Auryn,Aldya,Nadin mereka sedang berada di halte. Auryn masih saja memikirkan mimpinya tadi. Ada apa dengan Kenan?
"Ryn tadi katanya mau cerita?" Tanya Aldya
Hening.
Auryn melamun.
"Tuh dia kenapa sih?" Tanya Aldya me Nadin
"Tau tuh, coba deh kagetin aja"
"Ngawur, kasian nanti"
"... ryn lu gapapa?" Lanjut Aldya"E ehh iya iya gakpapa kok"
"Katanya tadi mau bagi cerita, sebelum gue sama Nadin di jemput, mending lu cerita" bujuk Aldya.
Ya. Nadin dan Aldya selalu menunggu Auryn sampai mendapatkan bus untuk pulang. Karena semenjak ayahnya meninggal, Auryn selalu naik bus.
"Tadi gue tuh mimpi" Auryn pun meneteskan air matanya.
"Loh kenapa kok nangis,?" Tanya Nadin
"Kenan, Kenan menghilang dari hadapan gue, dia bilang, dia mau pergi ke suatu tempat yang indaaaaah banget, gue gak boleh ikut" tangis Auryn semakin menjadi.
Perasaan Aldya dan Nadin juga semakin tak karuan, pikiran mereka melayang layang tak tentu.
"Udah berdoa aja, semoga Kenan tidak apa-apa"
"Tapi gue takut..."
"Lu mau ke rumahnya?" Tanya Nadin, karena ia dengan senang hati mengantarkan Auryn.
"Mau mau, Auryn mau"
"Besok gue anter, besok gue bawa mobil, kita pulang sekolah kesana bareng-bareng"
"Aaa Nadin baik bangett, maaciii" peluk Auryn ke kedua sahabatnya itu.
Tak lama motor sport berhenti di depan halte.
"Tuh di cariin your prince"
"Apaan sih Aldya"
"Pulang bareng gue" Gatra yang memutuskan itu.
"Tap..."
"Ga nerima penolakan"
"Udah lu terima aja, daripada dia marah, itung-itung buat ngelunasin dare lu hahaha" jawab Nadin.
"Iyy..iyaa deh gue mau bareng kak Gatra"
"Naik"
"Iyy iya" ucap Auryn gugup.
Gatra segera ngegas motornya.
"Da daaahhh" Auryn yang melambaikan tangan ke kedua sahabatnya.
Kekanakan banget, batin Gatra.
Di atas perjalanan hening, tidak ada yang memulai untuk berbicara.
Auryn baru sadar, karena ia tidak berada ke arah rumahnya.
Auryn baru memulai percakapan dengan Gatra.
"Kak, ini bukan arah jalan ke rumah Auryn ya,kita mau kemana kak? Rumah Auryn kan nganan, ini kok ngiri? Kakak lupa ya sama rumah Auryn? Yaudah, nanti di depan ada puter balik, kita puter balik disana aja kak"
Hening...
"Kak kok gak puter balik sih, nanti Auryn kalau pulang telat bisa di marahin sama bunda tau, di depan sana ada puter balik satu lagi, kita puter balik ya"
Hening...
Gatra tidak menanggapi ucapan Auryn.Gatra fokus untuk menuju rumah sakit, karena ia tahu, bahwa Kenan sudah kembali. Kembali kepada Tuhannya.
Ia sempat berfikir, bagaimana perasaan gadis di belakangnya ini melihat Kenan terbaring sudah tak bernyawa.
Gatra pun tau, bahwa gadis yang dibelakangnya ini pernah dekat dengan Kenan.
"Loh kak, kok sampai di rumah sakit, mau jenguk orang sakit ya , terus kak Gatra ga ada temennya? Terus ajak Auryn? Lah ucup sama Bimo kemana ? Tau gitu Auryn izin bunda dulu tadi" ekspresi Auryn dengan muka cemberut.
"Bisa diem gak si lu"
Gatra pun tak tau, kenapa Auryn bisa berubah cerewet seperti ini. Tapi Gatra suka."Iya Auryn diem."
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA-RYN
Teen FictionGadis yang ceria penuh canda tawa, Tapi dibalik itu semua, dia berbalut luka di hatinya. Bagaimana tidak, jika ada Pria yang menghantam hatinya berkali-kali dan membiarkan hati seorang gadis berantakan tanpa mau menatanya kembali. Happy reading, Ja...