Kebencian

118 7 0
                                    

Selamat membaca

"Suster tolong!" David berteriak seperti orang kesetanan yang tengah menggendong Zilla ala koala dengan keringat yang terus bercucuran hebat dari dahinya

"Suster pacar saya kecelakaan tolong tangani dia terlebih dahulu" titah david yang menatap suster itu dengan nafas yang memburu

"Maaf pak, tolong mengantri lihat banyak sekali pasien disini" ucap suster tersebut sambil menunjukan pandangannya ke semua pasian yang tengah duduk untuk menunggu giliran

"Suster lihat! Pacar saya sudah mengeluarkan banyak darah tidak ada waktu lagi, dia membutuhkan pertolongan, tolong mengerti dengan situasi ini!" Bentak david yang sudah kesal setengah mati kepada suster tersebut

"Tidak bisa! Anda harus mengantri!" Perintah suster tersebut yang tidak ingin mengalah

Kesabaran David tengah diuji, David menghirup dan membuang nafas teratur untuk menenangkan dirinya menghadapi suster gila ini

"Kau seorang perempuan?" Tanya David dengan nada yang tenang

"Iya saya seorang perempuan" jawab suster tersebut sambil melihat david sinis

"Lalu mengapa anda tidak mendahulukan pacar saya! Dia seorang perempuan yang sedang kesakitan karena kecelakaan yang naas tak tahu nyawanya bisa selamat atau tidak seharusnya jika anda seorang perempuan anda juga bisa merasakan apa yang pacar saya alami!" Teriak david membuat semua orang melihat ke arahnya, namun david tidak mempedulikan tatapan semua orang

Mendengar ada keributan, seorang dokter keluar untuk meredakan masalah yang terjadi

"Ada apa ini? Tolong tenang ini rumah sakit dan suara kalian menganggu para pasien saya" ucap dokter tersebut sambil menatap suster gila, dan ketika pandangannya melihat David

"David" kata dokter tersebut

"Kak Raka" David terkejut melihat kakak laki lakinya sudah berada di Indonesia, padahal katanya ia akan pulang 3 hari lagi, entahlah

"Kak tolong teman aku butuh pertolongan" Raka melihat Zilla yang ada dalam gendongan David membuatnya meringis melihat darah segar mengalir dari kepalanya

"Baringkan dia di brangkar!" Perintah dokter tersebut hingga para suster rumah sakit menuruti ucapan sang dokter

"Kak, jangan sampai gw kehilangan dia" mohon david kepada raka

"Gw akan berusaha menolongnya, bawa pasien ini segera ke ruang oprasi!" Raka beserta staf rumah sakit lainnya mendorong brangkar Zilla menuju ruang oprasi

Saat david ingin meninggalkan tempat ia berdiri, david melihat suster tadi dengan tatapan yang meremehkan

"Dasar suster ngesot!" Ucap David yang segera pergi meninggalkan suster tersebut yang menampung malu sangat banyak

Rumah Abwang Abwang Cakep

"Gw udah bilang, pasti gw yang menang" bangga panji karena ia memenangkan kompetisi nilai terbesar diantara sodara sodaranya, atau mungkin panji mendapatkan nilai terbesar di satu sekolah

"Halah sombong amat, cuma beda 2 point aja bangga" kata Galih yang tak kalah sombong

"Iya tuh, gw dong meski nilai gw tinggi, gw gak sombong" gumam putra yang melihat kedua kakaknya bangga

"Tinggi dari pantat kuda" celetuk panji

"Ngayal terus" ejek galih

"Terlecehkan terus dedek" ucap putra tak terima

"Eh bentar! Kita belum tahu nilai si Zilla berapa, lo jangan bangga dulu napa" Galih menatap panji kesal karena dari tadi panji mengejek dirinya dan putra

ZILLA (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang