®MatahariLangitEightteen.

642 38 3
                                    

"Lo kenapa sih?." tanya Arsenio setelah melirik Matahari.

"Gue masih nggak abis pikir, kalo emang mau jodohin gue sama lo kenapa mereka harus boong?! Lagian belum tentu kan gue nolak." gerutu Matahari sambil meremas remas bajunya.

Arsenio mengernyit lalu menatap Matahari.
"Emang lo nggak akan nolak?."

"Selagi itu yang orang tua gue suruh, ya gue harus ikutin, lagian mau kapan lagi coba buat nurutin kemauan Orang Tua Itung itung Bisa buat mereka bahagia."

"Sorry jalan pikiran gue beda sama lo, jadi gue ogah di jodohin sama lo!."

"Diihh,Lo sama aja kayak langit. Selalu nggak pernah nganggep gue!."

"Gue nggak suka sama lo."

"Kalo gue yang suka?." tanya Matahari becanda.

Arsenio menyipitkan matanya tajam.
"Lo suka langit kan?."

"Saye suka saye suka!." jawab Matahari berbicara seperti Mei mei.

"Mmm"

"Mmm,Lo lagi suka sama siapa?." tanya Matahari.

"Bukan urusan lo." jawabnya ketus.

"Gue kangen lo yang dulu tau!." celetuk Matahari mengingat sesuatu dimasa lalu.

Arsenio hanya mendengus kasar lalu meneguk Air mineral nya.

"Lo dulu kalo gue ajak ngomong Selalu seru dan nggak dingin kayak sekarang! Gue mau lo yang dulu." kata Matahari Menatap Arsenio sendu.

"Lo bawel banget sih!." ucap Arsenio kasar.

Matahari hanya melapangkan dadanya untuk menerima perkataan kasar Arsenio.
"Ya udah gue diem."

~®MatahariLangit.~

Langit mengajak Bulan menghampiri Kedai makanan yang ada ditaman itu. Langit berniat mentraktir bulan malam ini.

"Kamu mau pesan apa?." tanya Langit tersenyum manis.

"Mmm,Apa aja yang penting bisa aku makan." jawab Bulan lembut.

Langit menganggukkan kepalanya lalu pergi untuk memesan makanan nya.

Bulan mengalihkan pandangannya kesekitaran Taman. Pandangan nya tertuju pada seorang yang ia kenal.
Bulan berniat mendakatinya namun tiba tiba langit sudah datang dengan membawakan Jasuke.

"Maaf lan,Tinggal jasuke yang kesisa." kata Langit memberikan Jasukenya.

Bulan tersenyum
"Nggak papa kok."

"Mmm,Selamat makan." kata Langit kemudian melahap jasukenya.

Bulan masih terus menatap Wanita itu. Dia sangat ingin menemui nya. Tapi dia tidak bisa meninggalkan Langit begitu saja.

"Eemm,Lang..." panggil Bulan gugup.

Langit melirik nya penuh tanda tanya.

"Kamu mau ikut aku nggak. Ketemu sama temen aku?." tanya Bulan.

Langit menelan jasukenya sebelum menjawab.
"Temen? Cewek cowok?."

Matahari Langit ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang