®MatahariLangitEleven

716 38 0
                                    

" Lo bawa pembalap nya sen?." Tanya Kenzo yang kini berdiri disamping Arsenio.

Arsenio hanya mengangguk, lalu tak lama kemudian Motor gede warna hitam terparkir tepat disebelah Motor Arsenio.

"Lo yakin mau balapan disini?." tanya Agler yang membuka helm nya.

Arsenio membuka helm nya lalu melirik Agler dengan tatapan datarnya.

"Yakinlah! Lo ngeremehin gue?." tanya Arsenio ketus.

Agler terkekeh.
"Nggak akan ada polisi kan?." tanya agler memastikan.

"Kagak ada kok. Lagian jalur ini selalu sepi." sahut Kenzo yang dapat anggukan setuju dari arsenio.

"Demi lo, sen!." bisik Agler tepat ditelinga Arsenio.

Arsenio hanya berdecak sebal. Jika saja ada pembalap handal yang lain selain Agler pasti arsenio akan menggantinya!.

"Btw,Dia siapa sen?." tanya Kenzo.

"Dia Agler." jawab Arsenio datar.

"Kurang penjelasan nya sen." kata Agler yang beralih menatap kenzo.

"Gue Agler kalandra. Kakak tirinya Arsen!." ucapnya dengan senyuman.

Arsenio menatap agler sengit.
"Bisa nggak sih, lo tutup mulut!."

"Sorry sen, kelepasan." kekeh agler.

"Gue baru tau kalo Arsen punya kakak tiri." kata Kenzo.

"Sekarang lo udah tau kan?." tanya arsenio dingin yang dapat anggukan dari Kenzo.

"Tutup mulut. Kalo sampe lo bilang gue nggak akan segan segan buat matahin leher lo!." ancam Arsenio yang dapat kekehan dari Agler.

"Lo tu emang nggak sayang nyawa gue ya sen." ujar Kenzo terdengar malas.

"Kapan dimulainya?." tanya agler.

"Seharusnya sih Gavin sama bellvania udah dateng. Tapi kok ini belum datang juga ya?." jawab Kenzo bingung.

"Lepasin gue,!." teriak seorang wanita yang membuat pandangan Arsenio,Agler,Dan kenzo tertuju padanya.

"Lo kenapa sih Stel?." tanya Moza yang terus mencekal lengan Auristela.

"Gue mau ngasih tau Arsen! Kalo gavin itu udah buat jebakan buat Arsen!." teriak Auristela yang terdengar oleh Arsenio.

"Jebakan?." tanya Moza lalu melepaskan cekalannya.

Auristela pun berlari menghampiri Arsenio,.

"Maksud lo apa?." tanya Arsenio dingin.

"Gavin udah buat jebakan dijalan depan sana sen! Lo mending jangan ikutan balapan,gue nggak mau lo malah kenapa-kenapa." ucap Auristela terengah engah, pasalnya tadi saat ia tengah memergoki Gavin ia hampir ketauan dan akhirnya berhasil berlari.

"Ternyata lo berteman baik ya sen, sama cewek julit ini." celetuk Agler yang tidak suka pada Auristela .

"Lo ngapain ada disini?!." tanya Auristela ketus.

Agler tidak menanggapi ia hanya menatap lurus jalanan.

"Ler,Pokoknya kita harus jauhin jebakan itu!." kata Arsenio pada Agler.

"Kalo misalnya gue malah kena?." tanya Agler balik.

"Tinggal Nama lo pulang!." jawab Arsenio ketus.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang