syok

126 5 0
                                    

Selamat membaca ;-)

"Dek gw dimana buset kagak ada di kamar" ujar galih yang mundar mandir kagak jelas

"Mana kondisinya masih belum pulih lagi" rasa cemas mulai menjalari di dalam pikiran putra segera ia mengambil handphone dan menghubungi Zilla

"Gimana aktif gak?" Tanya galih yang mendapat tatapan sedih dari putra dan melemparkan handphone ke sembarang tempat 

"Kasih tahu bang panji, adeknya hilang entah kemana" perintah galih yang meregangkan tubuhnya di kursi dengan kepala yang pusing

Baru saja putra ingin memencet nomor panji, ada seseorang yang menekan bel rumah mereka dan putra bergegas mencari tahu siapa yang bertamu malam malam

"Wadidau kenapa diye" putra mempersilahkan David masuk dengan Zilla di gendongannya dan jangan lupakan pakaian mereka yang basah kuyup karena tadi hujan yang lumayan lebat

"Eh adek gw diapain woy sampe gak sadarkan diri gitu" gerutu galih yang panik mebghampiri mereka

"Dimana kamar Zilla?" Tanya David dengan tatapan datarnya 

"Di lantai 2 yang pintunya ada gambar pocong yang lagi beri bunga raflesia pada kuntilanak" ucap putra yang mendapat geraman david

"gw serius jangan becanda nyet!" David mendengus pelan

"Gw juga serius bangke!" Ujar Putra tidak kalah ngegas dari david

"Udah jing buruan ke kamar si Zilla" titah Galih dan david langsung melesat pergi ke lantai 2 dan mulai mencari gambar pocong dan kuntilanak itu

Akhirnya david menemukan pintu berwarna coklat tua yang terdapat gambar pocong yang diberi tambahan gambar tangan untuk memberikan bungan pada kuntilanak ketika david sedang memeperhatikan gambar itu ia tidak sengaja melihat tulisan Zilla yang sangat kecil

Tulisannya yaitu "david nakal" yang tertera di pinggir gambar pocong itu, syilan emang kekasihnya yang satu ini

David meletakan Zilla di king size berwarna putih dengan ukuran yang cukup besar ia mengelus tangan Zilla lembut serta mengecup rambutnya pelan

"Zilla aku pulang dulu ya, kamu istirahat yang bener" David sebenernya pengen lebih lama di dekat kekasihnya ini tapi bundanya terus menelfon dan mengirimnya sebuah pesan bahwa david harus segera pulang ke rumah

"Mau pulang bro?" Tanya putra yang melihat muka david capek

"Iya, bunda udah nyuruh gw pulang katanya ada hal penting yang akan keluarga gw bicarakan" david melegos pergi tanpa menghiraukan galih dan temannya putra yang melongo karena tingkahnya yang langsung melengos tanpa permisi sedikit pun

"Tu orang dinginnya ampun" galih yang sedang asyik memakan kripik singkongnya pun memilih diam

"Dia emang gitu, terlalu cuek" Putra merebut kripik singkong galih yang mendapat tatapan horor dari sang pemiliknya

"Minta dikit bolelah"

"Bangsat"

  Tok tok tok

"MASUK AJA LAGI MAGER BUKA PINTU!" teriak putra yang menyakiti kuping galih

"Sakit kuping aeng"

"Masa kuping gajah sakit"

"Diam lo kuping nyamuk!"

Ekhm.....

"Eh ada Chiku sama Quinsa" kata galih yang langsung mengkode putra agar tidak malu maluiin

"Maaf kak, Zilla nya ada di rumah?" Tanya Quinsa yang berharap putra dapat menjawab pertanyaannya

"Ada di atas" dingin putra

"Apa aku boleh ke atas kak?" Tanya Chiku

"Boleh dan tolong sekalian suruh si Zilla buat ganti pakaiannya yang basah pasti sekarang dia lagi ngebo" ujar galih panjang lebar

"Iya kak" gumam chiku dan Quinsa bersamaan, mereka menaiki tanga dan membuka pintu kamar zilla memperlihatkan seorang gadis yang nampak lesu dengan pakainya basahnya

"Zilla?" Quinsa mengoyangkan tubuh Zilla pelan

"Hm" singkat Zilla

"Ganti baju lo dulu ih basah tahu" omel Chiku yang langsung membuka lemari besar milik Zilla dan memilihkan baju untuknya

"Mandi sono! Bau keringet ih!" Quinsa membangunkan Zilla paksa dan akhirnya ia menyerah untuk mengikuti segala kemauan sahabatnya

"Mana baju gw, lempar dong sini" Zilla memperlihatkan kepalanya saja dari kamar mandi hingga Chiku memberikannya baju Zilla

"Besok libur loh jalan jalan yups" ajak Quinsa yang sedang nyantai dengan drakornya

"Gas slurrrrr" kata Zilla semangat yang sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hair dyer miliknya hingga suara bising hair dyer pun membeludak

"Maaf gyus gw besok gak bisa jalan bareng kalian" Chiku nampak sedih dengan menenggelamkan kepalanya di guling kenyamanan Zilla

"Kenapa?" Quinsa bertanya bingung, karena jika ia mengajak sahabatnya untuk jalan japan pastilah chiku yang paling heboh

"Gw mau nemenin nyokap ke luar kota, biasalah urusan pekerjaan daripada gw gabut mending gw temenin nyokap sekalian Quality time"

"Oh gitu ya, gapapa deh kalau besok lo gak ikut walaupun pasti bakalan kayak ada yang kurang" Zilla mematikan hair dyernya dan memeluk Chiku dan Quinsa erat

"Anak kungkang ini kenapa tiba tiba meluk kita kek gini" bingung Chiku yang di apit Quinsa dan Zilla

"Walaupun chiku jahat karena udah ngeduain kakak gw sama adit, tapi lo tetep sahabat terbaik gw dan apapun akan gw lakuin demi sahabat dan keluarga kalaupun gw kehilangan david sekalipun"-batin Zilla berbicara tapi hatinya sangat tidak ingin melepaskan David

"Udah lepasin, engap gw" Quinsa memaksa melepaskan pelukan Zilla dan alhasil akhirnya mereka tidur bertiga dalam satu ranjang

Dan kegelapan mulai menghampiri mereka untuk tertidur pulas

Rumah david

"David gak mau di jodohkan sama Tania bunda!" Kesal david yang geram karena alasan bundanya mengirimnya sebuah pesan agar cepat pulang adalah untuk acara ini, acara sesat

"David jaga bicaramu!" Bentak Alya, bunda David

"Maafkan anak saya, dia memang begitu keras kepala, tapi kalau nanti david dan tania dijodohkan saya yakin tania akan merubah david agar lebih baik" ucap lembut alya kepada ayah dan ibu Tania

Dan Malik, aya David hanya dia menyaksikan perdebatan yang sangat alot ini, sebenarnya ia juga tidak ingin melihat anaknya menderita karena keluargannya sendiri, ia hanya pasrah karena perusahaannya mulai goyah dan bisa dibilang berada di ambang kehancuran

Tapi ayahnya Tania menawarkan suntikan dana yang sangat besar kepada perusahaannya tapi dengan satu syarat yaitu david harus dijodohkan dengan tania

"Bunda, please ngertiin david, david udah gak ada rasa lagi sama tania" ujar david penuh kesedihan

"David kalau nanti kita bersama lagi, aku janji  rasa yang dulu pernah hilang akan aku kembalikan lagi padamu" Tania memandang david dengan penuh keyakinan dan harapan agar ia bisa menerima perjodohan ini

"Jadi gimana alya, malik apa kalian menerima perjodohan ini?" Tanya susi, ibu dari tania

"Kami menerimanya susi" senyuman bunda David mengembang membuat hati david hancur akan kata katannya dan sekarang yang ada dalam pikirannya adalah wajah imut dan polos Zilla, bagaimana nanti kalau ia tahu bahwa David telah di jodohkan dengan tania, wanita yang sama sekali tidak ia cintai

Holla gyus

Votte dan komen yaw hehe

Maaf kalau masih banyak typo yang bertebaran hehe mohob maklum ya man teman

See you next part

Bye!
 

ZILLA (BELUM DIREVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang