Luka dalam

681 41 2
                                    

Rizal segera di larikan ke Rumah sakit dengan menggunakan mobil milik sekolah.

Langsung saja pak Heri selaku pembina kesiswaanpun menelfon Ferdi untuk memberi tahu kejadian ini. Tak lama kemudian Ferdi mengangkat panggilnya.

"Halo.." Ucap Ferdi di seberang.

"Hollo pak selamat Siang"

"Iya, siang.. maaf ini dengan siapa?"

"Saya Pak Heri pembina kesiswaan di sekolahnya anak bapak yang bernama Rizal. Apa benar ini dengan pak Ferdi?"

"Iya, saya sendiri. Kenapa ya pak? Apa anak saya berbuat ulah lagi di sekolah?"

"Maaf pak.. sekarang anak bapak sedang di larikan ke Rumah sakit akibat adanya keributan yang terjadi barusan dengan sekolah lain.. dan Rizal saat ini terluka di bagian punggungnya karena tertusuk oleh pisau.. saya harap bapak bisa sabar dengan kejadian ini.. semoga saja Rizal tidak kenapa-kenapa" Tutur pak Heri mencoba menceritakan semuanya.

"Rumah sakit mana?" Tanya Ferdi.

"Rumah sakit 45 Medika pak"

"Oh.. terimakasih atas informasinya pak"

Tutt..

Sambungan terputus secara sepihak.

"Memalukan" Ucap Ferdi.

🎆🎆🎆🎆

Hampir sudah setengah jam dokter belum saja keluar dari ruangan.

Reza yang saat ini sedang terdiam dengan tatapan kosong, Rizki dan pak Heri yang saat ini sedang mondar-mandir ke sana kemari sehingga membuat semua yang ada di sana risih melihatnya sedangkan Gilang ia saat ini sedang menangis.

"Udah lang lu jangan nangis, kita juga sedih liat Rizal kaya gini" Ucap Nico menenangkan Gilang.

"Gua takut dia kenapa-kenapa.. dia udah baik banget sama gua.. gua belum bisa jadi sahabat terbaik dia" Ucap Gilang sebari meringis.

"Ini semua salah gua" Reza mulai membuka suara.

"Seharunya gua yang saat ini terbaring di sana bukan Rizal..ini salah gua!!" Ucap Reza sebari memukul tembok.

"Gak ada yang salah Za, ini musibah sekarang kita doin aja semoga Rizal kuat di sana" Ucap salah satu temannya di sana.

"Rizal pahlawan buat gua.. udah banyak hal yang udah dia lakuin buat gua.. andai gua gak kenal dia..mungkin saja gua udah jadi gelandangan! Gua gak punya apa-apa.. dan sekarang dia taruhin nyawanya buat gua" Ucap Reza tak di sadari air matanya mengalir.

Tak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan dan segeralah semuanya menghampiri dokter.

"Bagaimana dok keadaan murid saya?" Tanya pak Heri kepada dokter itu.

"Dia mengalami luka yang cukup parah di bagian dalamnya sehingga kita harus melakukan operasi secepatnya" ujar Dokter sehingga membuat semuanya kaget tak percaya.

"Lakuin aja yang terbaik buat murid saya dok" Ucap pak Heri.

"Baik. Kami akan selalu melakukan yang terbaik" Ucap dokter itu lalu pergi.

"Rizal kuat, lu pasti bisa nghadepinya dan gua yakin itu" Ucap Nico.

🎆🎆🎆🎆

"Hahaha gua yakin pasti setelah ini Rizal langsung mati hahahaha" Ucap Rio dengan senyum miringnya.

"Bos, gua takut kalo nanti kita bakal di penjara" Ucap seseorang yang sudah melukai Rizal tadi.

"Lu gak usah takut, santai aja kali Haha"

"Gimana gua gak takut.. itu nyawa loh.. lu udah gila apa!"

"Lu udah berani sama gua hah!" Ucap Rio sambil mendekati orang itu.

"Ulah apa lagi yang udah kakak lakuin?" Tanya seorang perempuan di balik Rio yang ternyata dia adalah Keyla adiknya Rio.

"Mau ngapain kamu ke sini?" Tanya Rio.

"Apa yang udah kakak lakuin? Jawab kak! Siapa yang udah kakak sakitin!" Kata Keyla.

"Apaan sih kakak gak lakuin apa-apa. Lagian udah kamu di kamar aja.. kakak bakal lakuin yang terbaik buat kamu.." Ucap Rio sehingga membuat Keyla muak dan langsung meninggalkan Rio.

Sesampainya di kamar, Kayla pun langsung menjatuhkan dirinya di atas tempat tidurnya.

Semuanya sudah hancur.

Dengan keadaannya yang sekarang dan masa depannya yang sudah suram membuat nya ingin pergi dari dunia ini.

"Kenapa dunia ini gak adil hikss.. kenapa semua nya harus seperti ini.." Ucap Keyla lalu ia mengelus perutnya yang sudah berisi janin di dalamnya.






Jangan lupa Vote sama Comment ya!🙏

Surat kecil untuk Ayah [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang