®MatahariLangit53 [🙇]

579 48 20
                                    

Sudah dua minggu ini Matahari menjalani hari harinya tanpa Langit. Mulai dari berangkat sekolah,Bermain,dan berjalan jalan. Dia lakukan itu sendiri terkadang di sekolah dia mengajak Bintang untuk menemaninya.

Semenjak Langit kenal Bulan Hari hari Matahari memang sudah tidak seperti biasanya. Kini Matahari hanya butuh waktu untuk menghapus segela kenangannya bersama Langit.

Langit sudah tidak pernah menjemput nya lagi saat ingin sekolah. Pasalnya Matahari selalu melihat Pagi sekali Langit sudah pergi dengan mobilnya tidak seperti biasanya.

"Gue memang harus lupain lo!" Gumam Matahari seraya melangkahkan kakinya keluar gerbang rumahnya.

Matahari menarik nafasnya dalam dalam lalu membuangnya perlahan. Kemudian dia tersenyum lebar seraya memegang Tali tasnya.
"Pasti bisa! semangat matahari!." Kata Matahari menyemangati dirinya sendiri.

Detik kemudian pun datanglah Taksi yang akhir akhir ini selalu Matahari tumpangi.
Sebelum masuk kedalam taksi Matahari selalu mendapatkan pesan dari Langit.

Langit🐽 : Maaf Ri:(

Matahari selalu mendapatkan chat itu dari Langit. Hampir setiap Pagi dia mengirimkannya. Matahari hanya membacanya lalu menghapusnya.

"Jujur gue emang belum bisa lupain lo. Tapi gue mau belajar bodo amat ke lo!" Batin Matahari lalu masuk kedalam taksi.

Selama dalam perjalanan Matahari hanya mendengarkan Musik lewat earphone. Agar meredakan rasa badmood nya.

~©MatahariLangit.~

Yang langit lakukan setiap pagi, adalah menjenguk Bulan yang lagi lagi masuk rumah sakit. Alasan langit kenapa selalu telat masuk sekolah dan tidak menjemput Matahari adalah Dia ingin selalu dekat dengan Bulan.

Langit juga tidak tau kenapa dia malah memilih menjaga bulan dibandingkan menjemput Matahari.

"Ini udah hampir jam tujuh lewat, kamu mending berangkat ke sekolah.... " Titah Bulan lembut.

Langit tersadar dari lamunannya kemudian beralih melirik jam dinding, ternyata jam sudah menunjukkan pukul 07.10 WIB lima menit lagi gerbnag akan ditutup.

Langit pun menatap Bulan.
"Kalo gitu aku berangkat dulu ya. Pulang sekolah Aku bakalan kesini lagi...." Kata Langit sembari melepas gengaman tangannya dari tangan bulan.

Bulan tersenyum tipis sembari memgangguk lemah.
"Hati hati..."

Langit memgangguk kemudian pergi.
Setelah menaiki mobipnya, langit cepat cepat menancapkan gasmya dengan kecepatan penuh.

Mungkin dia akan telat lagi sekarang. Dan setelah sampai di depan gerbang. Ternyata memang benar, Langit telat hari ini. Parahnya lagi yang bertugas mencatat siswa telat adalah Matahari.

Matahari tengah sibuk mencatat siswa siswa yang telat,Dan menyuruh Siswa tersebut segera menghadap ke Pak Deo.

Pandangannya beralih ke Arah mobil silver Langit. Detik kemudian Wajah Matahari berubah menjadi datar tanpa ekspresi. Matahari menghembuskan nafas kasarnya.

"Pak biarin dia masuk!" titah Matahari kepada pak satpam yang menjaga gerbamg.
"Siap neng!" jawab Pak satpam lalu membuka gerbangnya. Dengan cepat Langit pun melajukan Mobilnya untuk masuk.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang