®MatahariLangit35

646 32 7
                                    

"Lo nggak mau?." tawar Matahari sembari memberikan Berupa makanan pada Langit.
Langit menggelengkan kepalanya.

"Kenapa? Lo lagi diet?." kata Matahari lalu melahap makanannya.

"Kenyang gue." jawabnya yang tidak luput menatap Matahari.

"Ini enak loh. Lo beneran nggak mau?!." Matahari melirik Sekilas.

Langit tetap menggeleng kan kepala nya menolak.

"Ya udah lah. Lo makan angin aja!." Celetuk Matahari yang membuat Langit terkekeh.

"Eemm...Lo masih sering ketemu Bulan?." tanya Matahari tanoa menatap Langit.

Langit terdiam sambil menghembuskan nafas beratnya.
"Lo cemburu?."

"Lo nggak inget apa? Gue suka sama lo! Jelas lah gue Cemburu." jawabnya Terlalu jujur.

"Dia kan temen lo,ngapain harus cemburu?"

"Bukan! Dia bukan temen gue."

"Loh kok gitu?."

"Dia cewek yang lo suka. Dan itu buat gue nggak suka sama dia!." Celetuk Matahari sambil menatap Langit datar.

Langit merasakan jantungnya berdetak lebih cepat. Darimana Matahari tahu jika dia menyukai Bulan?.

"Kata siapa? Gue suka sama bulan?."
Tanya Langit hati hati.

Matahari mengigit bawah bibirnya kemudian menatap Keatas.
"Lo pernah bilang sama gue. Kalo lo suka Bulan." kata Matahari terus menatap langit mapam yang dipenuhi bintang.

Langit mengikuti arah pandangan Matahari. Seketika pandangannya tertuju pada Bulan yang bercahaya terang diatas sana.
"Tapi gue belum pernah bilang kan,kalo gue juga suka Matahari." ujar Langit melirik Matahari dengan sudut matanya.

Matahari terdiam kemudian tersenyum tipis.
"Tapi kenyataan nya lo cuman suka bulan. Bukan gue." kata Matahari tersenyum.

Langit berlaih menatap Matahari lekat lekat. Detik kemudian senyumnya mengembang sangat lebar, lalu kedua tangan nya menangkup kedua pipi Matahari.

"Perihal suka atau nggak. Lo nggak usah nanya! Gue lebih sayang lo. Karena lo berharga bagi gue." Ujar Langit tersenyum tulus.

Matahari menyentuh telapak tangan Langit kemudian tersenyum simpul.
"Stop! Buat gue berharap terus sama lo!. Kalo akhirnya lo malah buat gue nyesek." Batin Matahari.

"Gue bener bener nggak bisa buat suka sama lo!." Batin Langit.

~©MatahariLangit.~


"Na,Kita muter muter yukk!." ajak Lami smabil menggandeng Lengan Adena.

Adena mengangguk untuk menjawab. Namun langkahnya terhenti ketika Suara Arya menyuruh mereka berdua berhenti.

"Lo sma gue aja!." Sahut Arya berlaih menarik Tangan Lami.

"Iihhkk! Nggak usah pegang pegang!!." kata Lami ngegas.

"Ya makannya lo jangan kemana mana!." balas Arya tak kalah Ngegas.

"Kayaknya kalian makin deket ya." goda Adena sambil terkekeh.

"Masa?!." Kata Arya menyipitkan matanya.

"Ya udah Gue pergi muter sendiri aja." ujar Adena kemudian pergi menuju tempat dimana para tamu undangan berkumpul menikmati hidangan.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang