candaan

233 12 0
                                    

Selamat membaca

"Buku, laptop, pensil udah hmm apalagi ya? ah au udah semua deh kayaknya" yaudah layah bodoamat" zilla meninggalkan kamarnya sambil menggendong tas ransel dengan resleting yang masih terbuka cukup lebar.

"Oi Abang abang gemoy punya aku milik aku cinta aku semuanya yang kalian punya miliku" zilla duduk di kursi makan dengan muka semangatnya meneguk susu hingga habis dan memakan roti dengan cepat

"Pelan pelan napa makannya kasian nanti kalau keselek gak ada yang peduli" celetuk putra

"Bodo"

"Buset judes amat jadi cewek"

"Bisa diem gak sih kak putra pagi pagi udah ngebacot aja"

"Dedek diam dede selalu salah"

"Dih elo sehat kan put? Kalau sakit gak udah sekolah, gw bikinin surat keterangan gangguan jiwa mau?" usul panji dengan raut muka yang khawatir

"Nah bang Panji jangan ikut ikutan kayak si zilla dong kalau ngomong  suka bikin orang pengen nabok"

"Syialan" kesal zilla

"Lah emang kenyataannya kok gausah ngelak deh, inget Minggu kemarin lo nyolong kolor warna item pa Iwan alhasil gw yang dituduh nyolong padahal kan sebenernya elo yang nyolong hampir saja gw di pukul pake gayung sama pa Iwan kalau gak ada bang galih habis riwayat gw gara gara elo" ucap putra panjang lebar

"Malu maluin kamu, lagian buat apa sih kolor pak Iwan pake di colong segala" Panji berbicara dengan sedikit menahan tawanya

"Buat David"

Byurrr!

Galih yang sedang minum pun mengeluarkan kembali air putih dari mulutnya karena ucapan zilla yang menurutnya sangat menggelikan dan parahnya putra tersembur air tersebut

Bwhaaaa

Zilla, Panji dan galih pun langsung tertawa keras karena ucapan zilla plus air putih yang membasahi muka putra yang sangat basah

"bang galih bangsat!" Sebal putra yang langsung mengelap wajahnya menggunakan tissu kering yang berada di atas meja

"Sorry sorry bro gw gak sengaja" galih ikut mengelap wajah putra yang terkena semburannya

"Tau lah gw duluan" putra berjalan ke luar duluan disusul zilla galih dan panji yang berada di belakangnya

  Jam menunjukan pukul 07:15 keempat bersaudara itu pun sampai disekolah dengan gaya cool nya yang mempesona dan mampu menghipnotis semua kaum

"Zilla tuh tas lo kayaknya lagi kelaparan"kata galih tiba tiba

"Maksudnya?" Tanya zilla

"Kebuka tuh tas lo" Panji menghampiri zilla dan menutup resleting tasnya

"Kok kebuka sih gw nggak sadar yaudah deh makasih bang Panji" zilla mencium pipi Panji sekilas.

"Oke princess"

"Geli gw liatnya" gumam Putra yang langsung brigidig ngeri

"Bodo!"

"Sumvah daritadi gw dijutekin Mulu atau kalau enggak di jutekin di sebur pake aer, parahnya aer kumur kumur lagi" pasrah putra

"Udah ya gw duluan soalnya hari ini gw piket, bye!" Zilla mempercepat jalannya meninggalkan ketiga kakaknya di parkiran sekolah

Saat zilla sedang berjalan santai tiba tiba Adit berada di belakangnya membuat zilla sedikit terlonjak kaget

"Eh? kak Adit"

"Yoi, ini gw Adit laki laki terganteng se sekolah plus kapten sepak bola SMA tercintah ini"

"Masih kalah sama kak David yang notabenya  kapten basket"

"Iya deh"

"Gitu doang pembelaannya?"

"Apa nya harus dibela coba emang gw kalah kok sama si David yang ganteng se sekolah plus kapten basket itu"

"Eh kak Adit ngambek? enggak kok aku tadi cuma becanda! Kak Adit terganteng dan tersayang deh" menyadari apa yang diucapkannya ada kesalahan teknis zilla reflek langsung menutup mulutnya rapat rapat

"Apa tadi? aku gak denger loh"

"Anu itu hmm itu loh kak hmm aduh apa ya aku lupa lagi deh tadi aku ngomong apaan yaudah aku duluan bye kak! Zilla mendahului langkah Adit dan sekarang ia merasa pipinya memerah karena kejadian tadi yang menurutnya sangat memalukan

"Ni mulut comblang banget dah keceplosan Mulu kan jadinya" batin zilla

                         -----//-----

Bel istirahat berbunyi seiring dengan bunyi perut yang daritadi sudah memberi kode peka

"Cuk kantin yuk" tawar zilla kepada Chiku, teman sebangku zilla

"Yaudah yuk asal kenalin gw sama abang abang lo"

"Yeh ni anak yah, yaudah yok nanti gw kenalin"

"Otw"

"Gas!"

Hingga mereka pun sampai di kantin dan berkumpul bersama di meja pojokan.

"Tuh sana kenalan sama abang gw, pilih aja yang mana mumpung lagi diskon nih"

"Lo pikir kita barang kamvret!" Putra menjewel hidung zilla gemas

Aiishhh! Ringis Zilla mengusap hidunganya yang memerah

"Eh kenalin dong nama elu, tadi ngotot mau ke kantin karena mau dikenal sama Abang abang gw, eh giliran udah ketemu malah diem dieman gini" celoteh zilla yang makin membuat Chiku malu di buatnya

"Sabar aja ya kamu, zilla otaknya emang agak gak bener" galih menatap Chiku lembut

"I-iya kak"

"Yaudah gw balik ke kelas duluan, ada tugas yang belum gw kerjain" Panji bangkit dari duduknya dan berjalan menjauh

"Kenapa dia?" Tanya galih yang masih setia menatap punggung Panji yang semakin menjauh

"Au ah dia kan anti cewek baget kecuali momy sama si kuping monyet oops! Canda kuping monyet" Putra memandang Zilla yang sedang menahan sebuah nafsu

"Lo nyebut gw kuping monyet?"

"Elo jangan ngegas!" balas putra tak kalah sengit

"DIAM!" Teriak galih emosi

"Putra ikut gw ke kelas!" Galih menarik tangan putra kasar

"Mereka saudara kandung Lo?"

"Iya"

"Ganteng ganteng semua anjir" puji Chiku

"halah muka kayak salonpas gitu"

"Tau ah males gw ngomong sama lo"

"Yaudah sih jangan nyolot"

"Iya gak nyolot kok"

"Zilla?" Tanya seorang laki laki yang membuat zilla menegang ditempat

"I-iya ada apa ya kak?" Tanya zilla dengan jantung yang berpacu lebih cepat

"Dipanggil Bu Sarah" ucapnya yang langsung pergi meninggalkan mereka begitu saja

"Anjir gw kira bakalan ngajak jalan lo atau apa gitu"

"Yah kecewa gw! Yaudah bye gw ke Bu Sarah dulu"

"Gw ikut!"

"Ngikut ngikut aja lo dah markodah"

"Harus dong saodah"






REVISI TANGGAL 15-09-2020




ZILLA (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang