®MatahariLangit26

645 35 1
                                    

"Zel,Cepet sarapan dulu!." teriak Grizalle dari arah Dapur.

"Iya bentar!."jawab Matahari tak kalah kencang.

"Noe." panggil grizalle sambil mencari Anaknya itu.

Ternyata Noe sedang sibuk menonton kartun kesukaannya,yaitu Doraemon dan parahnya lagi Matahari berada disamping Noe sambil fokus menatap layar televisi.

"Zellee!!." teriak Grizalle yang membuat Matahari menutup kedua telinga nya.

"Apa sih kak?!."jawabnya dengan berteriak.

"Kamu niat sekolah nggak sih?!."

"Niat kok....lagian nanggung Doraemonnya bentar lagi iklan."

"Zelle!"

"Iiihhhhkk! Kakak...."

"Kamu ketua osis loh zel. Jangan berangkat siang!"

Matahari mendengus sebal lalu berdiri dari duduknya, dan melangkah kan kakinya menuju Dapur dengan raut wajahnya yang malas.

"Jangan jadi anak malesan kamu!." kata Grizalle setelah Matahari sudah ada didapur.

"Bawel banget sih!"gerutu Matahari pelan lalu duduk dikursi Makannya.

Jika bukan karena Ibunya yang menyuruh dia tinggal dirumah kakaknya, Pasti Matahari sudah tidak mau. Berhubung Ibu dan ayahnya akan terbang ke Paris maka dari itu satu bulan ini Matahari akan tinggal bersama Kakaknya dulu.

~©MatahariLangit.~

"Bun,langit berangkat ya!." sahut Langit sambil menyambar Rotinya.

"Kamu berangkat bareng siapa?." tanya Xandra.

"Sendiri."

"Jemput Matahari gih! Dia ada dirumah kakaknya. Siapa tau dia lagi nunggu jemputan disana!." titah Xandra yang mengetahui bahwa Matahari ada dirumah Grizalle.

Langit mengangguk mengiyakan lalu mengeleos pergi masuk ke Mobilnya.

Selama dalam perjalanan menuju rumah kakaknya matahari, Langit terus terdiam sambil memikirkan Bagaimana caranya meminta maaf pada Matahari,dan Bagaimana caranya agar tidak menyakitinya lagi.

Drrrttt...

Handphonenya bergetar tanda ada chat masuk, Langit pun membacanya sekilas.

Matahari 🐳 : Jemput gueee:(

Langit mulai mengetikkan Keyboard nya sesekali sambil menatap jalanan.

Langit 🐽 : Gue lagi dijalan ke rumah kak grizalle : )

Langit menyinpan Handphonenya lalu menancapkan gasnya secepat mungkin, agar cepat sampai ditempat tujuan.

Tak lama kemudian Langit pun sampai ditempat tujuan nya, Saat dia sudah sampai ternyata Matahari sudah berdiri didepan gerbang Rumah kakaknya menunggu langit dari tadi.

"Maaf lama." kata Langit setelah Matahari masuk kedalam mobil.

"Udah biasa." celetuknya terdengar meledek.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang