Langit sedang memantulkan bola basket nya dilapangan basket sekolahnya. Saat seseorang membuka pintu ruangan basket,Langit mendongak.
Matahari menghela nafas nya kemudian memberanikan diri untuk menghampiri Langit. Matahari juga memegang Sesuatu ditangan kanannya.
"Matahari." gumam langit seraya tersenyum.
Matahari berdiri didepan Langit,Pandangan mereka bertemu. Matahari berusaha menarik nafas panjang, lalu membuangnya perlahan.
"Gue kesini cuman mau balikin ini!." kata Matahari seraya memberikan kotak biru yang berisikan Hoodie dari langit itu.
Langit menerimanya lalu membukanya. Detik kemudian langit mengernyit.
"Kenapa dibalikin? Ini Hoodie couple kita!.""Gue udah punya banyak Hoodie!." jawabnya.
"Tapi ini kan kembaran sama gue? Lo lagi marah sama gue?."
Matahari mendengus kasar.
"Gue tau, gue udah nggak pernah ada waktu lagi buat lo! Gue udah nggak pernah jemput lo lagi,Gue udah nggak pernah ngajak lo jalan jalan lagi....Gue bener bener Minta maaf Ri"langit menatap Matahari sendu.
Matahari memilih diam tanpa menatap Langit.
"Lo nggak tau selama ini gue selalu ngapain?! Jujur gue kangen bareng bareng lagi sama lo!."sambung Langit.
"Lo sibuk ngabisin waktu lo sama bulan kan? Gue tau itu...."
Langit terdiam,Ucapan Matahari memang benar, dan itu malah membuat nya bungkam.
"Gue juga cuman mau bilang... Gue mau coba buat lupain semuanya tentang kita! Tentang kita yang dulu, juga tentang gue yang suka sama lo! Gur mau coba lupain..." kata Matahari penuh penekanan.
Langit menatap Matahari sendu, rasanya kini hatinya sedang teriris,Dia tidak mau matahari melupakan nya begitu saja.
"Gue nggak mau! Gue nggak mau lo pergi gitu aja, lo lupain semuanya...." Ujar langit seraya mencekal lengan Matahari.Matahari berusaha mencegah air matanya untuk tidak terjatuh.
"Cuman ini satu satu nya cara buat gue bisa lupain lo!.""Tapi gue nggak mau lo-"
"Lo udah punya Bulan! Gue yakin lo bisa lupain gue juga!." tungkas Matahari lalu melepas cekalan Langit dan berlari begitu saja meninggalkan Lamgit.
Langit menatap kepergian Matahari dengan perasaan nya yang campur aduk. Langit meremas Hoodie yang Matahari kembalikan. Pertemanan yang sudah dibangun Lama kini telah hancur.
"Coba aja lo temenan sama gue tanpa ada kata Friendzone mungkin kita nggak akan kayak gini Ri...." gumam Langit menyendu.
"Gue pernah bilang berkali kali sama lo! Klao lo paling berharga dihidup gue! Gue nggak pernah mau lupain lo....Selamanya lo tetep jadi sahabat gue!..." smabungnya seraya terduduk dikursi sembari termenung.
~©MatahariLangit. ~
Matahari menundukkan kepala berusaha menyeka air matanya. Untungnya Koridor yang dilewati Matahari tengah sepi.Matahari terus menunduk,hingga tiba tiba ada yang menabrak dan membuat Matahari terhuyung kebelakang.Namun Matahari tidak merasakan tubuhnya menyentuh lantai, ternyata seseorang yang menabraknya tadi sudah dengan cepat menopang Tubuh Matahari dengan satu tangannya.
Tatapan mereka bertemu dan terpaku cukup lama.
Huffttt....
Helaan nafas itu membuat Matahari membenarkan posisinya menjadi berdiri tegap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari Langit ✓
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] #Teenfiction Blurb : "Nggak ada yang bisa jatuh cinta di antara kita, karena kita itu sahabat." Ujar Langit yang fokus pada manik mata Matahari. Matahari memejamkan matanya,kemudian menatap Langit. "Gue bisa jatuh cinta sam...