"Maaf gaes gue telat!." Kata Lami yang baru datang dengan wajah lusuhnya.
"Kenapa muka lo?." tanya Matahari
"Masa dia masih tidur tadi Ri, pas gue jemput! Makannya telat..." gerutu Arya seraya mengambil tempat duduk disebelah Langit.
Lami menyipitkan matanya sebal.
"Salah sendiri malah jemput gue!.""Ya kalo gue nggak jemput lo pasti nggak akan kesini!."
Lami hanya mendengus sebal dan beralih melirik Kesamping, Ternyata Disampingnya terdapat Adena dan juga Arsen. Namun matanya menatap heran kearah Bulan.
"Siapa dia?." tanya Lami berbisik kepada Matahari.
"Dia bulan." jawab matahari.
"Ooh, Cantik...."Kata Lami seraya tersenyum ramah pada Bulan.
Bulan membalas senyuman lami.
"Sekarang udah pada ngumpul kan. Ayokk makan!!!." Ajak Matahari lebih dahulu menyumpit Daging nya.
Terlihat sangat jelas Bahwa Matahari sedang bahagia malam ini. Pasalnya dia sangat sennag bahwa teman temannya ingin merayakan hari spesial nya.
Jika Ibu dan ayahnya tidak sibuk mungkin Matahari akan menghabiskan waktu nya bersama kedua orangtua nya juga kakaknya. Tapi itu hanya angan angan saja, karena mereka sangat sibuk.
"Btw, bentar lagi kita ujian loh!." Ujar Arya disela sela makan besarnya.
"Ya terus kenapa?." sahut Langit terdengar sombong.
Arya berdecak sebal lalu menatap Langit datar.
"Lo mah enak, baru baca sekilas aja udah ada di otak. Lah gue harus berkali kali ulang baru nyangkut di otak, itu pun cuman seperempat!.""Makannya lo jangan ngegame teruss!." sahut Lami
"Kagak ada gue ngegame!."
"Buktinya lo suka banget ngegame bareng si Reza, ama Jaxin!."
"Tau darimana lo?!."
"Pan gue sering sama lo tolol!."
Matahari tersenyum kearah Adena, yang membuat Adena menaikkan kedua alisnya.
"Ekhemm!...." Dehem Adena yang membuat Lami dan Arya berbarengan menatap Adena tajam."Hee apa?! Gue cuman batuk doang kok!." Jawab Adena memasang wajah Cemberutnya.
Drrrrttt....Drrtttt
"Handphone siapa tuh?!." tanya Lami.
Matahari mengambil handphonenya yang berbunyi. Saat ia buka ternyata itu chat dari Agler.
Agler_ : Ri gue minta maaf ya, nggak bisa datang ke rumah lo. Abisnya gue lagi main Futsal. Btw Happy birthday ri❤
Matahari tersenyum kemudian memulai mengetikkan keyboard nya. Karena langit tepat duduk depannya, jadi langit dapat melihat raut wajah Matahari yang tersenyum senang itu.
"Siapa?." tanya Langit menatap Matahari datar.
Matahari mendongkakkan kepalanya.
"Bukan siapa siapa." jawabnya sembari kembali memakan makanannya.Langit mendengus kasar dan memilih memakan makanannya dengan suasana Lumayan kesal.
"Seharusnya aku nggak ada disini." Batin Bulan yang mengigit bibir bawahnya.
Suasana malam ini cukup tidak enak. Pasalnya Bulan,Langit,Matahari,Adena,juga Arsen selalu membawa hawa negatif. Mulai dari Arsen yang perhatian kepada Matahari dan itu membuat Adena dan Langit merasa Panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...