Entah dibawa kemana oleh Gatra, Auryn sedari tadi hanya menangis. Sampai pada akhirnya tiba di sebuah Taman kecil.
"Turun"
"Lu mau ninggalin gue disini kak? Hiks tega banget si lu kak, hiks gue buta arah, gu.. guee hanya tau jalan rumah ke sekolah doang hik s hiks"
"Siapa juga yang mau ninggalin lu"
Gatra pun turun, ia duduk di bangku taman itu, kemudian Auryn pun menyusulnya.
"Lu bego apa gimana sih, udah tau mau di tampar,masih aja diem di situ."
"Aku udah gak kuat kak, biarin aja, biar dia lega"
"Lu yang ditinggal sama dia?"
"ii..iyaa hiks"
"Coba crita masalah lu apa biar lu lega"
"Bener kak gapapa?"
"Buruan"
Akhirnya Auryn pun menceritakan semuanya, tentang Reka, tentang Kenan juga. Gatra yang mendengarkannya pun kasihan.
"Terus hubungan lu sama siapa itu kanan gimana?"
"Kenan kak bukan kanan"
"Serah gue, mulut mulut gue"
"Emang kakak mau syukuran ganti nama kenan menjadin kanan?"
Skak.
"Udah gausah nangis, saran gue sih, cowok kayak Reka gaperlu lu tangisin, yang pergi biar pergi. Jangan diharapkan untuk kembali, karena sesuatu yang hancur kalaupun kembali pasti tidak sama lagi. Selagi lu bisa mempertahankan yaudah pertahanankan, kalau tidak bisa yaudah lepasin. Lu hanya kehilangan perak, sedangkan dia, dia kehilangan emas"
"Untuk cowok kayak Kenan, lu mau bertahan di atas ketidakpastian? Sedangkan lu tidak tau, Kenan disana sedang apa? Sama siapa? Dia berbohong atau nggak lu juga gak tau, cepat ambil keputusan. Jangan terlalu lama menyiksa hati,bertahan atau pergi itu sudah menjadi konsekuensi, sebelum hati lu semakin tersakiti." Lanjut Gatra.
Auryn mencerna semua kalimat Gatra,ia baru sadar, dia sudah bicara lebih dari 10 kata. Lebih dari itu biasa ia lakukan kepada orang-orang terdekatnya, seperti sahabat sama keluarga. Lah gue? Gue bukan siapa-siapa woeee.
"Kak, tumben banget ngomong panjang kali lebar kali tinggi, kerasukan setan mana lu kak" ucap Auryn tidak percaya
"Boleh gue rekam kak ucapan lu tadi?" Lanjut Auryn
"Ga"
"Ayolah kak"
"Ga"
"Kak Gatraaa ayo laaa"
"Ga"
"Tuh kan baru aja di puji,sekarang cuek lagi" Auryn sambil memanyunkan bibirnya.
"Kak, gue mau beli minum dulu ya disana"
"Ok"
"Kakak ga mau nitip?"
"Ga"
"Okedeh" Auryn pun langsung membeli minum di sebrang jalan.
Saat Auryn kembali....
"Kak gue pamit pulang dulu ya"
"Sama siapa?"
"Ini nanti gue mau pesen ojol"
"Bareng gue".
"Tapi kak..."
"Ga tapi tapi an"
"Nanti cewek kakak marah gimana"
"Gue putus"
"Lah gimana kok putus"
"Bisa"
"Gimana ceritanya"
"Kepo"
"Gue tadi udah cerita lu ke kakak tentang masalah gue"
"Salah sendiri disuruh mau"
"Berarti kak Gatra tadi kepo?"
"Gak"
"Ishh , yaudah gue mau pesen ojol dulu"
Srettt . Hp Auryn di saut oleh Gatra.
"Bareng gue"
"Iya deh iya, tapi..."
"Ga pake tapi tapi an"
"Maksud Auryn kembaliin hp ku duluu"
Gatra kikuk, menggaruk pelipisnya yang tidak gatal.
Dalam hati Auryn ia senang, karena sudah ada kemajuan, meskipun sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATRA-RYN
Teen FictionGadis yang ceria penuh canda tawa, Tapi dibalik itu semua, dia berbalut luka di hatinya. Bagaimana tidak, jika ada Pria yang menghantam hatinya berkali-kali dan membiarkan hati seorang gadis berantakan tanpa mau menatanya kembali. Happy reading, Ja...