"Dunia nggak di jual, dia bakalan aku jaga karena dia duniaku."
***
Ketika bel pulang sekolah berbunyi nyaring, seketika kesadaran Daryna perlahan mulai kembali. Pikirannya bekerja dan matanya secara perlahan terbuka.
Ia menggeliat pelan lalu membalikkan tubuhnya yang semula menghadap tembok menjadi menghadap ruangan di sekitarnya.
Dahinya mengernyit, seingatnya sebelum ia tidur di sisinya ada Ares dan saat ini cowok itu ternyata tidak ada di sisinya.
Daryna bangkit perlahan, matanya mengerjap untuk menyesuaikan cahaya di sekitarnya sebelum suara gebrakan pintu mengagetkannya.
Pandangannya sontak teralih ke arah pintu UKS, dahinya mengernyit begitu sadar jika tidak biasanya pintu UKS di tutup jika sekolah belum benar-benar sepi.
Apalagi dirinya masih berada di dalam yang terang-terangan sedang tertidur.
Daryna memutuskan untuk mendekat ke arah pintu namun begitu jaraknya sudah sedekat 2 langkah dari pintu suara pintu yang di pukul dari depan mengejutkannya.
BRAK!
"Lo jadi cewek gak usah jalang, gak usah sok-sok hebat. Lo bisa mukul cewek gue, gue bisa mukul lo lima kali lipat sakitnya dari itu."
DEG!
Suara desisan yang sangat-sangat Daryna kenal itu benar-benar mengejutkan. Itu suara kekasihnya, dan apa yang di lakukannya?
Daryna mendekatkan lagi tubuhnya ke arah pintu lalu telinganya ia tempelkan tepat di pintu.
"Cewek lo duluan yang main sa—"
"Ck, nggak usah putarbalik fakta. Lo kira gue gak tau apa yang lo lakuin?"
"Cewek lo yang salah! Hak gue—"
"Lo gak ada hak. Gue yang cium dia, Lo punya masalah sama gue. Bukan cewek gue."
"Dia duluan nyari ulah sama gue pertama kali di kan—"
"BACOT!"
BRAK!
Ares memukul pintu, sepertinya cowok itu sama sekali belum bisa menahan amarahnya. "Jangan berani usik cewek gue, sekarang gue masih main sendiri. Tapi kalau lo masih mau lanjut,"
"Bukan cuma gue doang yang gerak buat lindungin cewek gue, tapi semua pasukan yang gue punya bakalan gue keluarin sampai lo bener-bener mati."
Ares menatap tajam Audi, gadis itu diam seribu bahasa, tubuhnya bahkan sama sekali tak mampu bergerak seolah terpaku begitu mendengar kalimat penuh makna tersebut.
Audi seolah kalah telak. Ia kira mengalahkan Daryna akan mudah, namun yang tak ia ketahui. Di balik Daryna ternyata banyak singa-singa yang melindunginya.
Audi lantas pergi tanpa kata meninggalkan Ares yang masih menatap punggungnya yang bergerak menjauh dengan pandangan penuh api.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
Ficção Adolescente#1 in Teenfiction (May 6, 2020) #11 in Teenfiction (May 8, 2020) #9 in Teenfiction (May 9, 2020) #7 in Teenfiction (May 10, 2020) #8 in Teenfiction (May 12, 2020) #8 in Romance (May 20, 2020) Ares Alejandro Siregar Denza, Bad Boy famous dari SMA Mah...