Selamat membaca
"Si zilla kemana udah jam segini kok belum pulang bikin khawatir aja tu kutil" cemas galih yang dari tadi kerjaannya bulak balik gak jelas
"Halah palingan jalan sama si David atau enggak sama si Adit" cuek putra yang sedang memainkan handphonenya santai
"Lagian kenapa sih si ozil malah duluan pulangnya kan jadi ribet gini" Panji ikut merasa cemas bagaimana tidak merasa cemas pasalnya sekarang hari sudah larut malam ditambah hujan yang mengguyur semakin deras.
"Hujannya makin deras aja nih" galih melihat ke luar lewat jendela besarnya
"Elah si zilla bisa jaga diri palingan lagi berdua duaan sama si David, berpeyukan"
Galih melempar bantal ke arah putra yang dari tadi seperti santai santai saja ketika adiknya tidak pulang pulang
"Woy babi serius nih jangan becanda Mulu" geram galih
"Weh jangan ngegas bang"
"Gimana gak ngegas adik belum pulang lo malah sibuk sama handphone, mending jadiin tu handphone adik lo aja sekalian buatin kartu keluargannya"
"Emang bisa gimana caranya?"
"Goblok emang"
"Udah udah si zilla belum pulang kalian malah bertengkar mending kita cari zilla dulu" lerai Panji yang sudah siap meluncur ke luar untuk mencari zilla
"Kunci mobilnya mana?" Tanya galih karena tidak melihat Panji membawa kunci mobil
"Eh dimana ya kunci mobilnya"
"Digondol kucing lagi kan tu kunci mobil udah kayak berarti tu kucing tetangga" samber putra
"Pasti kaya lah orang kucing itu udah nyolong handphone si galih nyolong komputer ditambah sekarang nyolong kunci mobil" tambah panji
"SEMUANYA PADA GOBLOK EMANG!" Kesal galih yang pada akhirnya harus mencari kunci mobil yang hilang, dan Panji hanya cengegesan layaknya bocah ketauan buka di bulan puasa
Ketika ketiga kakak beradik itu sedang mencari kunci mobil kesana kemari
Tok..tok..tok..
"Siapa sih malem malam namu gak ada kerjaan banget" geram putra yang masih sibuk mencari kunci mobil
"Udah lah buka tuh dek abang lagi males buka pintu apalagi buka hati" galih dengan muka sedihnya
"Etdah lo mah lemah dalam percintaan ye kasian gw liatnya" prihatin Panji
"Apalah daya hatiku terlalu sakit akhirnya menutup hati dan gw mencoba buka hati lagi dan tersakiti lagi, keren kan kisah cinta gw"
"Keren dari pantat lo" sinis Putra
"WOY BUKA PINTUNYA! DINGIN NIH" teriak seseorang dari luar
"ZILLA!" teriak ketiga laki laki itu bersamaan dan segera membuka pintu yang menampilkan zilla dengan pakaian basahnya, mukanya yang pucat, tubuh yang gemetaran, dan yang paling mencolok yaitu luka di bagian telapak kakinya yang banyak mengalir darah karena dia tidak menggunakan alas kaki apapun.
"MASUK!" Perintah Panji dingin
Zilla melangkahkan kakinya ke kamar dengan telapak kaki yang terus mengeluarkan darah segar sehingga tampak di lantai putih jejak kaki zilla yang bersimbah berdarah
"Biarkan dia sendiri gw tahu dia butuh waktu sendiri" ujar Panji bijak
"Tapi si ozil lagi butuh kita sekarang" elak galih yang akan menyusul Zilla namun tangannya dicekal oleh panji.
"Sudahlah putra biarkan zilla sendiri dia sedang hancur, oh iya buatkan susu hangat, kompresan, juga kotak p3k untuk mengobati telapak kakinya" Panji menenangkan kedua adik adiknya
"Gw gak akan ngelepasin orang yang sudah membuat adek gw kayak gini!" Ucap Putra tak terima
"Bangsat! siapa laki laki yang udah buat adek gw kayak mayat hidup!" Teriak Galih yang menggelegar di sepenjuru ruangan
"David" ucap Panji dengan nada tajamnya
"Tadi gw mencium parfum si David yang masih menempel di pakaian si zilla" lanjut Panji
"Lelaki banjingan! Bisanya cuma nyakitin perempuan, gw bener bener gak terima adek gw dijadiin pelampiasan doang sama dia" teriak putra frustasi
"Lihat besok!" Senyum devil Panji mengembang dibibir tipisnya
AGGRRHHH teriak zilla
Secepat mungkin ketiga kakak beradik itu menghampiri zilla dan shit! Pintunya di kunci
"Pintunya di kunci!" Galih mencoba mendobraknya tapi hasilnya nihil
"Kunci cadangan dimana" Panji panik sangat panik sehingga tidak bisa berfikir jernih
"Gw gak tahu, gw gak megang kunci cadangan" ucap putra tak kalah panik dari Panji
"Kita dobrak pintu ini bersamaan" ucap Panji yang mulai mengambil ancang-ancang
Dan bbrraakkk....... Pintu berhasil di dobrak
"Zilla!" Teriak Panji yang segera menghampiri zilla
"Adek gw kenapa jadi gini" galih menetaskan air matanya ketika melihat zilla terbaring tak berdaya dilantai yang dingin dengan luka di pergelangan tangannya
"Hey! adek gw yang bandelnya minta ampun ayo buka mata lo! kalau ozil gak mau buka mata terpaksa abang gak bakal ngasih kamu tiket konser lagi" Panji memegang kepala zilla dengan elusan lembutnya
"Cepat bawa zilla ke rumah sakit lihat luka di tangannya semakin parah" putra harus pura pura terlihat kuat dan tegar padahal jauh dalam relung hatinya ia begitu sangat terpukul melihat adiknya seperti ini.
"Lo akan selamat dek!" yakin Galih
"Gak akan gw biarin lo mati!" tambah panji yang langsung mengendong Zilla ke mobil dan membawannya ke rumah sakit.
DIREVISI TANGGAL 15-09-2020
Votte sama komennya jangan lupa kwkwk
Ada typo? Maapkan
KAMU SEDANG MEMBACA
ZILLA (BELUM DIREVISI)
Fiksi RemajaINI CERITA ABSURD KO BANYAK YANG BACA SIE? Saya selaku author sangat kaget dan malu🙂