Selamat membaca :-)
Hari minggu yang adalah hari sangat menyenangkan bagi semua anak sekolahan hingga sampai sekarang membuat Zilla enggan melangkahkan kakinya keluar kamar dan menempel seperti magnet dikasur king sizenya
Dengan setengah kesadarannya Zilla bangkit dari kasurnya untuk menghirup udara segar di balkon kamarnya sambil menikmati angin yang membelai leher putih miliknya
"Beuh enak beut nii angin"
"Awas nanti masuk angin" suara Panji entah dari mana yang tiba tiba membuat Zilla terlonjat kaget
"Astagah ngagetin lo bang"
Panji berjalan mendekati Zilla untuk bersama sama menikmati segarnya udara pagi yang membuat keduanya terlena dengan hembusan anginnya
"Indah ya bang"
"Iya, suasana pagi memang sangat indah"
"Andai saja hidup Zilla seperti indahnya suasana pagi, pasti Zilla akan senang"
"Memangnya kamu enggak bahagia hm" Panji membelai rambut Zilla yang beraroma Strawberry yang sudah menjadi candunya
"Zilla senang kok, tapi Zilla kadang suka sedih"
"Sedih kenapa?Coba cerita sama abang" Tanya panji yang kini tangannya beralih untuk mengelus pipi Zilla yang sedang mengembungkan pipinya
"Haruskah gw cerita sekarang tentang ancaman tania? Tapi gw gak bisa liat kak panji sedih, cukup gw aja yang menderita" -batin Zilla berbicara
"Zilla sedih karena momy sama dedy gak pernah nanyain kabar kita, apakah sebegitu pentingnya pekerjaan mereka dari pada anaknya sendiri" bohong Zilla yang mendapat tatapan sedih dari panji
"Kita bisa berjuang bersama de" panji memeluk Zilla erat mencium dalam dalam aroma strwberry dari rambut Zilla
"Kenapa hiks hiks Zilla pengen banget ngerasain kayak temen Zilla yang lainnya yang selalu dimarahin sama mama nya, yang kalau pulang malem selalu di cariin, ditanyaiin kabarnya, disuruh bersih bersih rumah, dan curhat ke mamanya, Zilla pengen ngerasain itu semua bang" Zilla menangis tersendu sendu dan menenggelamkan kepalanya ke dada bidang Panji
"Jangan lemah kayak gini Zilla, mana adek abang yang bandel dan tengil itu"
"Sebenernya dedy sama momy sayang gak sih sama kita" hiks hiks hiks
"Mereka sangat menyanyangi kita Zilla jadi jangan menangis, senyumlah"
"Gak bisa"
"Senyum gak! Kalau enggak abang lempar nih dari balkon" ancam panji
"Buset tega bener"
Segera mungkin zilla tersenyum, beuh senyumnya manis banget dan ia melepaskan pelukan kakaknya yang nyaman itu
"Kok dilepas sih pelukannya"
"Mau lari dulu, udah lama gak olahraga nanti badan aku makin melar"
"Telat, badan udah melar baru olahraga"
"Yeh diem bacot mulu" Zilla segera memakai sepatu olahraganya dan menempelkan airphone di telinganya tak lupa ia membawa handuk kecil warna pink miliknya
"Hati hati Zilla"
"Iya" teriak Zilla yang melambaikan tangannya kepada panji
Zilla menuruni tangga cepat menimbulkan suara riuh karena kakinya yang di hentak hentakan
"Mo kemana lo?" Tanya putra yang sepertinya baru bangun terlihat dari rambutnya yang sudah acak acakan
"Mau sekolah"

KAMU SEDANG MEMBACA
ZILLA (BELUM DIREVISI)
Teen FictionINI CERITA ABSURD KO BANYAK YANG BACA SIE? Saya selaku author sangat kaget dan malu🙂