®MatahariLangit67 [Rencana Gavin]

466 39 18
                                    

Ini pertama kalinya Matahari akan pergi keparty bersama pria yang baru ia kenal. Entah kenapa Matahari menerima ajakannya, padahal mereka bertemu saja hanya pada saat berpapasan dijalan.

Dan kini Gavin sudah berada didepan rumahnya lengkap dengan Motor gedenya. Matahari berjalan mendekat kearah Gavin,Karena tersadar ada yang berjalan menujunya Gavin pun menoleh.

Shitt!.Gavin sungguh tidak menyangka bahwa Matahari akan secantik ini jika sudah mengenakan dress dan juga make up tipisnya. Benar benar cantik. Gavin tersenyum tipis saat melihat Matahari.

"Pantes aja disekolahnya populer, ternyata memang secantik ini orangnya."batin Gavin terus menatap Matahari dari atas hingga bawah.

Matahari menghembuskan nafas nya setelah sampai didepan Gavin. "Lo udah nungguin gue lama?." pertanyaan Matahari membuat Gavin menggelengkan kepalanya cepat.

"O-ohh.....Ya udah ayok berangkat!" Kata Matahari seraya meminta helmnya. Gavin pun memberikan Helm tersebut.

Setelah selesai memasang helm. Matahari pun segera Menaiki motor tinggi itu. Sebenarnya dia kurang nyaman karena menaiki Motor gede dengan Dress. Mau tidak mau Matahari harus memegangi dress nya agar tidak berterbangan.

Selama dalam perjalanan mereka hanya terdiam, hanya angin yang menemani keheningan mereka.

~©MatahariLangit.~

"Ma..."panggilan itu begitu lembut menyapa telinga sang wanita yang tengah duduk disebelahnya.

Mirna menoleh."Kenapa? Ada yang sakit?." tanyanya panik.

Bulan tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. "Ma...Kalo ginjal pendonornya gagal. Bulan boleh minta bantuan mama."

Perkataan Bulan membuat Mirna menatapnya sendu. "Apa sayang?."

Lagi lagi Bulan tersenyum. "Tolong bilang sama langit. Kalo bulan udah nggak bisa nemenin dia lagi......" bulan menarik nafasnya dalam dalam.

"Bulan nggak bisa ada disamping langit lagi. Bulan harus pergi...." sambung nya dengan senyuman simpul.

Mirna memejamkan matanya dalam dalam berusaha menerima apa yang akan terjadi besok. "Mama bakalan bilang Lan. Tapi kalo kamu bisa bertahan besok. Mama nggak akan ngomong itu sama langit!"Kata Mirna sembari memegang tangan Bulan lembut.

"Makasih ma...." ujar Bulan lembut.

Mirna tersenyum manis dan haru,Dia sungguh tidak bisa membayangkan jika Bulan harus pergi selamanya. Dia semangat Mirna selama ini, tapi itu semua akan berubah jika Bulan harus pergi.

~©MatahariLangit.~

Suara sountrack diparty ini sangat nyaring dan begitu membisingkan. Matahari lumayan tidak nyaman setelah berada disini. Para tamu undangan banyak yang menikmati pesta malam ini,Mereka semua menari dengan ceria.

Matahari yang sama sekali tidak mengenal orang oramg ada disini hanya terdiam ditempat sembari menikmati hidangan yang ada. Sesekali matanya melirik mencari keberadaan Gavin yang dari tadi belum kembali dari kamar mandi.

"Satrya kemana sih lama banget? Gue udah pengen pulang."gumam Matahari seraya menaruh minumannya.

Dari arah depan sana terlihat tiga orang lelaki tinggi mendekat ketempat Matahari. Disaat para pria itu mendekat Matahari terus menatap mereka takut dan panik. Pasalnya ketiga pria itu terus menggodanya.

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang