dapat tatapan maut dari Arsenio.
"Apa lo bilang!." kata Arsenio agak berteriak, sambil mengerem mendadak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...