"Gue orangnya gengsian, jadi kalo lo minta pergi ya silahkan, gue nggak akan larang apa lagi maksa lo untuk bertahan."
Now Playing : Sedang sayang-sayangnya ~Mawar De Jongh.
-Selamat membaca-
"Dar, lo udah liat belum foto si Rigel?"
Gue noleh, menaikan satu alis menatap cewek di samping gue yang lagi natal hapenya serius, "sama cewek."
Deg.
Tiba-tiba jantung gue berpacu lebih cepat.
Ini baru hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan dan baru saja selesai upacara kenapa tiba-tiba gue dapat info yang tidak mengenakan sih?
Cuaca juga lagi panas, apa harus hati gue juga ikut panas kayak sekarang ini?
Temen cewek gue namanya Fara nunjukin ponselnya. "Ini nih, Mana tuh cewek megang tangan si Rigel lagi, agresif banget, sih." Fara menunjukkan wajah tak sukanya.
Ck.
Gue nggak tau, apa yang gue rasain sekarang, semuanya ada dan mendadak otak gue ngebleng. Mau berfikir positif pun susah banget, gimana enggak, cewek sama cowok difoto berdua sambil pegangan tangan, mesra banget. Terus masalahnya, gue nggak pernah foto mesra gitu sama dia.
"Fiks ini, Rigel selingkuh."
S
hit
Apa yang kalian rasakan saat mendengar kalo ternyata cowok yang kita cintai, yang kita percaya malah bohongin kita, selingkuhin kita? Lebih parahnya kita tahu itu dari orang lain. Kalo gue bukan cewek kuat, sekarang juga di ruangan ini gue udah nangis kejang-kejang. Nggak, sih, itu lebay.
Gue ambil hape dia buat lihat lebih jelas, lalu klik akun yang bernama "Rigel Antares"
Mendadak mata gue jadi nggak karuan, melihat dengan jelas, ternyata benar, itu cowok gue. Cowok satu-satunya yang sekarang masih berstatus pacar.
"Dar, lo tenang dulu, ya. Ini belum tentu, siapa tau cewek ini sepupunya. Ya, walaupun gue nggak yakin, sih." Fara menyengir lebar saat gue tatap dia sinis, "ya soalnya 'kan mesra gitu, gue nggak bisa mikir positif."
Iya gue ngerti Fara, lo pikir sekarang gue lagi mikir apa? Mikir kalo cewek itu adik Rigel? Dia nggak punya adik cewek yang udah segede itu, atau kakaknya? Kakak perempuan dia udah nikah, ataukah mamanya? Aduh, nyebut deh.
"Sekarang kita harus ke kelas Rigel, gue nggak mau tau." Fara narik lengan gue agak kencang, ini kenapa jadi dia yang sensi?
"Udahlah Far, nanti aja 'kan bisa. Sekarang masuk kelas dulu." Gue balik narik tangan dia lebih kencang.
Fara menggeleng, dengan wajah marah.
"Nggak, pokoknya kita harus tanyain sekarang. Gue nggak mau, ya, lo disakitin sama cowok so ganteng itu."
Heleh, Fara dengar, ya, dia 'kan memang genteng.
Fara narik lengan gue lagi, dan sekarang jadilah kita saling tarik-menarik seperti magnet kutub Utara dan Selatan. Di tengah lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adara, Ayo Move On (END)
Teen Fiction"Adara, ayo move on!" Bukan sebuah ajakan, namun itu perintah. Adara Tsabita, siswi kelas 12 Bahasa 1 yang merupakan ketua jurnalistik yang sebentar lagi akan lengser, baru hari pertama masuk sekolah sudah mendapat berita terkait kekasihnya yang ber...