kekalahan

664 53 0
                                    

Tepat pada pukul 21.00 Gerungan motor telah berbunyi sangat keras, suasana semakin ramai. Saat ini aku dan Fahrizal si cowok brengsek itu sudah siap di posisinya masing-masing untuk memulai balapan.

Jujur saja seumur hidupku, aku tidak pernah BALAPAN LIAR seperti ini. Aku tidak perduli sebesar apa masalah yang akan ku hadapi setelah ini. Ini menyangkut nyawa.. antara hidup dan mati. Bagaimana jika nanti aku akan terjatuh? Karna aku sama sekali tidak memakai pengaman sedikitpun.

"1....." Perempuan itu mulai menghitung 1 sampai 3 sambil mengangkat sehelai kain merah.

"2....!!!" Aku mulai bersiap-siap.

"3....!!!!!!" Perempuan itu pun melempar kan kain nya ke atas langsung saja aku menancap gas motorku dengan kecepatan yang tinggi dan di susul oleh Fahrizal dari belakang.

Suasana pun semakin panas di tambah lagi suara sorakan dari penggemar.

Lo harus bisa ngalahin dia Zal- batinku dengan penuh kepercayaan.

"Huuuuuu.....!!!!" Sorakan dari perempuan di seberang sana.

Kini jarak ku dan Fahrizal sangat berdekatan, ekor mataku melihat ke arah Fahrizal yang saat ini tepat di sampingku. Aku berusaha agar Fahrizal tidak dapat menyusul ku. Namun, perlu aku katakan dia memanglah bukan tandinganku, dia memang begitu ahli dalam dunia balapan, dia berhasil menyelipku dengan kecepatan yang tinggi.

Sial- batinku.

Aku menambah kecepatan ku dan berusaha untuk menyelip Fahrizal, namun apa yang dia lakukan? Dia malah berbuat curang kepadaku. Dia berusaha menjatuhkan ku dengan cara kakinya yang mengenai motorku hingga aku hilang kendali dan..

Bruk...!! 

Aku menabrak seorang perempuan yang saat itu sedang berjalan, aku melihat perempuan itu meringis kesakitan. Kaki kananku tertindih oleh motor besarku.

Seketika orang-orang menghampiri ku dan berniat menolong ku, setelah itu aku berniat untuk membawa perempuan itu ke rumah sakit karna mau tidak mau aku harus bertanggung jawab.

"Eh.. sorry yaa gua nggak sengaja" Ucapku di belakangnya "gua bakal bawa lu ke rumah sakit kok" Lanjutku lalu perempuan itu pun menengok kepadaku.

"Lu???" Ucapku kaget setelah melihatnya.

Yang ternyata dia adalah perempuan yang kemarin aku tabrak walaupun itu tidak sengaja hingga bukunya berserakan.

"Lu lagi, lu lagi!! Emang ya lu nggak bisa apa nggak usah buat onar!" Ucapnya hingga membuat ku terdiam dan mengangkat sebelah alisku heran.

"Udah lah gua gak mau debat sama lu" Ucapku sambil membangunkan motorku yang tergeletak tadi. Tadinya aku berniat untuk menolong perempuan itu tapi entah kenapa saat ini aku malas berhadapan dengannya.

"Gua buru-buru" lanjutku, lalu aku kembali menancapkan gas pada motorku dengan kecepatan yang tinggi.

Aku meninggalkan perempuan itu hingga orang-orang yang di sana pun memarahiku dengan sebuah teriakan dan melempari ku dengan benda-benda kecil yang ada di sana. Ah sudahlah aku tidak perduli itu! Aku saat ini hanya fokus pada balapan ini. aku tau.. aku telah ketinggalan jauh dengan cowok brengsek itu!

Ah sialan!- batinku.

Aku berusaha untuk menyusul Fahrizal namun semua itu terlambat.

Ya! Dia memenangi balapan ini!

"Hahahaha.... Jadi gimana?" ucap Fahrizal dengan senyum kemenangan nya.

"Sekarang Fina milik gua! Haha" lanjutnya .

Aku tidak bersuara, biarlah saat ini dia menertawaiku. Tapi lihat saja nanti.

                            🐚🐚🐚🐚

Dretttt....

Suara notif membuatku mau tidak mau melihatnya.

Reza
Zal, lu dimana? Bunda nyariin lu, cepetan pulang

Buat apa gua pulang, ayah mana mungkin mau Nerima bocah bandel kaya gua. Batinku.

Tanpa membalasnya aku pun langsung mematikan ponselku.

Aku saat ini sedang menggenggam sebuah botol minuman keras, entah kenapa aku akhir-akhir ini lebih sering meminum-minuman yang seperti ini.

"Lu makin sini makin bejad aja lu Zal"

Aku memutar bola mataku malas, mendengar perkataan dari Nico yang saat ini berada di sampingku.

"Iya lu, nggak biasa nya lu sampai segininya" Ini suara Rizki yang saat ini sedang menghisap rokok dan membiarkan asap-asap itu berkeluaran dari lubang hidung dan mulutnya.

"Halah.. cuman cewek kok Zal udah lah jangan sedih Mulu" Ucap Gilang.

Apa? Cuman cewek? seenaknya bilang kaya gitu. Buatku Fina adalah cewek pertama kali yang udah nemenin hidup aku dari kecil hingga sekarang, cuman dia lah yang selalu nenangin aku ketika aku dalam keadaan tertekan saat berhadapan dengan ayah. Bagiku Fina adalah segalanya. Tapi sudahlah. Jangan di lanjut! Terlalu lebay.

Aku mendecak kesal, tanpa pamit aku langsung menyalakan mesin motorku dan pergi meninggalkan ke tiga temanku yang berada di sana yaitu Rizki,Gilang dan Nico.


Lanjut????😂

Jangan lupa Vote sma comment .

Surat kecil untuk Ayah [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang