Saya tau ini pendek! 😂
Kini Rizal sedang berada di sebuah danau, tempat yang sering ia kunjungi ketika ia
dalam keadaan terpuruk.Udara saat malam serta pemandangan di malam hari sungguh luar biasa.Rizal sangat suka dengan suasana seperti ini. Sepi dan tidak ada orang yang mengganggu nya lalu ia tiduran di atas rumput hijau di tepi danau.ia menatap langit-langit yang kebetulan malam ini begitu terlihat sangat indah dengan banyaknya bintang yang bertaburan dan bersinar nya bulan purnama.
Entah iblis apa yang saat ini sedang mendekatinya, yang jelas ia merasa bahwa selama ia hidup memang tidak ada gunanya. Percuma saja jika ia bertahan hidup namun kehadiran nya tidak ada yang menginginkannya.
"Hidup seperti ini memang tidak ada gunanya" ngumam Rizal dan bayang-bayang Fina kembali terngiang di pikirannya, terbayang saat-saat ia sedang bersamanya.. canda dan tawanya selalu ada dalam pikirannya.
"Kenapa harus milih dia sih Fin?" Ucap Rizal. Lalu ia tertawa untuk melepaskan rasa kesalnya.
✨✨✨✨
"Udah lah anak seperti itu gak usah kamu tangisi" ucap Ferdi yang saat ini sedang menatap Ratna yang sedang menangis sedari tadi.
"Iyalah Bun, benar kata ayah. Rizal kalo di biarin aja kaya gitu mau kaya gimana nanti kedepannya? Belum lagi kan Rizal yang harus jadi penerus ayah nanti" itu suara Ratih yang kebetulan saja saat ini keluarga Ferdi memang sedang berkumpul di ruang tamu terkecuali Rizal putra bungsunya itu.
"Tapi kamu juga gak seharusnya kaya gitu yah.. kasian Rizal .. hiks..hikss" Ucap Ratna sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.
"Bunda kenapa sih selalu aja belain Rizal. Cuman anak itu yang berani melanggar keluarga ini Bun" Ucap Ratih.
Dirga yang berada di sana pun hanya menjadi pendengar dan tidak mau ikut-ikutan dalam masalah itu.
Kasian adik gua..- batin Dirga dengan tatapannya yang dingin.
Kenapa masalah nya jadi kaya gini?.. pokoknya gua harus cari Rizal dan gua juga harus bisa bantu dia - batin Reza lalu ia bangkit dari tempat duduknya dan pergi meninggalkan tempat itu.
Kini Reza mulai melaju membelah jalan dengan motor ninja nya, jalanan saat ini sudah sepi tidak ada siapa-siapa di sini. Entah kenapa pikirannya saat ini tertuju pada danau yang pernah ia kunjungi bersama Rizal. Ia tau bahwa Rizal pasti saat ini berada di sana. Seperti yang ia katakan waktu itu.
Flashback On
"Lu suka tempat ini Zal?" Tanya Reza tanpa menoleh ke arah orang yang di ajak bicaranya.
"Iya, gua nyaman aja sama tempat ini. Kalo suatu saat nanti gua gak ada cari aja gua di sini, gua pasti ada di sini" jawab Rizal yang masih menatap air danau.
Flashback Off
Sesampainya Reza di sana ia melihat Rizal yang sudah tertidur pulas, sepertinya ia kelelahan hingga membuatnya ketiduran di tempat yang seperti ini.
"Dingin banget Zal di sini.. lu gak ngerasa kedinginan apa?" Gumam Reza lalu ia mencari tau hal apa yang saat ini harus ia lakukan, jika ia membangunkannya ia takut menganggu tidurnya dan jika tidak ia tidak tega melihat Rizal seperti itu karna bagaimana pun dia, dia adalah satu-satunya orang yang udah nyelamatin hidupnya.
Reza melepas hoodle nya lalu ia menyelimuti tubuh Rizal menggunakan Hoodle nya, setidaknya ia membantu mengurangi rasa dingin di tubuh Rizal lalu ia tertidur di samping Rizal dan membuatnya terbawa ke alam mimpi.
Masih mau lanjut?😂
Jangan Lupa Vote dan Comment ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat kecil untuk Ayah [REVISI]
Teen FictionMenceritakan tentang seorang anak yang menginginkan kasih sayang dari seorang Ayah sejak ia lahir. Fahrizal Bayu Permana, seorang lelaki yang berusaha bangkit dari kisah kelamnya. Ia berusaha untuk menjadi yang lebih baik untuk bisa membuktikan kepa...