I'm sorry [Complete ✓️]

-End-

Kecelakaan yang sempat dialami Rey sebulan yang lalu membuatnya harus beristirahat lebih lama. Rey mengalami dislokasi bahu hingga harus menggunakan penyangga hingga beberapa minggu selama pemulihan. Beruntung tak ada masalah ataupun komplikasi lainnya yang terjadi. Hingga ia harus menyerahkan sepenuhnya urusan pekerjaan kepada orang kepercayaannya, Seungjoo.

Sebagai seorang istri, Juni merawat Rey dengan sangat baik. Seperti yang dilakukannya hari ini, membantu Rey untuk melatih menggerakkan kembali bahunya secara perlahan-lahan. Keadaan Rey jauh lebih baik dan nyaris pulih, namun Juni masih sangat khawatir sampai-sampai ia belum mengizinkan suaminya untuk kembali bekerja.

Suasana hati dan komunikasi Rey sedikit berubah semenjak mengetahui bahwa dirinya mengalami dislokasi bahu yang membuatnya menjadi sosok suami pasif.

06.20 am.

Seperti biasanya, Juni selalu membuatkan sereal untuk Rey.

"Sarapan." Senyuman merekah di wajah Juni. Ia duduk di sebelah Rey dan mengarahkan sesendok sereal padanya. Rey lantas menoleh sejenak tanpa membuka mulutnya.

"Sejak awal aku sudah menjadi beban. Tidak pada kaki ku, juga saat ini... tanganku. Aku benar-benar tidak berguna sama sekali. Maafkan aku sudah menyusahkanmu."

"Diam dan makanlah. Sepanjang apapun kau berbicara tentang kekuranganmu, perasaanku tidak akan berubah sedikitpun.".

***

Tekad Leon untuk memulai hal baru dalam hidupnya memang niat yang nyata. Sejak memijakkan kaki ke kota romantis Paris, ia hanya sibuk berkeliling sembari mengabadikan setiap momen yang menarik baginya. Termasuk membagi setiap momennya di salah satu akun sosmed nya dengan caption singkat.

Meski ia telah menggunakan kembali ponsel lama miliknya, semuanya terasa sama saja. Ia bahkan tak pernah berkomunikasi lagi dengan Juni, Rey ataupun ibunya sekalipun. Bagaimana tidak, semua kontak itu telah dimasukkannya ke daftar hitam yang membuat mereka tak dapat menghubunginya. Kecuali di dunia maya, namun hal itu sepertinya percuma. Setiap kali Juni ataupun Rey muncul di kolom komentar postingannya, ia hanya membalasnya dengan emoji tanpa disertai kalimat apapun.
.
Leon seperti seorang fotografer, kameranya tidak pernah jauh darinya. Ia selalu membiarkannya bergelantungan di lehernya.