Lalu Auryn memasukkan hpnya kembali kedalam sakunya. Ia menghampiri Gatra.
"Kak ini makannya" Kata Auryn sambil menyodorkan kotak bekal tadi. Tapi tidak dihiraukan oleh Gatra.
"Kak"
"Kak Gatra?"
Sedangkan Gatra yang mendengarkan musik, samar-samar masih mendengar suara Auryn.
"Ck, lu bisa gak sih bahasa manusia?!"
"Iya kak, gue bisa kok" kali ini ia senang karena Gatra mendengarkan nya. Tiba-tiba....
Pluk.
Kotak bekal tadi jatuh, jatuh ke lantai. Ia yang memasak pagi-pagi buta, Auryn rela mengambil uang tabungan yang awalnya untuk membeli barang-barang kpop tapi malah di buat memasakkan Gatra, tapi semuanya terbuang sia-sia ke lantai begitu saja.
"Tega lu kak" Bulir-bulir air mata Auryn hampir saja jatuh, kemudian Auryn sambil berlari keluar rooftop, ia tidak ingin Gatra melihat air matanya, ia tidak ingin terlihat lemah.
Gatra ingin sekali menahan cewek tersebut. Tapi Gatra tetaplah Gatra, dengan segala keegoisannya. Ia lebih membiarkan wanita tersebut untuk menjauh darinya.
Gatra tidak membutuhkan penjelasan. karena penjelasan itu penyampaiannya lewat mulut , dan mulut sangat pandai untuk berbohong. Gatra lebih percaya dengan apa yang dilihatnya kemarin waktu di taman. Seegois itu dirinya.
Arggggghhh
***
Disisi lain, Auryn menuju kekamar mandi, matanya yang masih memerah akibat perlakuan Gatra. Mampus gue kalo Nadin sama Aldya tau kalo gue gabus nangis. Pasti nanti di suruh cerita. Batinnya.
Auryn pun menuju kelas, sebelum itu, tadi ia sempat memoles wajahnya dengan bedaknya dan seoles lipgloss di bibirnya. Auryn hanya menggunakan liptint ketika ia keluar keluar saja, bukan digunakan untuk sekolah.
"Assalamualaikum" Auryn mulai membuka pintu
"Walaikumsalam"
"Dari mana kamu?" Tanya gurunya
"Itu bu anu, Auryn habis dari UKS"
"Yaudah silahkan duduk"
Huh lega banget. Batinnya.
"Lu hutang cerita sama kita"
"Perasaan gue terus yang hutang cerita, lu juga hutang cerita sama gue,"
"Cerita apa?"
"Lu sama Bimo"
"IIIHH AURYN JANGAN BIKIN MALU IHH" tiba tiba, Auryn dan Nadin menjadi sorotan semua teman-temannya. Untung saja guru tadi keluar untuk mengangkat telepon.
"Hehehe sorry sorry, lanjut gih lanjut" ucap Nadin kepada teman-temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA-RYN
Teen FictionGadis yang ceria penuh canda tawa, Tapi dibalik itu semua, dia berbalut luka di hatinya. Bagaimana tidak, jika ada Pria yang menghantam hatinya berkali-kali dan membiarkan hati seorang gadis berantakan tanpa mau menatanya kembali. Happy reading, Ja...