Eight

167 58 32
                                    

Entah apa maksud dari butiran hujan. Apakah ingin bersaing dengan tercurahnya air matanya, atau ingin menutupi pendengaran mereka akan rintihan gadis itu.

Juni menyesali sikapnya terhadap Rey yang tidak tahu apa-apa tentang dirinya. Disumpalnya telinga dengan earphone dan mendengar semua list lagu-lagu Ballad yang memancing air matanya mengguyur bantal Tata^ (bantal karakter Taehyung BTS Of Bt21) yang ia tiduri. 'Tak lama kemudian, matanya pun terpejam.

Di jendela bangunan lain, seseorang sedang sibuk mengamati jendela di hadapannya.

Lelaki itu merasa cemas dengan keadaan Juni

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki itu merasa cemas dengan keadaan Juni. Bahkan ia enggan untuk beranjak dari jendela untuk menunggu gadis itu terlihat, minimal hanya menyibakkan tirai jendelanya saja.

Seharusnya malam ini Rey pergi menemui Angel untuk urusan kampus, namun ia terpaksa mengurungkan niatnya. Meski Angel telah mengirimi banyak pesan padanya, ia memilih untuk tidak membaca pesan itu.

"Kenapa sepi?" batin Rey.

'Tak mampu menahan kegelisahan, ia memutuskan untuk menghubungi Juni.

Drrrrrtttt!!

Musik terhenti dan berganti dengan getaran yang menyadarkan Juni.

[Rey calling...]

Ia hanya memandangi layar ponselnya yang masih terus bergetar. Ragu, antara ingin menjawab teleponnya atau tidak.
Disisi lain, kegelisahan Rey semakin menjadi-jadi saat telepon darinya 'tak kunjung terjawab.

Nyaris saja operator mengucapkan "Nomor yang anda tuju tidak menjawab, silahkan..."
Juni pun mengeser Ikon hijau itu ke atas.

"..." Juni hanya diam.

"Juni?" seru Rey.

Namun Juni tetap belum merespon apa pun.

"Juni, kalau kau tidak berbicara sedikitpun, aku akan ke rumahmu sekarang juga," tegas Rey.

"Kau mau apa ke rumahku?" Juni pun merespon.

Akhirnya mereka berdua bisa saling bicara. Juni juga menceritakan masalah keluarga tentang Ayahnya yang sedang sakit. Mendengar cerita Juni, ia tersadar bahwa wajar saja gadis itu merasakan kelagalauan sejak tadi.

Perbincangan di udara itu pun telah selesai. Gerombolan butiran kecil dari langit juga telah berhenti menyerang.

________________
__________
____

[Juni, apa kau boleh
ke rumahku sekarang?]
-Rey

[-Juni-
Memangnya ada apa?]

[Bantu aku memasak.
Maag-ku kambu]
-Rey

[-Juni
Ya ampun!
Oke, tunggu bentar]

I'm sorry [Complete ✓️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang