Hari Senin pun tiba, Auryn sedikit melupakan masalahnya dengan Ken.
"Gimana ryn,udah ketemu sama Ken?" Tanya Aldya pagi-pagi
"Husttt diem al, dia kayaknya gakmau di ganggu dulu deh"
Benar saja, Auryn hanya diam saja melamun.
Bel upacara pun berbunyi, seluruh siswa-siswi di giring ke lapangan, seluruh osis bergerak memasuki kelas-kelas untuk memastikan bahwa siswa-siswi mengikuti upacara pagi ini.
###
Upacara pun selesai, Auryn sedikit pucat. Saat ia berbalik dari barisan, tiba-tiba Auryn tidak sadar diri.
"Eh eh Auryn pingsan tolong anggota pmr tolong"
Dengan sigap ada cowok yang mengangkat tubuh Auryn dan berlari membawa Auryn tanpa tandu. Dia adalah Reza, ketua kelas Auryn, kebetulan Reza juga mengikuti PMR di sekolahnya. Bahkan ia ketua PMR.
"Dia cuma kurang tidur, dan kecapekan. Dia istirahat disini saja. Kalian bisa kembali ke kelas" ucap bu Arum, dokter di sekolah SMA Merah Putih.
"Tapi bu kita mau..."
Belum bicara, ucapan Aldya terpotong.
"Biar ibu yang jaga dia" ucapnya dengan senyum ramah
"Nanti kalian bisa ketinggalan pelajaran, bentar lagi juga ada UAS kan?" Lanjut bu Arum
"I..iy.. iya buu"
"Yaudah, nanti kalian bisa kesini kalau istirahat."
"Yasudah buu, kami berdua kembali ke kelas dulu, tolong dijaga temen saya ya buu" ucap Nadin.
"Iya nak"
Kemudian mereka berdua kembali ke kelas. Mengikuti pelajaran seperti biasa. Sebenarnya hari Senin adalah hari dimana dibenci semua siswa. Bagaimana tidak, hari Senin ke Minggu 7 hari, sedangkan hari Minggu ke Senin cuma 1 hari. Tidak adil bukan?
****
Bel istirahat pun berbunyi, 2 gadis itu langsung menuju ke uks untuk mengetahui sahabatnya.
"Assalamualaikum"
"Walaikumsalam, eh kalian"
"Hehehe iya buu, gimana bu keadaan Auryn?"
"Baik-baik saja, silahkan masuk saja, dia sudah sadar"
"Baik buu terima kasih"
Mereka menghampiri Auryn yang sedang terbaring di UKS.
"Aduuhh Auryn, kamu kenapa lagi sih, kamu jangan banyak pikiran deh. Kalau ada masalah tuh cerita jangan di pendem sendiri."
"Udah gue udah gapapa kok, ayok ke kantin, kalian laper kan"
"Beneran kamu udah mendingan?"
"Iya udah kok, yuukk"
Mereka menuju ke kantin, saat menuju ke kantin, hp Auryn berbunyi. Ada pesan. Tapi tidak di hiraukan oleh Auryn, ia pikir itu dari operator yang memberi pemberitahuan bahwa kuotanya sudah habis.
Seperti biasa, Nadin memesan makanan untuk mengisi perutnya yang kosong.
"Seperti biasa di samain aja ya"
"Yoiii"
"Gue jangan pedes ya, takut types gue kambuh"
"Oke"
Mereka menuju bangku yang kosong. Dan tak lama kemudian Nadin pun datang dan membawa pesanannya tadi. Mereka pun memakannya.
"Eh kayaknya lu diliatin kak Gatra deh dari tadi" hanya Aldya yang sadar akan hal itu, karena posisi Aldya menghadap geng Gatra.
"Apaan sih, lu ga inget insiden lusa?"
"Iya juga sih, mungkin gue yang salah liat kali ya"
"Udah yuk, makannya kan udah selesai, yuk kembali ke kelas."
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA-RYN
Teen FictionGadis yang ceria penuh canda tawa, Tapi dibalik itu semua, dia berbalut luka di hatinya. Bagaimana tidak, jika ada Pria yang menghantam hatinya berkali-kali dan membiarkan hati seorang gadis berantakan tanpa mau menatanya kembali. Happy reading, Ja...