7 hari berlalu, Auryn masih saja tetap berada di dalam kamar,sampai ia tidak sekolah. Boleh sedih, tapi jangan terlalu.
Kali ini sahabatnya akan mengunjungi rumah Auryn,. Nadin dan Aldya khawatir dengan Auryn.
Waktu sudah menunjukkan pukul 15.00, berarti sebentar lagi temannya akan datang. Mata Auryn masih sebab, setiap malam ia selalu menangis, ia kehilangan pahlawannya, Ayah.
"Assalamualaikum, Auryn" ucap Nadin dan Aldya.
"Eh ada temennya Auryn, ayo masuk , Auryn ada di dalam" ucap bundanya. Bundanya juga masih belum percaya dengan kejadian ini, tapi bagaimana pun ia harus ikhlas atas meninggalnya suaminya.
"Duduk dulu, biar Bunda panggilin Auryn"
"Iya bun"
Disana tidak hanya Aldya dan Nadin, disana juga ada Geng Gatra, Aldo,Bimo,Ucup, tapi disana tidak ada Gatra.
****
"Ryn, di ruang tamu banyak temenmu, samperin gih"
Banyak? Perasaan Auryn cuma punya sahabat Aldya sama Nadin aja deh. Batin Auryn. Lalu Auryn segera keluar dari kamarnya dan menemui kedua sahabatnya itu.
"Hah?" Auryn cengo melihat kedatangan Geng Gatra. Tapi kok? Gatra kemana?
"Iya ryn, tadi mereka mau ikut kesini, gapapa kan?"
"Eh eh iya gapapa kok, ngomong-ngomong kak Gatra kemana?"
Semua terdiam sebentar, gak mungkin juga mereka bilang kalau Gatra tidak mau menemuinya. Itu justru membuat hati Auryn semakin sakit.
"Itu tadi... Tadi dia ada urusan sama keluarganya ryn, dia tadi cuma titip salam ke lu" bohong ucup.
Padahal tadi di ajak ke rumah Auryn, tidak ada respon sama sekali, dan waktu mau pulang, Gatra langsung nyelonong keluar kelas, padahal biasanya basa-basi dulu dengan temennya itu.
"Ohh gitu, iyaudah deh gapapa"
Lalu mereka berbincang-bincang, mereka menghibur Auryn. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 17.00 mereka pamit untuk pulang.
Setelah mereka semua pulang, Kenan datang, ia ingin mengajak Auryn untuk jalan-jalan, sekiranya bisa buat Auryn kembali tersenyum lagi, karena Kenan rindu senyuman itu.
***
Dibalik pohon besar dekat rumah Auryn, ada sosok cowok yang hampir saja berkunjung ke rumah Auryn, tapi ia mengurungkan niatnya, dan mengepalkan tangannya karena disana ada Kenan. Ya ia adalah Gatra. Diam-diam Gatra memperhatikan Auryn, meski dari jauh.
Gatra ingin sekali berdamai dengan Auryn, tapi tetap saja, ego Gatra terlalu tinggi untuk menghampiri gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA-RYN
Teen FictionGadis yang ceria penuh canda tawa, Tapi dibalik itu semua, dia berbalut luka di hatinya. Bagaimana tidak, jika ada Pria yang menghantam hatinya berkali-kali dan membiarkan hati seorang gadis berantakan tanpa mau menatanya kembali. Happy reading, Ja...