Selama pelajaran berlanjut yang Langit lakukan hanyalah melamun. Hingga Arya terlihat sangat bingung dengan sikap Langit yang tidak seperti biasanya.
"Lang, maneh teh kenapa?" tanya Arya berbisik.
Langit tidak mendengar ia tetap fokus pada lamunannya.
"Langit!" Panggil Arya sekali lagi sembari menggoyangkan bahunya.
Seketika mata Langit melirik ke arah Arya lalu mengkerutkan kening samar.
"Ada masalah, Lang?" tanya Arya.
Langit menghembuskan nafas kasar seraya memandang kedepan papan tulis.
"Kagak," jawabnya cuek.
Arya menggangguk kemudian kembali fokus ke depan memperhatikan Bu Lina yang sedang menjelaskan tentang Bioteknologi.
~®MatahariLangit.~
Auristela Si Antagonis yang selalu menghancurkan Mood Grizelle Matahari.
Awalnya Auristela membenci Matahari karena Matahari terpilih menjadi Primadona SMA 2 Gajah Mada dan semua Warga Sekolah mengakuinya bahwa Matahari pantas menjadi Primadona.
Auristela selalu berbicara. "Seharusnya Gue yang jadi primadonanya bukan Matahari."
Hampir setiap hari Auristela menjahati Matahari. Dan Hari ini pun Ia sedang menghadang Matahari di koridor yang arahnya menuju kantin.
"Halo Grizelle Matahari sang ketua osis ples Sang Primadona SMA dua Gajah Mada. Apa kabar?" sapa Auristela dengan nada meledek.
Matahari tersenyum miring.
"Sangat baik Putri Auristela yang selalu mengirikan Princess Grizelle Matahari!" Balas Matahari dengan pedenya.Auristela berdecak sebal kemudian memutar bola matanya malas.
"Princess apanya coba? Yang ada juga lo pembantu nya SMA Dua Gajah Mada ini. Haha .... miris!" Cibirnya yang diakhiri dengan tawaan.
Matahari menghembuskan nafas kasar. "Gue pembantu nya yang selalu dapetin prestasi baik buat sekolah ini. Nggak kayak Tuan putrinya yang selalu ngomel tanpa hasil!"
Auristela mengepalkan kedua tangannya. "Bacot lo! Jangan mentang mentang tingkat kepintaran lo diatas rata-rata lo jadi gampang menindas gue! Asal Lo tau ya, kepintaran lo jauh sangat-sangat jauh dengan kejeniusan-nya Aska."
"Gue nggak ada niatan untuk menindas lo kali. Lo nya aja yang ke alayan dan asal lo tahu ya. Aska Langit itu My best friend me, Forever!" Tungkas Matahari seraya mengeleos pergi ke kantin meninggalkan Auristela sendirian.
Tanpa mereka sadari ternyata sedari tadi ada seseorang sedang memperhatikan perdebatan mereka.
"Jadi lo masih nganggep gue sahabat, Ri? Bukan sebagai boyfriend kan?" Gumam Langit dengan senyuman manis.
~®MatahariLangit.~
"Bukanlah!" Ucap Matahari sembari tertawa.
"Kali aja dia yang menang debat." Sahut Adena chalondra.
"Kagak mungkin dia bisa ngalahin mulut gue," jawab Matahari sombong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...