®MatahariLangit50 [Semangat]

443 41 10
                                    

Pagi ini Matahari sengaja berangkat lebih pagi. Pasalnya dia hari ini tidak ingin berangkat bersama Langit,Entah kenapa memikirkan tentang langit malah membuat Mood Matahari jadi tidak baik.

Matahari pun pergi dengan angkutan umum,Selama dalam perjalanan Matahari hanya terus memikirkan hal hala yang seharusnya tidak ia pikirkan.
Dia terus saja memikirkan Bulan dan langit.

"Huftt...Mungkin Aku memang harus nyerah buat dapetin langit." Batin Matahari.

Ddrrttt....Drrttt

Matahari melihat chat yang masuk. Ternyata dari Langit.

Langit 🐽 : Lo kebiasaan nggak mau nunggu gue_-

Matahari hanya membaca chat tersebut tanpa membalasnya. Dia hanya ingin menjauh dulu dari langit. Dia ingin mencoba untuk melupakan Langit.

~©MatahariLangit.~

Adena terdekat makanananya setelah mendengar Perkataan Lami barusan. Jujur ini membuatnya sangat kaget! Adena membelalakkan matanya sembari menyudahi memakan Sari Rotinya.

"Lo seriusan udah nggak jomblo?." tanya Adena sedikit berteriak namun tetap saja terdengar lembut.

Lami tersenyum lalu mengangguk.

"Sama Arya?." tanya Adena yang lagi lagi dapat Anggukan dari Lami.

Detik kemudian pun Adena tertawa lepas,Membuat Lami menatapnya bingung.

"Bukannya lo benci banget ya sama dia dari kelas sepuluh?"Kata Adena yang tidak berhenti tertawa.

"Iya kan itu dulu. Sekarang gue malah Cinta!." jawabnya Malu malu.

Adena berhenti tertawa kemudian menghembuskan nafas panjang nya.
"Btw,Gue nggak lo telaktir nih?."

Lami tersenyum.
"Minta gih ama Si Arya!."

"Pas banget!!." ujar Adena yang melihat Arya yang sedang membeli minuman.

Lami terdiam dan mengikuti arah pandangan Adena. Ternyata benar, terlihat Arya sedang membeli minuman tidak jauh dari tempat mereka duduk.

"Gue panggil ya!." kata Adena yang siap siap ingin melambaikan tangannya pada Arya.

Lami hanya terdiam sembari memperlihatkan senyuman sempurna nya untuk memyambut sang kekasih barunya itu.

Arya menatap Adena dengan mengangkat satu alisnya.
"Gue Ada Pr!." Jawab Arya dengan Isyarat yang langsung pergi begitu saja.

Adena mendengus sebal setelah Arya pergi begitu saja.

"Kenapa na?." tanya Lami

"Tuh, Arya nya malah pergi!." balasnya Sebal.

Lami membalikkan badannya,ternyata Benar, arya sudah tidak ada dikantin. Ia pun menghela nafasnya berat.

"Lo nganggep gue apa enggak sih Ar?." batin Lami melirih.

Prakkk

"Matahariiiiii...." gerutu Adena dan Lami setelah Matahari menggebrak Meja snagat keras.

Matahari terkekeh lalu duduk disamping Adena.
"Kalian Ngapain sih disini? Gue cariin tau.."

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang