GATRA-RYN 17

179 19 0
                                    

Auryn nampak seorang cowok yang ia kenal bersama cewek cantik berambut panjang. Ah iya, itu kak Gatra, tapi sama siapa dia? Gadis itu tampak sedang berbicara serius dengan Gatra, dan kelihatannya Gatra sedang memendam emosi.

"Ryn, kok lu ngelamun, liatin apa?

"Eng enggak kok enggak, yaudah yuk dimakan, keburu malem nanti"

Akhirnya mereka makan pesanannya tadi, sambil menikmati indahnya senja yang ada di depan mata mereka berdua.

Indahnya ciptaanmu Tuhan, gue sangat bahagia hari ini. Batin Kenan

Aku harap, waktu bisa berhenti, agar aku bisa lebih lama menikmati waktu bersamanya. Batin Auryn.

Mereka pun akhirnya pulang. Kenan mengantar Auryn sesuai keinginan Bundanya, sebelum maghrib ia sudah sampai di rumah. Tidak lupa, Kenan tadi juga membeli Martabak spesial untuk orang tua Auryn.

Auryn turun dari motornya Kenan, dan Kenan pamit untuk pulang.

"Gue pulang dulu ya, nanti chat gue di bales, awas kalo ga di bales"

"Gue ga peduli tuh sama chat lu" ejek Auryn.

"Yeee awas aja , aku doain kamu ga tinggi tinggi"

"Lah emang situ siapa? Tuhan?"

"Ya enggak juga sih, kan gue berdoa, doa orang tersakiti mah mesti di jabah"

"Emang gue nyakitin lu?"

"Iyalah, chat gue yang lu abaikan, rasanya sakit di hatiqyuhh"

"Ihh alayy jijik jijayy ish"

"Hahahhah, udah ya gue pulang dulu,nih martabak nya"

"Iya hati-hati, makasih ya Ken" Auryn tidak memakai embel-embel kak, karena terlalu ribet menurutnya, Kenan pun tidak mempermasalahkan itu.

Auryn masuk ke dalam rumah, di sambut adiknya dan bundanya. Kebetulan bundanya sekarang ada di rumah.

"Eh anak bunda sudah pulang"

"Bawa apa itu kak?"

"Ini kakak bawa martabak, dari temen kakak tadi"

"Cowok ya , bundaa kakak udah punya pacar" adu keyla kepada bunda

"Ihh engga dek, suka ngaco kamu"

"Bener kak bukan pacar kamu? Kalau emang iya, cerita dong ke bunda gimana bisa ketemu dia hahaha" ejek bunda.

"Ih bunda mah, Auryn kan jadi malu"

"Kenapa harus malu sayang" bunda sambil mencubit pipi Auryn.

"Auryn kenal kemarin, ketemu juga gak sengaja, ketemu di halte, dan bla bla blaa....."

"Terus nasib Risqi komplek sebelah gimana nih?

"Ih bunda mah, Auryn sama Risqi kan udah temen dari dulu, Auryn juga anggap Risqi sebagai abang Auryn kok"

"Yaudah deh, pokoknya yang terbaik bagi kamu, jangan lagi pikirin soal Reka ya, awas kamu kalau sampai balikan sama Reka, Bunda gak setuju"

"Jya bunda sayang, yaudah bun Auryn mau ke kamar dulu, mau bersih-bersih juga, daahhh"

"Iya, nanti jam setengah 7 turun ya sarapan"

"Siap komandan"

Auryn pun menuju kamarnya, hatinya sangat bahagia, moodnya sangat baik, dia merasa lebih baik hari ini dari hari kemarin.
Auryn kini yakin dengan pepatah Mati satu tumbuh seribu. Hilang satu,ada yang baru.

GATRA-RYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang