Selamat membaca ^_^
"Adek setan gw jatoh" teriak putra sambil berlari menghampiri zilla yang sedang dipeluk oleh david
"Bentar itu si putra tulul atau gimana sih malu maluin gw sumpah" oceh galih
"Ya mau gimana lagi udah nasib kita tuhan kasih adik kualitasnya kek begitu" ucap panji sambil menundukan wajahnya malu
"Bang beda beberapa detik pergi aja yok dari sini perasaan gw kagak enak sumpah, biarin ajalah si zilla ada si David sama si Putra" bisik galih yang langsung diangguki oleh panji
"WOY BANG BANTUIN NAPA ADEK LO NIH BERDARAH" Teriak putra yang sudah mengambil alih Zilla dari David
"darah? bukannya si Putra phobia banget ya sama darah?" Tanya galih bingung
"Dasar kampret mana sempat si putra mikirin phobianya pas adek sendiri ngeluarin darah" kata panji santai
"WAIT! Coba lo ulang perkataan lo, si ozil ngeluarin darah?" Tanya galih tanpa sadar
"WOY ADEK GW BERDARAH!" panji yang baru sadar akan ucapannya sendiri berlari sekencang mungkin untuk menghampiri adiknya
"Lah iya adik gw berdarah! ya ampun otak gw bego banget sih" ucap galih yang turut berlari juga yang berada dibelakang panji
"Panggil ambulan ambulan!" Ribut panji yang segera membuka handphonennya menekan nomor darurat untuk rumah sakit
"Putra cepet bawa Zilla keluar!" Perintah galih dan putra pun menurutinya
"Gimana bang, rembulannya udah dateng?" Tanya galih panik
"Ambulan goblok!" Kesal panji
"Iya terserah mau ambulan, rembulan, bualan, bulanan, harian, mingguan tahunan-
"Sa diem gak lu, gw oplas mulut lu tau rasa" geram panji
"Ya maaf, gini nih kalau kita panik selalu ngomong yang gak ada gunannya" ujar galih dengan nada yang rendah
"Mangkannya diem!" Bentak panji yang mampu membungkam mulut galih
"Eh si putra dimana tadi lo suruh dia kemana?" Tanya panji sambil berjalan cepat sedangkan galih mengekor dibelakangnya
"Dibawa ke uks?" Tanya panji yang masih belum mendapat jawaban dari galih
"Atau ke ruang guru?" Tanya panji kembali
"WOY JELANGKUNG LO DENGERIN GAK SIH TADI GW NGOMONG APA!" Pekik panji yang sudah tidak bisa menahan amarahnya
"Lah tadi gw disuruh diem, kok malah jadi lo yang ngegas?" Tanya galih linglung
"Bukan itu maksud gw galih merkilih!" Kesal panji
"Iya maaf"
"Mangkannnya otak tu pake jangan dianggurin aja tu di kepala, busuk mampus!"
"Etdah sungguh kejam kau mas" kata galih dengan suara seperti adik yang kena azab
"Brisik!"
"Eh lo jalan gak jelas beut deh, perasaan dari tadi lo cuman keliling di lorong ini" ucap galih tiba tiba
"Gimana gw mau jalan, kalau lo gak KASIH TAHU ZILLA DIMANA BANGKE!" Demi apapun amarah panji sudah terpancing sekarang
Hehehe "iya ya lupa gw bang" kata galih cengegesan
"BURUAN NJING KASIH TAHU DIMANA ZILLA!"
"Oh si ozil di depan sekolah" ucapnya santai
"Anjir ngapain lo suruh ke depan sekolah sih, harusnya lo suruh ke uks atau ke kelas kek, gak deh sekalian aja lo suruh ke kandang singa" gumam panji yang langsung berlari ke depan sekolah meninggalkan galih dilorong sekolah
"Woy panji tungguin gw ngapa" galih berlari mengejar panji
Depan sekolah
"Putra dimana si Zilla?"tanya panji yang masih ngos ngosan
"lagi makan seblak dikantin" ucap putra santai dan melangkahkan kakinya ke kantin
"Lah bego kali ya tu anak" kata galih yang langsung mengikuti putra dan panji dibelakangnya
"Ga habis pikir gw sama si Ozil" gumam panji dengan nafas yang masih memburu
Kantin......
"Etdah tu bocah mana ya" ucap putra sambil celingak celinguk
"Tu dipojok sambil nyengir kudanil" kata galih yang langsung berlari ke tempat zilla
HEH! Tega beut lo, tadi gw hampir jantungan gara gara lo" gumam panji mendrama
"Gw gak beliin BH mampus lo!" Oceh galih sambil mendudukan pantatnya di kursi samping Zilla
"Yaudah gapapa yang penting beliin celana dalem aja" polos Zilla
"Njir ngakak gw" putra pun tertawa histeris
"Udah daripada ngebacot terus, gw tahu kalian kelaparan mangkannya gw tadi pergi ke kantin biar kalian juga nyusul" ucap Zilla yang membuat ketiga kakaknya termenung
"Gw kira lo gak inget kita belum makan" kata panji
"Gw aja kagak inget gw belum makan gara gara insiden tadi" gumam galih sambil memandangi zilla dengan senyuman manisnya
"Gw sih inget" celetuk putra yang mendapat pukul keras dari Zilla
"Brisik!" Bentak zilla tak suka
"Paan dah" kata putra sambil mengusap kepalanya yang terkena pukul zilla
Zilla mengeluarkan sereal, susu, serta roti dari tasnya yang ia bawa tadi dari rumah selanjutnya ia membuatkan sereal untuk ketiga kakaknya serta susu kotak dan roti
"Makan yang kenyang abwangku" kata zilla dengan senyuman manisnya
"Aww rotinya sangat membahenol" kata panji yang langsung melahap rotinya
"Uwaw serealnya lagi berenang di air susu" celetuk galih tanpa sadar
"Beuh seger beut ni susu badan gw rasanya kembali cetar membahenol" gumam putra sambil menikmati susu kotaknya
"Eh btw itu lo belum jawab pertanyaan si David ya?" Tanya galih penasaran
"Iya, belum gw jawab tadi" jelas zilla
"Emangnya kalau tadi lo gak pingsan, mau jawab apa lo?" Tanya panji hingga membuat galih dan putra memasang telingannya baik baik
"Tadinya sih gw pengen jawab iya, tapi setelah gw inget kelakuan si David, gw jadi muak buat nerima dia" jelas Zilla
"Oh, gw sih iya aja" gumam putra santai
"Iya apaan goblok" ucap galih bingung
"Iya, gw lebih cakep daripada lo" kata putra berbangga diri
"Uh pedas sangat"sindir panji
"Diem lo ban kreta!"kesal galih
"Kreta gak punya ban monyet!" Kata Panji kesal
"Ih abwang kasal" ucap zilla seperti nada anak kecil
"Iya maap maap" tunduk panji
Disisi lain ada seorang laki laki yang memperhatikan keempat kakak beradik itu, senyumnya mengembang dan melangkahkan kakinya ke suatu tempat untuk menemui seseorang.
Ini sudah tahap revisi, semoga kalian senang dengan ceritanya dan sebelumnya author minta vote dan komen kalian ya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZILLA (BELUM DIREVISI)
Ficção AdolescenteINI CERITA ABSURD KO BANYAK YANG BACA SIE? Saya selaku author sangat kaget dan malu🙂