nangis

227 12 0
                                    

Selamat membaca

"Jadi kita mau ngerjain tugas dirumahnya siapa?" Tanya Zilla sambil memasukan buku pelajaran ke dalam tas sekolahnya.

"Rumah lo aja jangan lupa siapin makanan yang banyak buat nyambut gw sekalian bikinin parasmanan" kata Chiku memohon

"Itu sih maunya elo" Zilla menyeringai

"Yoi, eh gw pulang duluan, bye!" Chiku pergi meninggalkan Zilla sendirian di kelas dengan sedikit terburu buru, Zilla keluar dari kelas dan sekarang berakhir di gerbang sekolah untuk menunggu para abang yang belum keluar dari kelas mereka masing masing.

Tin tin tin!.....

Suara klakson dari motor ninja mengagetkan zilla dahinya berkerut karena motor tersebut berdiri tepat di depan badannya

"Jangan culik saya om! Ini anu saya eh saya masih kecil"

"Ayo naik!" Perintah sang pemilik motor tersebut dengan nada yang dingin

"Eh jangan maksa dong om, saya masih sma masa iya haru- kalimat nya terpotong karena pemilik motor tersebut membuka motornya

Damn! Zilla tidak bisa bernafas

"Eh kak dda-vid"

"kalau nggak mau saya duluan"

"Mau, eh emang boleh? enggak ada yang marahkan?" pancing Zilla

"Cepet naik!"

"Oh, yaudah tapi aku lapar belum makan kita mampir dulu ke caffe oke?" Dusta zilla yang sebenarnya dia sudah pesta makanan tadi di kantin

"terserah"

"Makasih kak David" zilla menaiki motor David dengan cepat tangannya melingkar di pinggang David tercium aroma tubuh David yang sudah menjadi candu zilla

Akhirnya mereka sampai di tempat tujuan yang zilla inginkan, dimana lagi kalau bukan di caffe sebenarnya mereka sudah sampai 2 menit lalu tapi zilla masih enggan melepaskan pegangan tanganya yang melingkar pada pinggang David

"Ekhmm"  kode David kepada zilla agar melepaskan pelukannya

"Eh maaf kak kelamaan ya ngelepasinnya soalnya terlalu nyaman"

David terkekeh mendengar ucapan zilla dan segera melangkahkan kakinya masuk ke caffe diikuti zilla yang mengekor di belakangnya

Jangan tanyakan gimana keadaan hati zilla saat ini pastilah hatinya dag dig dug gak karuan kayak monyet ketemu pacarnya

"Kita duduk di pojok sana"

"Terserah kakak"

Mereka duduk di pojok caffe dan mulai memesan makanan seterusnya mereka menunggu dalam keadaan yang canggung

"Okey to the point" David menatap zilla tajam

"Ntar dulu ngomongnya pas makanannya udah dateng"

"Gw gak suka nunggu!"

"I-iya kak, mau ngomong apa" suara zilla begitu terdengar sangat gemetar

"mulai sekarang nggak usah ngejar gw lagi"

"Maksudnya?" Sumpah demi apapun zilla ingin menangis se kencang mungkin, dan matanya sudah sedikit berair

"Gw gak suka sama lo mana ada cewe ngejar cowok! Murahan dan..  Menjijikan"

"Kakak jijik sama zilla?" Suaranya kian melemah

"Iya gw jijik sama lo! Kok ada ya perempuan yang rendahan serendah rendahnya kayak lo"

"Kenapa kakak merasa jijik sama zilla padahal zilla cuma berusaha dapetin kakak doang itu pun pake cara halal" badan zilla sekarang lemas dan air matanya sudah meluncur membasahi pipi

"Jelaslah gw jijik sama lo, gw udah punya pacar bego" sinis david

"Apa!" Pekik zilla keras saking terkejutnya

"Pura pura gak tahu Atawa emang pura pura lugu"

"Z-zilla bener bener gak tahu kalau kak David udah punya pacar tapi kata mereka, kakak belum punya pacar" hatinya benar benar hancur dan tak berani menatap wajah David yang memerah karena menahan amarahnya

"Dari mana lo dapat menyimpulkan gw enggak punya pacar"

"Dari para buaya eh para abang maksudnya"

"Bodoh!" Setelah mengucapkan kata itu David pergi dari caffe tersebut meninggalkan zilla sendirian yang sedang sibuk menghapus air matanya kasar.

"Kak" zilla memberanikan diri mendekati david dan menghentikan langkah David selanjutnya zilla memegang tangan mantan gebetannya itu.

Segera David menghempas tangan zilla, dan zilla hanya menampilkan senyum palsunya

"kakak ajak aku ke langit dengan tangan yang mengengam, sehingga aku bisa melihat, memahami dan merasakan arti dari sebuah keindahan tapi kini aku menyadari bahwa keindahan itu palsu dan hanya sesaat seperti hal nya senja yang datang memancarkan keindahannya namun hanya beberapa menit saja, terakhir aku mau meminta maaf karena beberapa hari ini membuat kakak risih, dan sekarang aku mundur terima kasih kakak udah mau menunjukan sebuah kebahagian walau sementara" Zilla berlari menjauhi David keluar caffe dan sialnya sekarang hujan turun

Tekad zilla bulat ia harus pulang ke rumah tidak peduli bagaimana situasi dan kondisinya, akhirnya zilla menerobos air hujan dengan kaki yang sedikit pegal karena berjalan terlalu jauh, bodohnya zilla malah tersenyum dibawah air hujan dengan air mata yang terus menggiringnya.

DIREVISI TANGGAL 15-09-2020

Bila ada typo tolong maapkan

Sebelum meninggalkan bab ini, ada baiknya votte dan komen dulus ya readers tercintah kwkwk

ZILLA (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang