GATRA-RYN 41

123 13 2
                                    

Auryn dan Kenan pun mengunjungi pasar malam, di temani dengan gerimis yang mengguyur mereka berdua. Romantis, tapi dengan cepat Auryn menepis kata itu, karena ia sadar, selama ini dia hanya di anggap adik oleh lelaki di sampingnya ini.

Berbagai wahana ia tumpangi, dari menaiki bianglala, Komedi putar, sampai permainan seru lainnya. Kali ini Auryn sedikit terhibur.

Mereka berdua duduk disebuah kursi yang kosong. Beruntung orang yang duduk tadi meninggalkan tempat itu, dan Kenan segera menduduki bangku tersebut.

"Ryn, mau permen kapas?"

"Boleh boleh"

"Gue beli dulu ya, tunggu sini"

"Oke deh" Auryn kembali melanjutkan lamunannya. Sedari tadi ia melihat anak kecil yang lalu lalang dengan orang tuanya.

Kenangan Dulu sedikit demi sedikit teringat oleh Auryn, dulu waktu ia kecil  sering sekali kesini bareng ayah dan bundanya, ia digendong ayahnya di pundak, sambil tertawa bahagia. Auryn yang masih kecil yang polos dan lugu,masih belum mengerti apa-apa apalagi soal cinta.

Tiba-tiba tanpa sadar air matanya lolos dari pelupuk mata Auryn, ya kali ini ia teringat sosok ayahnya.

"Ryn" sesorang menepuk pundaknya.

"Eh iyaa iya" Auryn segera menghapus air matanya.

"Lu nangis ya?"

"Enggak kok ken"

"Udah ga usah bohong, gue tadi liat kok lu nangis"

Air matanya kini pun keluar lagi.

"Udah ryn, keluarin aja gapapa, sini senderan di pundak, tumpahin tangismu di pundakku, aku siap kok"

'Stop bikin aku baper Kenan, stopp!'

Auryn hanya diam, tak menghiraukan ucapan Kenan.

"Udah gapapa, aku tau kamu lagi butuh senderan, udah nangis aja, biar ga malu diliatin orang. Eh tapi bentar..." Ucapan Kenan terpotong, ia melepaskan jaketnya, untuk di pakai Auryn, Kenan tau betul bahwa Auryn sedang kedinginan.

Kenan memakaikannya.

'Tuhan tolong hilangkan Kenan di hadapan Auryn, Auryn udah gak kuattt" batin Auryn

Dengan tiba-tiba, Kenan menarik kepala Auryn ke pundak nya.

'gue santet deh lu lama-lama kalau bikin baper terus'

Tapi Auryn tidak peduli dengan itu, yang ingin dia lakukan adalah menangis.

"Lu tau, kenapa Tuhan mengambil nyawa Ayah lu?,itu karena ayah lu orang baik ryn Tuhan tidak ingin ayah lu menambah dosa, Karena ia sangat sayang sama Ayah lu mangkanya Tuhan mengambilnya. Setiap kejadian juga pasti ada hikmahnya, Sedih boleh ryn, tapi jangan berlarut-larut. Lu sampai kapan seperti ini? Apa dengan lu seperti ini, ayah lu tenang disana? Lu harus tunjukin bahwa Auryn tetap sama seperti dulu, Auryn yang ceria." Tutur Kenan kepada Aury n

"Lu tau ken, ini patah hati terhebat gue, ini pertama kali" ucapnya sambil sesenggukan

" I know i know. Tapi sampai kapan lu seperti ini?"

"Gue.. gue gak tau" ia menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

"Ayah lu pasti sedih ngeliat lu seperti ini, lu harus terima takdir ryn, sekuat apapun lu menolak takdir, lu tetap gak bakalan bisa."

"Beda lagi kalo masalah cita-cita. Ini Soal kematian , lu gabisa nolak takdir itu"

Auryn mulai paham dengan semua itu, ia ingin membangun dirinya dari awal, ia ingin bangkit dari keterpurukannya. Ya!!! mulai besok...

Kenan kini mengantar Auryn pulang ke rumah, sementara Kenan tidak mampir dulu ke rumah Auryn, karena ini sudah malam, tidak enak jika ada tetangga komplek melihat.

GATRA-RYNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang