Setelah menceritakan semuanya pada Matahari apa yang telah terjadi. Langit pun terdiam untuk menenangkan hatinya. Matahari menghembuskan nafas panjang nya.
"Lo harus sabar lang. Gue juga ditinggalin mama gue. Dan emang nyesek banget sih, tapi semuanya gue laluin dengan ikhlas dan sabar." Kata Matahari
Langit mengangguk.
"Sekarang lo makan dulu, karena sedih juga butuh tenaga!"Matahari memberikan Piring yang berisikan nasi beserta lauk pauknya.
"Gue lagi nggak mood makan."
Matahari berdecak sebal. "Gue suapin deh!"
Langit tetap tidak membuka mulut nya. Dia hanya menatap Matahari.
"Makan atau gue pulang nih!"
"Iya iya..." Balas Langit seraya mencekal. Lengan Matahari dan menurut untuk makan.
"Dasar, bayi besar..."cibir Matahari seraya menyuapi Langit.
"Habis makan lo mandi terus beresin kamar lo!"Titah Matahari yang diangguki Langit.
"Lo nggak usah sedih sedih lagi deh! Berasa liat gembel gue."
Langit menatap Matahari tajam. "Lo seneng banget sih ngeledekin gue!"
Matahari memamerkan deretan gigi putihnya. "Makannya jangan sedih mulu."
"Eemm.."langit mengangguk.
~©MatahariLangit.~
"Aryaa..."Rengek Lami seraya memeluk Arya yang baru saja sampai dihalaman rumah Lami.
Arya tersenyum manis dan membalas pelukan hangat itu. "Aku belum pergi kok kamu udah sedih sih?"
"Kangen...."pekiknya.
"Kan tadi udah ketemu."
"Masih kangen.....Arya jangan pergi"
"Aku cuman pergi empat tahun, itupun klao libur aku pasti pulang kesini buat meluk kamu..."
"Empat tahun tuh lama tau..."
Arya menangkuo kedua pipi lami."Kalo kamu sayang sama aku, tunggu aku. Kalo kamu udah bosen sama aku, Ahhk! Janganlah bosen..."
Lami terkekeh. "Kangen..."Lagi lagi lami memeluk Arya erat. Seerat mungkin.
"Besok kamu ikut aja."
"Hemm,Kuliah aku gimana?"
"Ya kamu kuliah dieropa aja."
"Nggak semudah itu Aryaa!"
Arya menghela nafas beratnya. "Susah banget sih ngelepas kamu. Kangen banget"
Lami memasang wajah sendunya. "Aryaa... Eemm..."
~©MatahariLangit.~
Sore berganti malam. Kini Matahari baru pulang dari Rumah Langit. Sesampainya dirumah, dia melihat Ayahnya tengah bermain bersama noe diruang tengah.
Matahari tersenyum setelah melihat Ayahnya tersenyum lebar karena bermain bersama cucunya itu. "zelle pulang!" seru Matahari menghampiri Gandira dan Noe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...