Selamat membaca :)
Panji menggerutu tak jelas sambil berlarian kesana kesini di Bandara, mukanya pucat dan kakinya sangat lemas membuat Galih sedikit perihatin
"Percuma lo nyari si Zilla dia sudah berangkat" singkat galih dan panji pun menghampiri galih yang sedang duduk santai di kursi bandara
"Kenapa lo gak bilang daritadi kalau si Zilla mau pergi hah!"
"Apa?gw gak salah denger, inget lo kemarin yang nyakitin adek lo sendiri!"
"Iya gw tahu, tapi gw pengen minta maaf dan itu semua GARA GARA LO MEMBIARKANNYA PERGI!
Plakk.........
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus galih
"lo sendiri yang bilang kalau lo milih si Chiku yang jelas jelas udah nyelingkuhin lo daripada adek lo sendiri yang sama sekali lo gak percaya sama dia malah lo ngehina dia habis habisan!
"Gw menyesal, gw cuma mau minta maaf sekarang"
"Penyesalan selalu datang terlambat" singkat galih yang meninggalkan panji sendirian sambil tersungkur ke lantai
Tubuh panji meluruh ke lantai, badanya lemas bahkan seperti tak ada tenaga untuk bangkit, hingga panji melihat sepasang sepatu yang menghampirinya segera ia menoleh ke atas, dan dia Chila, mantan gebetannya dulu
Chila membatu panji untuk bangkit dan mendudukannya dikursi segera Chila memberikan panji air mineral
"Aku tahu kamu bingung kenapa aku ada di sini, sebenernya aku ngikutin kamu pas tadi aku dateng ke rumah kamu, dan aku tahu permasalahan ini semua, dan ngikutin kamu sampai bandara" ujar Chila sambil menyugihkan senyuman manisnya
"Kenapa lo dateng ke rumah gw?" Tanya panji penasaran
"Tadinya aku pengen minta maaf kepada adek kamu, Zilla"
"Karena?"
Terlihat Chila menghirup udara dalam dalam seperti ada sesuatu yang segera ia sampaikan
"Kamu cuma mendengarkan aku aja, jangan berbicara sepatah katapun"
"Iya" singkat panji
"Awalnya aku tahu permasalahan kamu dari adik aku, Chiku, dan memang dia mengakui kalau dia salah dia telah selingkuh bersama adit" Chila menghentikan pembicaraannya karena air matanya sudah meluruh jatuh, panji pun mengusapnya dengan lembut
"Lanjutkan" perintah panji yang nampak penasaran
"Dan soal pertengkaran dikantin, dia sebenernya tahu kenapa Zilla menyiramnya dengan air, itu wajar, karena Zilla merasa geram seandainya kamu tahu apa yang dihadapi Zilla saat itu, harusnya kamu membela adikmu bukan malah membela adikku"
"Memang masalahnya apa"
"Awalnya Zilla diancam tania, kalau dia tidak meninggalkan david makan Tania akan memberikan foto kebersamaan chiku dan adit, kamu tahu?Zilla rela mengikhlaskan david demi kamu! Dan foto itu juga yang membuatnya jatuh dari tangga sekolah waktu itu, Zilla tidak ingin nasib abangnya seperti dulu, ditinggalkan oleh seorang perempuan kerena memilih laki laki lain" Chila menghentikan pembicaraannya, dan menangis sejadi jadinya di dada bidang panji, dan panji pun mendekapnya erat
"A-aku menyesal telah menyakiti adiku itu, dan sekarang aku sudah kehilangan dia"
Chila melepaskan pelukan panji dan memandangnya tajam
"Apa dia sudah berangkat?"
"Iya" sesal panji
"Kenapa kamu membiarkannya pergi! Dia perempuan baik" hiks hiks hiks
"Aku tahu, dan aku menyesal"
"Kamu harus mencarinya! Aku ingin menemui dia setelah 3 hari sebelumnya kita bertemu di taman waktu itu"
"Kamu bertemu dengan Zilla?"
"Iya, aku bertemu dengannya saat itu ketika ia sedang berlari dan berakhir dikursi taman dengan tatapan kosong, aku menghampirinya dan dia bertanya aku pergi ke taman itu bersama siapa, dan dengan bodohnya aku menjawab bersama adikku yang sedang bersama pacarnya" Chiku tidak tahan dan membekap mulutnya agar tidak menangis kencang
"Dan aku tahu apa yang sebenernya terjadi kepada hubungan kita, harusnya aku tidak egois dan mengedepankan kemarahan hingga akhirnya membuatmu terluka"
"Aku tidak apa apa, lukaku tidak sebanding dengan luka adikmu"
"KENAPA AKU SEBODOH INI!" panji frustasi
"Singkirkan ego dan amarah kamu"
Rumah david
"David tadi tania telpon bunda, katanya kamu tidak mengantarnya pulang, kenapa?" Tanya bunda David
"Aku cape pengen tidur" david melewati bundanya dan bergegas menaiki tangga
"Tunggu! David kenapa mata kamu bengkak dan merah, pasti karena Mantan kekasihmu itu ya? Sialan"
"Bunda, mau aku bahagiakan?"
"Tentu saja david, seorang ibu pasti mengiginkan anaknya bahagia" bunda david mengelus kepala putranya dengan lembut
"Aku akan meneruskan perjodohanku dan Tania agar bunda bahagia, dan biarkan saja aku seperti ini, selalu dengan mata bengak ini setiap hari, itu semua david lakukan demi bunda" tanpa pikir panjang david menaiki tangga menuju kamarnya
Bunda david mematung ditempat, ia sangat mengkhawatirkan kondisi putranya, tidak bisa dipungkiri perkataan putranya sungguh membuat hatinya senang sekaligus sakit
Brrakkkk..........
David membuka pintu kamarnya kasar dan membanting tubuhnya dikasur dengan tangan yang mengengam foto Zilla erat
"Kenapa kamu pergi yang?aku mencintaimu sampai akhir hidupku" setelahnya david mencium foto mantan kekasihnya dan diakhir dengan kegelapan yang menyelimuti dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
ZILLA (BELUM DIREVISI)
Novela JuvenilINI CERITA ABSURD KO BANYAK YANG BACA SIE? Saya selaku author sangat kaget dan malu🙂