Adena menghela nafas napas lelah ketika bel Istirahat berdering. Rasanya hari ini dia butuh sesuatu yang dingin untuk menyegarkan otaknya. Soal Matematika tadi sungguh membuat para siswa siswi kebingungan untuk menjawab.
Setelah membereskan barang barangnya Adena segera pergi ke kantin bersama Lami,Agler juga Matahari.
"Perasaan lo baru datang deh ri tadi, kenapa jawabnya cepet amat?."tanya Lami yang kebingungan pasalnya dia saja tidak dapat mengerjakannya.
Matahari tersenyum.
"Gue udah pernah belajar rumus itu sama Langit.""Pantes,Kayak gampang gitu lo ngerjainnya!."Sahut Adena sedikit mendesah lelah.
Matahari hanya terkekeh untuk menjawab.
"Oke, lo telaktir gue mie ayam lam!." kata Agler serelah sampai dikantin.
"Iya iya..." Jawabnya kemudian pergi untuk memesan mie ayam.
Sedangkan Matahari pergi ke tempat penjual Soto,Kali ini dia ingin makan soto. Dan Adena dia hanya membeli Roti juga Susu strawberry dingin.
"Lo nggak makan?." tanya Agler setelah Adena duduk dihadapannya.
"Gue lagi mood makan Roti aja." jawabnya dengan suara khasnya.
Agler mengangguk
"Lo kenapa?.""Kenapa apanya?."
"Muka lo kayak badmood gitu?!."
Adena menghembuskan nafas nya.
"Enggak papa.""Btw, gue boleh nanya sesuatu nggak?."
Adena berhenti mengunyah, dan memilih fokus pada Agler.
"Apa?."Agler berdehem kemudian tersenyum simpul.
"Lo suka sama adek gue?"Deg!
Pertanyaan itu membuat Adena terdiam terpaku. Kenapa harus perkataan itu yang dilontarkan Agler?
Adena memalingkan wajahnya memperhatikan kelain arah sambil menggigit bawah bibir nya kuat kuat.
"Gue tau lo suka Arsen!." sambung Agler yang menghela napasnya.
Adena melirik Agler dengan tatapan sendunya.
"Lo tau darimana?.""Gue sering liat kalo lo lagi sama Arsen. Lo selalu seneng gitu...."
Adena menghembuskan nafas beratnya.
"Jujur Gue suka sama lo!."
Deg!
Rasanya Adena ingin lari secepat mungkin dari hadapan Agler. Kenapa? Kenapa Agler menyatakan cintanya hari ini? Sedangkan Adena saja tidak tahu dia harus bagaimana? Dia masih merasa penasaran akan wanita tadi pagi? Dan sekarang Agler malah membuatnya Kaget!.
Adena membelalakan matanya.
"Gue nggak berharap lo suka sama gue kok! Gue cuman mau jujur sama lo aja...." kata Agler tersenyum manis. walaupun hatinya terasa sakit.
"K-kenapa lo harus suka sama gue? Kalo lo udah tau gue suka sama adek lo?! Kenapa? Lo nggak ngerasa sakit hati apa?." Pertanyaan Adena membuat Agler mendengus geli.
"Gue nggak papa kok,Na..."
Adena menundukkan kepalanya.
"Udah lo nggak usah mikirin ucapan gue tadi. Mending lo makan lagi tu roti!." sahut Agler.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...