Aldya pov
"Mbak thai tea greentea 1, samaaa...." Ucapan Aldya menggantung karena ia habis di tabrak oleh seorang laki-laki yang tidak dikenalnya.
"Aduhh, kalo jalan liat-liat dong, sakit tau"
Manis. Batin Aldya
"Eh maaf sorry sorry, gak sengaja"
Bibir Aldya keluh, ia ingin menjawab, tapi rasanya mulutnya sulit untuk digerakkan.
"Maaf ya, mau beli ini? Gue bayar deh"
"Ha ?"
"Udah tenang aja, sebagai permintaan maaf gue"
Aldya hanya bisa mematung.
Laki-laki itu memesan greentea 2. Sambil menunggu, laki-laki itu mengajak Aldya berbicara.
"Boleh minta nomer whatsapp lu?"
"Ha?"
"Ini cewek kenapa sih, ha ha mulu dari tadi, gue ganteng ya? Hahah"
"Hah?"
"Tuhkan, mana sini hpnya lama banget heheh"
Selain manis, dia juga humoris.
"Eh nama lu siapa?"
"Aa..Aldya"
"Ini udah, makasih ya, ntar kalo gue chat bales, awas kalo gak bales heheh" kemudian laki-laki itu beranjak pergi.
"Ha iya makasih ya" teriak Aldya.
"Eh siapa ya nama cowok tadi, goblok banget sih ga nanya nama, tadi gue juga cengo lagi, sumpah kayak orang tolol, ini gue kenapa sih" gerutu Aldya di sepanjang jalan.
***
"eh eh itu kak Kenan kenapa ya"
"Mungkin kejedot bola kali"
"Apa iya?"
"Iyain aja udah, itu Bimo ganteng bangett aduh"
"Bimo terus sekarang Bimo terus," ucap Aldya yang baru saja datang dengan membawa minuman
"Ehehhe husstt diem"
***
Pertandingan pun selesai, mereka sesama tim harus ke sebuah ruangan untuk berganti baju. Disana para cewek-cewek banyak yang turun ke lapangan hanya untuk memberi minuman, coklat,air putih, dan sebagainya.
Tapi yang dilakukan Auryn, dia hanya diam saja di tempat tribun. Begitupun Nadin yang geram melihat Bimo yang menerima banyak makanan dari cewek-cewek itu.
"Eeecieee yang panas ciee, duhh disini udaranya panas, atinya juga ikutan panas hmm ahahah" ejek Aldya.
"Apasih lu al, resek banget jd temen" ucap Nadin dengan sewot.
"Nih greentea lu"
"Lah tumben lu beli greentea" heran Auryn, karena setau Auryn, Aldya paling benci dengan minuman greentea, selain rasanya yang aneh, bagi Aldya sama saja ia memakan berlembar-lembar daun.
"Heheh iya biar pernah"
"Ada yang mau lu ceritain? Tanya Auryn penasaran
"Eh engg... Enggak kok"
"Yaudah deh, yuk kita pulang"
"Lu gak mau nyamperin Gatra/Kenan dulu?"
"Ga ah, gue males berada di krumunan kayak gitu, lihat aja tuh"
"Yaudah ayo pulang" ucap Nadin dengan nada malasnya.
****
Sebelum memasuki mobil Nadin, Auryn ingin membeli jajan dulu untuk di makannya di dalam mobil, setelah berkeliling ternyata ada yang menjual takoyaki.
Akhirnya Auryn beli takoyaki 50.000.
"Lu sehat ryn beli segitu banyak?" Tanya Nadin
"Udah tenang aja, gue sehat walafiat kok heheh"
"Busett deh, gue beli telur gulung dulu ya disana" pamit Aldya.
"Iyadeh" sementara Auryn dan Nadin duduk di samping grobak takoyaki.
Tampak disana Aldya sedang mengobrol dengan laki-laki, yang bahkan belum Auryn dan Nadin kenal.
"Eh Aldya ngobrol sama siapa tuh"
"WOOWWW manis bangett gilak"
"Mulut lu mau gue capit?"
"Ehehehe iya iya soryy, Aldya punya kenalan gitu gak kasih tau kita sih"
Akhirnya mereka pun sama-sama selesai, dan akan menuju parkiran mobil.
"Lu tadi ngobrol sama siapa?" Tanya Nadin to the point.
"Ha ? Lu liat?"
"Iyalah gue liat"
"Gatau sih, tadi gue ituu... Blablabla"
"Wah gila, dia beneran minta nomer lu"
"Iya, tadi gue juga dibeliin nih minuman, terus kalau gue rasa greentea kali ini lebih enak ahahhs"
"Dasar lu"
"Eh bentar-bentar, lu dibeliin? Berarti gue juga dong?"
"Iyalah, uang gue aman hahaha"
Auryn hanya ber Oh saja.
Tiba-tiba tangan ada yang menggenggam dari samping.
"Pulang bareng gue"
"Loh" Auryn kaget melihat Gatra yang ada di sampingnya.
"Yaudah deh bawa aja nih bocah bawa aja, gue ikhlas kok kak" ucap Nadin.
"Ihh. Nadin apaan sih lu"
"Udah sana pulang, biar Auryn sama gue"
Aldya dan Nadin pun pergi "gue duluan ya zeyenggg, selamat bersenang-senang"
"Ih kalian mah" ucap Auryn kepada kedua temannya.
"Udah ayo"
"Mau kemana sih?"
Gatra yang dari tadi berjalan di depan Auryn, sedangkan Auryn mau tidak mau, harus mengikuti langkah Gatra. Karena ia tau, mobil Nadin udah keluar dari parkiran.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA-RYN
Teen FictionGadis yang ceria penuh canda tawa, Tapi dibalik itu semua, dia berbalut luka di hatinya. Bagaimana tidak, jika ada Pria yang menghantam hatinya berkali-kali dan membiarkan hati seorang gadis berantakan tanpa mau menatanya kembali. Happy reading, Ja...