Perasaan gelisah menyelimuti hati Rey memikirkan keadaan Juni yang menyembunyikan diri dari pamannya. Dia tak kuasa membayangkan bagaimana jadinya jika paman Han Seok menemukan Juni di kamarnya saat sedang mencari Jas.
“Ada apa denganmu?” tanya Sam yang sejak tadi sudah memperhatikan gerak-gerik Rey.
“Tidak,” jawabnya singkat.
“Ah, maaf. Aku permisi sebentar.” Lanjut Rey sambil melangkah dengan tergesah-gesah menuju lantai dua kamarnya.
Ceklak!
“Paman!” pekik Rey dengan nafas terengah-engah.
“Kenapa kau malah menyusul paman? Sam sendirian di bawah.” ucap Han Seok.
Rey pantas bernafas legah, pasalnya pamannya tidak menemukan Juni di dalam kamarnya.
“Rey, paman pinjam yang ini yah.” ucap Han Seok sambil memperlihatnya Jas berwarna biru tua.
“Iya paman, itu sangat cocok untuk paman pakai.”
“Rey?”
“I,iya?”
“Kenapa wajahmu sepanik itu? apa jas ini bukan milikmu?”
“Oh? Hahaha, tidak paman. Itu milikku, lagi pula wajahku biasa saja. Iya, biasa saja,” ucapnya sambil menepuk-nepuk kedua pipinya.
“Ya sudah, paman ke bawah dulu. Oh iya, nanti kau juga akan kedatangan tamu istimewa."
"Siapa?"
"Nanti juga kau akan tau," jawab Han Seok tersenyum.
"Oh? tolong buatkan cemilan yah, lima menit lagi paman meeting,” lanjutnya.“Siap paman.”
.
.
.
Benar saja, Juni lolos dari Han Seok. Rey langsung saja mengunci kamarnya dan mencari tempat persembunyian Juni.“Juni, Juni kau dimana?”
Berulang kali Rey mondar-mandir mencari Juni, namun gadis itu tetap belum ketemu juga. Rey menebar pandangannya ke seluruh sudut kamar hingga ke kamar mandi pun Juni ‘tak kunjung ketemu. Sampai pada akhirnya pandangan Rey tertuju pada koper berwarna hitam tepat di dekat lemari.
“Kenapa koper itu terjatuh?” batinnya.
Ia langsung saja mendekati koper itu dan mencoba untuk mengangkatnya.
“Ugh, kenapa seberat ini? sepertinya aku sudah mengeluarkan semua barang-barangku dari koper ini.” runtuk hatinya.
Saat ia hendak membuka koper itu, tiba-tiba…
“Rey!!!!” suara bass Han Seok terdengar dari lantai bawah hingga ke kamar Rey.
“Iya paman! Ada apa?”
“Cemilannya mana?”
“Iya, iya. Segera!!”
Rey pun batal untuk membuka koper itu dan kembali meletakkannya.
.
.
.
At kitchenLelaki itu hanya menyiapkan dua gelas soju beserta semangkuk teobboki instan. Tanpa berlama-lama ia mengantarkannya ke ruang tengah tempat meeting Han Seok dan Sam.
“Teokbboki? Wae?” tanya Han Seok.
“Iya paman, Rey banyak tugas kuliah. Jadi hanya bisa membuat ini.”
“Teokbboki lebih enak, aku sudah lama tidak memakan makanan ini.” ucap Sam.
“Kalau begitu, permisi.” Rey pun beranjak.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry [Complete ✓️]
General FictionKth x ksh x cew ⚠️BELUM REVISI Cinta juga bukan sebuah "penghargaan", tapi tentang seberapa berartinya ia dalam hidup saat mengenalnya. Antara kekecewaan dan cinta, manakah yang lebih lama untuk bertahan. Tapi jika terpaksa harus memilih, pasti akan...