Ayah marah

805 59 0
                                    

Author Pov

"Apa-apaan kamu!! Ayah selama ini nggak pernah ngajarin kamu buat balapan liar kaya gini!! Kamu ya! Buat ayah malu aja!! Semua temen-temen ayah udah tau semua tentang perilaku nakal kamu!!" Itu suara Ferdi yang saat ini sedang menatap Rizal.

Lain dengan Rizal yang masih dengan tatapan datar tanpa ada nya pergerakan. Seakan-akan ia memang sudah terbiasa menghadapi masalah tersebut.

"Udah ayah, udah-"

"Diam kamu Ratna!!!" Selanya cepat. Sontak Ratna syok luar biasa karna baru kali ini Ferdi menyentaknya dengan kasar.

Ingin sekali Rizal saat itu membalas ucapan Ferdi, namun apa daya ia hanya bisa terdiam tanpa melawan karna percuma saja. Melawan seorang Ferdi tidak akan ada habisnya dan Pasti saja jika Ratih kakaknya ada di sini pasti ia juga akan habis olehnya.

"Maafin Rizal" ucapnya, yang saat ini mulai membuka suara.
Ia berusaha untuk menenangkan dirinya agar tidak terbawa suasana.

"Rizal emang selama ini nakal, Rizal belum bisa buat ayah sama bunda bahagia. Maafin Rizal.. Rizal gak ada maksud buat Ayah marah atau malu karna cuman gara-gara Rizal itu anak ayah. Rizal emang gak pantes hidup di dunia ini" Ucapnya dan kini air matanya mulai mengalir di pipinya. Seorang Rizal nangis? Iya! Dia benar-benar sangat terpukul saat ini.

"Seharusnya Rizal gak usah hadir di keluarga ini, Rizal tau diri soal itu" lanjutnya sebari menghela nafasnya.

"Asal ayah tau.. selama ini Rizal selalu ngalah, Rizal selalu di atur-atur, apapun yang Rizal mau.. apa ayah selalu menuruti Rizal? Bahkan Rizal mau apapun juga itu Rizal harus berusaha sendiri. Lain dengan Kak Ratih dan Kak Dirga.. yang selalu di manja oleh Ayah yang setiap permintaannya selalu ayah kabulkan" Ucapnya, hingga membuat suasana hening.

"Sebenarnya, Rizal anak siapa?" Tanya Rizal menatap Ferdi lalu beralih kepada Ratna yang saat ini sedang terisak dan langsung memeluk anak bungsunya itu.

"Bunda.. jawab Rizal, rizal sebenarnya anak siapa?" Tanya Rizal kepada Ratna.

"Kamu anak bunda sama Ayah nak," jawab Ratna.

"Bunda bohong.. terus kenapa selama ini Rizal selalu di beda-bedakan?" Tanya Rizal lagi.

"Percayalah nak, Ayah cuman mau yang terbaik buat kamu" Ucap Ratna mencoba menenangkan Rizal.

"Rizal salah apa Bun? Kenapa hanya Rizal yang mengalami ini? Apa kak Ratih sama kak Dirga gak penah salah? Apa mereka gak pernah nakal? Kenapa hanya Rizal yang di anggap SAMPAH di keluarganya ini? Kena-"

Plakk!!..

Belum Rizal mengatakan sesuatu dengan cepat Ferdi menampar Rizal dengan sangat keras sehingga mengundang amarah Rizal saat ini, namun Rizal memilih untuk pergi dan tidak menanggapi Ferdi di sampingnya.

Dengan perasaan yang kacau, Rizal saat ini hanya ingin mengakhiri hidupnya. Ia rasa hidupnya selama ini memang sudah tidak ada artinya.

Untuk apa ia hidup jika selama ini ia tidak pernah merasakan kebahagiaan seutuhnya.

Terkadang ia iri kepada teman-teman yang memiliki keluarga yang utuh dan harmonis. Lain dengan kehidupan Rizal yang entah seperti apa, ia sudah tidak bisa membayangkan nya lagi.

Hal yang menjadi pertanyaan nya yaitu dari mana Ferdi tau kalo Rizal balapan? Siapapun itu orang nya yang berani memberi tahu Ferdi soal itu, dia adalah orang yang kejam. Yang tidak tau apa-apa namun ingin mencampuri urusan nya.
Jika ini bukan karna Fina mungkin Rizal gak akan balapan, dan masalah ini pun tidak mungkin terjadi.





Masih kuat baca?

Jangan Lupa Vote sma comment ya!

Surat kecil untuk Ayah [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang