amarah

121 7 1
                                    

Selamat membaca :-)

Hari ini Zilla mendekam di kamarnya karena ia dipaksa untuk tidak sekolah terlebih dahulu oleh abwang abwangnya yang cerewet tingkat akut

Zilla sedang melihat dengan teliti kalung berlian hm lebih tepatnya seperti liontin cantik dari Rian, sahabatnya sejak kecil namun ketika beranjak dewasa keduanya memilih untuk menjalankan sebuah hubungan, lagian mana ada sih cewek dan cowok sahabatan tanpa melihatkan perasaan?

Tapi takdir berkata lain, Rian meninggal karena kecelakaan mobil yang dialaminya 3 tahun lalu, bagai mimpi disiang bolong membuat Zilla enggan percaya tapi apa daya terkadang kenyataan membuat kita tersakiti

Sebuah ide muncul di pikiran Zilla, ia mengambil kunci mobil dan bergegas ke sebuah tempat yang harus ia kunjungi

Di sinilah, dimana sahabat sekaligus cinta pertamanya di kubur di sebuah pemakaman umum yang begitu hening hanya ada suara angin yang menerpa

Zilla mengusap nisan makan rian dan mulai membacakan doa setelahnya ia menabur bunga di atas pemakaman rian, Zilla memilih untuk lebih lama di makam rian karena disinilah ia bisa merasakan kehadiran rian yang sangat ia rindukan, dan sekarang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri

"Aku mau curhat sama kamu ian, kalau kamu masih hidup pasti kamu bakalan kasih solusi buat masalah ini" Zilla menghembuskan nafasnya pelan mecoba terlihat tegar

"Kak Tania nyuruh aku jauhin David, kalau aku gak jauhin david, dia bakal kasih tahu kalau chiku menyukai adit dan kamu tahu kan kalau kak panji itu orangnya susah jatuh cinta apalagi setelah kejadian yang pernah ia alami bersama kak Chila dulu" tatapan Zilla mulai kosong dan matanya mulai mengeluarkan air mata yang sejak tadi ia tahan

"Kamu inget gak, Waktu bang panji pengen jadian sama kak Chila? Waktu itu bang panji ngajak kak Chila ke sebuah caffe tapi kak Chila gak dateng dateng sampe cafe itu pengen tutup, cuman abang aku emang keras kepala, ia menahan semua karyawan caffe itu agar tidak menutupnya sampe akhirnya bang panji lelah menunggu, dan memutuskan untuk pergi dari caffe itu dengan kecewa jangan bilang abang aku kalau dia gak keras kepala oke jadi akhirnya dia pergi ke rumah kak Chila dan bang panji liat kak Chila tengah berpelukan dengan seorang laki laki apalagi laki laki itu mencium kening kak Chila, kamu tahu gak? Sejak saat itu bang panji sangat benci semua perempuan kecuali momy dan aku menurutnya semua perempuan itu sama sampe akhirnya bang panji kembali jatuh cinta kembali" Zilla menghentikan kata kata panjang lebarnya, menyeka air mata syialan yang terus turun

"Sekarang bang panji lagi menikmati indahnya jatuh cinta tapi kenapa! Kenapa masih ada orang yang masih mau menyakitinya" hiks hiks hiks

"Seiring dengan bang panji yang lagi jatuh cinta kembali, hal yang sama juga terjadi kepadaku, aku juga jatuh cinta kepada seseorang" Zilla tersenyum ketir

"Kak tania jahat ian, dia mau memisahkan bang panji dari kekasihnya tentu aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi dengan syarat aku harus melepaskan david, kekasihku" Zilla menangis tersedu sedu dan menjambak rambutnya frustasi

"Disisi lain aku tidak ingin kak panji kembali merasakan sakit yang dulu, tapi disisi lain aku tidak ingin melepaskan kebahagiaanku haruskah aku egois?" Tanya Zilla yang hanya mendapat jawaban dari hembusan angin yang menerpa rambutnya

"Tidak! Aku tidak boleh egois! Haruskah aku ikhlaskan david tapi hatiku tidak merelakannya" Zilla semakin menangis sejadi jadinya menggeram kesal entah kesal kepada tania atau kepada dirinya sendiri

Zilla meninggalkan pemakam tersebut dengan wajah yang memerah dan mata yang sangat lembab membuatnya semakin terlihat rapuh

Cciiitt......

Zilla memberhentikan mobilnya di sekolah, kali ini sekolah sangat sepi karena bel pulang sekolah sudah berbunyi 3 jam yang lalu

Zilla berjalan menuju lapangan dan mulai bermain basket dengan lihay beberapa kali pula Zilla memasukan bola ke ring dengan skill yang sangat rumit

Kakinya sudah keram serta keringat yang terus bercucuran tapi Zilla belum berhenti dari permainan basketnya ia malah semakin liar memainkannya sampai akhirnya

Bbrruukkk...

Kaki Zilla keseleo dia tersungkur jatuh dengan badan yang tak kuasa untuk bagun lagi

"GW CAPE TUHAN!" keluh Zilla saat dirinya terjatuh di tengah lapangan dengan tubuh yang menghadap langit dan mata yang memandang langit murka

"ZILLA" teriak David yang langsung berlari menghampiri Zilla dengan hujan yang mengiringi langkah david

"Sayang kamu kenapa?kenapa kamu rapuh, mana Zilla yang bar bar!" David menatap Zilla yang berada di bawahnya

"Gw lelah david, gw nyerah, gw gak kuat!" Zilla dengan sisa tenaganya mengatakan hal itu perlahan david menjongkokkan badannya dan segera memeluk Zilla ditengah air hujan lebat yang menguyur mereka

"Jangan nyerah Zilla aku akan selalu ada saat kamu sedang kesulitan, suka maupun duka kita jalani bareng bareng ya" David masih memeluk Zilla dengan hati yang teriris sakit saat melihat kekasihnya lemah seperti ini

"Aku mencintaimu david" ujar Zilla yang langsung menutup matanya rapat

"Aku lebih mencintaimu Zilla" David merasakan tidak ada pergerakan dari Zilla dan   benar saja Zilla pingsan dipelukan orang yang dicintainya.









Holla gyus

Votte dan komen yaw hehe

Btw maafkeun kalau nulisnya dikit baget soalnya aku juga lagi gak mood tapi bawaannya pengen nulis, memang mood aku gak jelas :v

Okedeh bay gyus


ZILLA (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang