®MatahariLangitSixteen.

631 41 0
                                    

Mobil bewarna abu abu itu masuk kedalam pekarangan rumah kediaman nya Alma Family. Saat sudah terparkir rapi, Mereka pun turun dari mobil dan menuju pintu utama.

Matahari malam ini hanya mengenakan Drees polos bewarna Milo dengan make up tipisnya. Juga rambutnya tergerai rapi.

"Ingat! Bersikaplah sopan!." kata Sandara

"Iya. zelle juga tau ma mana yang baik mana yang buruk!." jawab Matahari yang dapat anggukan dari sandara.

Saat sudah sampai didepan pintu utama. Perlahan pintupun terbuka dan menampakkan seorang laki-laki tampan yang seumuran dengan Matahari.

Matahari melototkan matanya bulat bulat, begitupun Agler, ia membelalakkan matanya karena ternyata wanita yang mau dijodohkan itu adalah Matahari.

"Eehhkk, kamu agler ya?." tanya Sandara sambil tersenyum.

Agler beralih melihat Ibunya Matahari.
"Iya tante." jawabnya ramah.

Matahari menggigit bawah bibirnya, sambil berfikir.
"Teman nya papah, bokapnya agler?!." batin Matahari yang hanya mengetahui bahwa agler sudah tidak memiliki ibu.

"Om,Tante ayok masuk!." ajak Agler yang mempersilakan Sandara dan Gandira masuk kedalam.

Sandara dan Gandira pun masuk kedalam duluan. Kini yang tersisa tinggal Agler dan Matahari.
Mereka saling melirik satu sama lain.

"Itu nyokap bokap lo?" tanya Agler.

"Iya,Dan lo anak temennya papah gue?." tanya balik Matahari.

Agler mengelus tengkuk lehernya.
"Bokap lo temennya Nyokap gue!."

"Hah?! Nyokap? Bokap lo udah nikah lagi?."

"Udah lama ri."

"Kenapa lo nggak cerita sama gue?."

"Gue nggak mau cerita aja."

"Mmm"

"Ya udah ayok masuk! Pasti semuanya udah nungguin." ajak Agler yang berjalan duluan.

Matahari pun mengekori dibelakang Agler.

"Anak kamu pada ganteng ganteng ya Al."puji Sandara yang tersenyum kearah Arsenio.

Arsenio hanya tersenyum ramah untuk menjawabnya.

"Namanya juga cowok, pasti ganteng lah." sahut Alma yang terkekeh.

Tak lama Agler dan Matahari pun datang menghampiri. Karena tempat duduk Arsenio yang membelakangi Matahari,menbuat dia bingung siapa lelaki tersebut?.

Matahari melirik Agler,berniat mau bertanya itu siapa? Namun agler lebih dulu beranjak duduk disebelah lelaki tersebut.

"Itu anak kamu ya san? Cantik banget!." kata Alma yang tersenyum manis kearah Matahari.

Matahari tersenyum lebar.

"Sini duduk!." ajak Alma yang menyuruhnya duduk disebelah Sandara.

Matahari duduk disebelah sandara yang tepatnya berhadapan dengan Arsenio. Saat sudah duduk Betapa terkejut nya Matahari melihat Arsenio berada dihadapannya, dengan memasang raut wajah bingung.

"Arsen?." gumam Matahari yang terdengar.

"Kalian udah saling kenal?." tanya Gandira.

"Arsen itu wakil osis pah,." jawab Matahari.

"Woahh! Berarti kalian satu sekolah ya?." tanya Alma.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang