Arsenio menghentikan motornya tepat di depan rumah minimalis berwarna Putih hitam. Seperti nya ini rumah Agler, karena Nomor rumahnya sama dengan Yang disebutkan oleh Adena..
Arsenio pun turun dari motor gedenya itu, kemudian menghampiri pintu utama rumah tersebut.
"Assalamualaikum." Ucap Arsenio sambil mengetuk pintu beberapa kali.
"Waalaikumsalam." terdengar suara wanita didalam sana, yang sepertinya selalu Arsenio dengar tiap hari.
Pintu pun terbuka lebar, menampakkan seorang wanita dengan baju dasternya dengan perpaduan sandal jepit birunya, juga di kepalanya terdapat beberapa Rol gulung.
"Arsen..." panggil Alma lembut.
Baru kali ini Arsenio berani menghampiri Kediaman Ibunya dengan Ayah tirinya.Begini. Jadi Ibu Arsenio jika malam ia akan tinggal bersama Arsenio dirumah besarnya itu. Namun jika siang ia akan tinggal dikediaman Suaminya.
Arsenio memutar bola matanya.
"Arsen mau ketemu Agler."Seketika Senyuman wanita itu pudar, kiranya Ia mencari ibunya, namun ia malah mencari Agler.
"Ya udah ayok masuk dulu,Mama panggil dia dulu." ucap Alma yang masih terlihat tenang.
"Arsen tunggu diluar aja." Jawab Arsenio Datar.
Alma hanya dapat menghembuskan nafas panjang nya.
"Ya udah mama panggilin dulu ya."Arsenio duduk dikursi yang tersusun rapi diteras rumah agler.
"Tau darimana lo rumah gue?." tanya Agler yang memasang raut wajah aneh.
"Dari manusia." jawab Arsen ketus.
Agler mendengus, kemudian terduduk disebelah Arsen.
"Ngapain nyari gue?." tanya Agler to the point.
"Gue mau ngajak lo, Balapan." jawab Arsenio.
"Hah? Balapan. Ya kali sen gue balapan. Bisa habis gue ditabokin bokap!."
"Ya udah kalo nggak mau."
"Sen,Mama lo selalu cerita ke gue, kalo-"
"Kalo gue itu sering kabur dari rumah,!.itu yang mau lo bilang?."
"Bukan itu doang. Lo juga nggak pernah mau makan, padahal mama lo udah masakin makanan kesukaan lo. Seharusnya lo-"
"Jangan ceramahin gue, gue sama sekali nggak pernah nganggep lo sebagai saudara gue,."
"Serah lo deh, gue cuman mau bilang aja, tolong Berfikir dewasa!." kata Agler menepuk bahu Arsen.
Arsen terdiam sejenak.
"Lo mau apa kagak?.""Gue mau tapi ada syaratnya."
"Ck. Apaan?."
"Lo tinggal bareng gue sama nyokap bokap!."
Arsenio melotot sinis.
"Kagak!.""Ya udah kalo gitu gue nggak ikut lo."
Arsenio mendengus sebal,Sambil mengacak rambutnya frustrasi. Pasalnya nanti malam Gavin dan bellvania mengajaknya balapan lagi, namun syaratnya harus membawa satu pembalap lagi. Makannya Arsen mengajak Agler,.
"Bisa nggak sih lo ngasih Syarat tuh yang bener!."
"Gue selalu bener sen."
"Sekali aja kek bantuin gue tanpa pake syarat apapun!."
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...