GATRA-RYN 39

115 15 4
                                    

Kini setiap hari Kenan selalu menjemput Auryn berangkat ataupun pulang sekolah, karena ia tidak mau membuat gadis yang ia cintai itu kenapa-kenapa.

Sepulang sekolah, Auryn dan Kenan selalu jalan-jalan dulu, atau sekedar mampir ke pedagang kaki lima untuk makan.

Sampai suatu saat, Auryn meminta kejelasan tentang hubungannya.

"Ken boleh nanya sesuatu gak?"

"Boleh boleh" Kenan yang sedang mengunyah makanan segera menelannya.

"Kenapa ryn?"

"Em, anu ken..."

"Bilang aja, mau nanya apa?"

"Sebenarnya hubungan kita ini apasih? Kok Kenan gapernah ngasih kejelasan tentang hubungan kita" tanya Auryn dengan hati-hati.

Deg  , yang di takuti Kenan akhirnya terjadi,

'gue sebenernya sayang banget ke lu ryn, cinta banget ke lu, tapi dengan kondisi gue yang seperti ini, gue jadi sadar, gue gabisa di samping lu selamanya'

"Ohh itu, gue selama ini anggep lu adek gue, secara gue dari dulu pengeeenn banget punya adek cewek" ucap Kenan santai, lalu ia melanjutkan makannya.

Jadi selama ini perhatian lu ke gue itu apa

Ucapan pagi siang sore itu apa

"Oh adek ya Ken?"

Auryn hanya tersenyum getir mendengar pernyataan bahwa Kenan selama ini menganggapnya adik, dan tidak lebih.

"Iya, kenapa ryn?"

"Engg nggak kok gapapa, sok lanjut makan"

Kenan melihat ada yang tidak beres, tapi Kenan tau ia masih belum bisa memberi tau tentang penyakitnya.

****

"Gue pulang dulu ya ryn"

"Iya, hati-hati"

Kemudian Kenan melajukan motornya keluar dari perumahan, Tanpa disadari bulir air mata Auryn terjatuh.

Benar apa yang dibilang Gatra, seharusnya ia tidak mempertahankan hubungan tanpa kepastian, karena imbasnya selalu ke perasaan.

Auryn pun langsung menuju ke dalam rumah, di rumah sepi, gelap, tidak ada adek yang menyambutnya, tiba-tiba...

Drtt drrt.
Hp Auryn bergetar.

Bunda❤️
Ryn kamu cepat ke rumah sakit **** sekarang, ayah kritis.

Seketika lutut Auryn lemas, ia ambruk ke lantai, bagaimana bisa semesta merengut kebahagiaan nya dalam satu waktu. Dunia memang tidak adil bagi Auryn.

Auryn segera mengusap air matanya, lalu ia mencari aplikasi gojek, ia akan ke rumah sakit menggunakan ojol.

***

Sampai di rumah sakit.

"Bun ayah kenapa buunnn?" Auryn yang tiba-tiba datang langsung memeluk bundanya.

"Auryn, Ayah kecelakaan nak, tadi ayah mau pulang ke rumah, waktu perjalanan dengan kecepeatan tinggi remnya blong, terus mobilnya.... Hiks" ucapan Bunda menggantung

"Kenapa bun kenapa??"

"Mobilnya nabrak mobil lainn , terus meledak hikss"

Auryn semakin menjadi-jadi nangisnya.

Kenapa semesta jahat, kenapa semesta selalu saja berbuat seperti ini, disaat semuanya sudah tenang, ada saja kejadian di luar dugaan Auryn.

Kemudian dokter keluar, dengan tatapan nanar, dokter pun mau tidak mau harus berkata...

"Maaf buu, saya sudah berusaha semaksimal mungkin tapi Tuhan berkehendak lain"

"Engggaakk enggakk, suami saya masih hidup kan dok, kemarin dia masih vc sama saya kok, dia baik-baik saja kok dok, dia gak mungkin meninggal kan?"

"Tenangkan diri anda buu" ucap dokter,tak lama kemudian dokter itu pergi.

Auryn, Adeknya, dan Bundanya menuju ke ruangan tersebut, di dalam sana penuh kesedihan, hanya menangis yang mampu mereka lakukan, karena mereka tau semua ini sudah takdir, tidak mungkin mereka melawan takdir. Dan semua yang ada di bumi, akan kembali kepada sang pencipta-Nya.

Mendengar ucapan dokter tadi Auryn menangis, apalagi melihat Bunda nya yang seperti itu. Hati Auryn bagai di tusuk pisau berulang-ulang kali. Dia kehilangan sosok LELAKI TERHEBATNYA. Lelaki yang tidak pernah membuat hatinya patah, lelaki yang selalu berusaha membuatnya bahagia, lelaki yang selama ini tidak pernah membuatnya kecewa. Sekarang, lelaki itu tidak bisa berbuat apa-apa, lelaki itu terbujur kaku di depannya, sosok pelindung yang selama ini melindungi Auryn kini telah hilang.

GATRA-RYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang