What Is Love ? [True Love || Sehun Version]

Special Part ! (Chapter Three)

Happy Reading !

Heyy youuu gaisss... sesuai janjiku yah, part kedua lanjutan dari yg sebelumnya 😊 di cerita ini, di fokusin ke Sehun yg jadi ayah egois loh, awas kalian kesel sama Sehun 🤭
Astaga.... sorry gais, seharusnya kalau udah kuliah itu manggilnya rektor buat kepala sekolah 😩 koplaknya aku... Sorry yah gais !

Setelah mandi dan bersiap, Sehun langsung menyusul kamu ke bawah untuk makan siang.

"Masih ada waktu 25 menit, oppa jangan terburu-buru eoh, kan sekolah Dean dekat dari sini." ucapmu sambil membereskan semua piring dan gelas, dengan di bantu pelayan.

"Iya sayang..." jawab Sehun sambil mencolek dagumu.

"O-oppaaaa..." ucapmu menahan malu karena ulah Sehun.

Sehun tertawa mengejek, "Aigoooo... sudah berapa tahun ini tetapi istriku masih saja malu seperti itu, hahahaha... kau lucu sayang."

Astaga... Kamu ingin memukul kepala suamimu kalau saja teringat bahwa beradu mulut saat ini akan membuat Sehun terlambat menjemput Dean.

"Omo omo omo... istriku merajuk eoh ?" kata Sehun sambil mencolek dagumu lagi.

"Aiiissshhhh oppa... berangkat sekarang atau ingin ku pukul pantat oppa eoh ?" ancammu yg langsung membuat Sehun menelan ludahnya dengan kasar.

"Euummm... oke oke, oppa berangkat sekarang. jangan marah neee." kata Sehun mencium telapak tanganmu.

Memang seru menggoda suami'mu itu, kamu menahan diri untuk tidak tertawa, dan harus mempertahankan wajah serius di depannya.

"Ya." jawabmu singkat.

"Senyum dong..."

Sadarlah (Yn)... Jangan tersenyum ! Kamu bertarung dengan dirimu sendiri, wajah Sehun saat ini sangat-lah lucu.

"E-eoh ! sudah sana pergi oppa."

Sehun tersenyum sambil mengelus pipimu, dan ketika ingin beranjak pergi tiba-tiba ponsel Sehun berbunyi.

"Eoh ?" Sehun mengerutkan kening bingung ketika melihat ponselnya.

"Ada apa oppa ?" tanyamu penasaran.

"Eoh... ini dari rektor kampus Jiheon dan Yonghun, sayang..."

Kamu menganggukkan kepala, "Yasudah angkat oppa, siapa tau penting."

Sehun tersenyum, lalu mengangkat telefonnya.

"Halo..."

"Selamat siang tuan Oh Sehun."

"Iya pak, ada apa yah ? tumben sekali menelfon saya ?" tanya Sehun.

"Anda harus ke kampus ini sekarang juga !"

Sehun menaikkan satu alisnya ke atas, sambil menatap kamu.

"Jiheon dan Yonghun membuat masalah tuan !" ucap sang rektor lagi.

Membuat Sehun langsung mendelik tajam, "APA ? yasudah saya kesana sekarang."