"kak kita kemana sih?"
Gatra hanya diam, fokus ke arah depan, sesekali ia sambil melirik Auryn yang dari tadi cemberut.
Lucu,Batinnya.
Tiba-tiba tangan Auryn di tarik untuk melingkar di perut Gatra.
"Eh"
"Udah diem gue mau ngebut, jangan seneng dulu" ucapnya dengan dingin.
Abis dibikin terbang, dijatuhkan kan, kesal Auryn.
Auryn pun hanya bisa diam pasrah.
Akhirnya mereka sampai di tempat yang Gatra tuju. Gatra mengajak Auryn ke sebuah tempat, dekat dengan danau, dengan suasana yang sejuk, hijau, sangat nyaman sekali untuk menenangkan diri.
Mungkin Kak Gatra capek, pengen ngerefresh otaknya dengan hijau hijau gini kali ya. Batin Auryn.
Gatra sedari tadi berjalan di depan, sedangkan Auryn berjalan mengikuti langkahnya sambil berlari kecil.
"Kak pelan-pelan napa"
"Lemot"
"Kalo kakak kayak gini, ngapain kakak ngajak gue tadi, mending gue pulang ke rumah"
Sementara Gatra tetap saja pada langkahnya.
Tiba-tiba Auryn di kejutkan oleh rumah pohon yang berada di depannya sekarang.
"Lu bisa naik?"
"Ini rumah pohon?"
"Rumah lebah"
"Ihh kak Gatra mah dingin tapi suka ngelucu yah"
"Lu kira stand up comedy?"
"Tuh kan tuh kan ngelucu lagii hahah"
"Garing"
"Yaudah gue naik dulu. Jangan di intip kak hahah"
"Ga sudih"
"Kalo gue buka in sudih gak"
"Cewek mesum"
"Biasanya laki tuh yang mesum wekk"
"Buruan"
"Iyaiya bentar"
Akhirnya Auryn pun mulai naik, memanjat satu persatu sampai dia berada di atas rumah pohon, indah batinnya. Tak lama kemudian, Gatra pun sudah berada di sampingnya.
"Indah banget kak"
"Hm"
"Kakak yang buat tempat ini?"
"Hm"
"Tempatnya bagus banget kak aku suka"
"Hm"
Sementara Auryn memotret pemandangan dari atas, dari berbagai posisi, mencari angel yang pas.
"Kak mau foto gak?"
"Gak"
"candid juga gapapa, bagus kok"
Cekrik.
"Udah, tuhkan bagus banget, kak gue minta tolong fotoin dongg"
"Hm" sambil mengambil hp Auryn.
Sedangkan Auryn sedari tadi mencoba berbagai gaya, dari tangannya yang ciss, saranghae, dan gaya lainnya.
"Yahhh kak kok gak ada yang bagus sih, ngeblur semua"
"Lagi lagi" lanjut Auryn.
"Gue bukan fotografer"
"Bentaran ih"
"Gamau".
Ia langsung memetikkan gitarnya, lirik demi lirik ia nyanyikan, tak kuasa membendung air mata kemudian Auryn menangis.
"Eh kok lu nangis sih?"
"Enghh, gue terbawa suasana" sambil memasang wajah puppy eyesnya.
"Alay"
"Kakak sih merdu banget suaranya, terus kalo nyanyi juga mendalami dari hati bangett"
"Nih tisu, usap mata lu"
"Emm"
"Jangan harap gue yang usap air mata lu, yang ada mata lu gue colok"
"Jahatt aned si mas atra, ya takut dong"
"Bacod"
"Kasar"
Tak memperdulikan Auryn, Gatra memilih untuk memejamkan matanya sambil memasang earphone di telinganya.
Sedangkan Auryn, ia masih sibuk dengan keindahan suasana disitu. tapi sesekali ia melamun.
Kenan. Ia memikirkan Kenan, padahal ia sedang bersama Gatra, tapi dipikirannya ada Kenan.
Kenan tadi pucet banget.Jangan lupa vote❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA-RYN
Teen FictionGadis yang ceria penuh canda tawa, Tapi dibalik itu semua, dia berbalut luka di hatinya. Bagaimana tidak, jika ada Pria yang menghantam hatinya berkali-kali dan membiarkan hati seorang gadis berantakan tanpa mau menatanya kembali. Happy reading, Ja...