CHAPTER 58 •Sujud Di bawah Daryna•

14.4K 1.2K 133
                                    

"Kita walaupun nakal, kita harus susah sama-sama dan seneng sama-sama juga."

***

Ares berjalan dengan wajah angkuhnya masuk ke dalam gedung sekolah, di belakangnya teman-temannya mengikuti masih dengan wajah malasnya.

Ares memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana abu-abunya dengan badan tegak, kedua matanya memandang ke depan dengan tajam seolah musuh.

Beberapa siswi yang masih berada di luar kelas bahkan menatapinya dengan mata lebar dan mulut menganga, Ares sendiri hanya menatap sekilas sebelum membuang pandangannya ke lain arah.

"HEH, KALIAN! MASUK KELAS SANA!" Bentak Bu Dara pada kedua siswi yang menatapi Ares tadi dan dengan gelagapan mereka mengangguk cepat lalu langsung berlari masuk ke dalam kelas.

"Tan, Gahtan," bisik Andy sambil menyenggol Gahtan yang berada di sampingnya.

"Apaan," jawab Gahtan, Malas.

"Ares padahal sohib kita tapi kenapa gue jadi ngeri ya pas sadar caranya dia jalan."

Gahtan dengan spontan menatap punggung Ares lalu bergerak turun menatap kakinya, atau lebih tepatnya meneliti bagaimana caranya berjalan.

Setelah itu Gahtan menaikkan sebelah alisnya, sedikit setuju dengan pernyataan Andy barusan, "Oh iya ya, caranya dia jalan kaya orang ngajak berantem."

Andy mengangguk mengiyakan, Fajar yang berada di belakang Andy sedikit mendengar pembicaraan mereka, "Nggak ada kerjaan lo berdua ngomongin sohib sendiri," cibirnya.

Andy menoleh ke belakang sekilas dengan raut kaget, "Anjing, denger lo, Jar?"

"Ya denger lah, gue punya telinga, bangsat."

"Yaelah, santai anjing," balas Andy ikutan sewot dengan gestur tangan hendak menghajar.

"KALIAN JANGAN RIBUT!" Bentak Bu Dara keras tanpa menoleh, tubuhnya masih berjalan dengan kedua tangan menyilang di balik tubuhnya.

Hingga akhirnya mereka sampai di lapangan, Ares langsung berdiri di depan tiang bendera dengan teman-temannya yang mengikuti unuk berbaris berjajar.

Ares melepas tasnya dengan wajah enteng lalu membuangnya jauh hingga menimbulkan suara keras. Bu Dara langsung menoleh dengan tatapan tajamnya, "Apa maksud kamu, hah?"

Ares balas menatap dengan sebelah alisnya naik, "Apa? Saya cuma taruh tas," jawabnya datar.

Andy menutup mulutnya menahan tawa dengan wajah menunduk mendengar balasan santai Ares, Fabian langsung menyenggol Andy ketika menyadari tatapan tajam Bu Dara yang menyorot ke arahnya.

"Kenapa ketawa kamu, Andy?" Tanya Bu Dara galak.

"Ehm, nggak kenapa, bu. Gahtan tadi pegang burung saya," jawabnya asal masih dengan menahan tawa dan karena wajahnya menunduk Andy tidak menyadari jika Bu Dara sedang melotot marah.

Gahtan cepat-cepat langsung memberikan tatapan tajamnya karena merasa tak terima jika namanya di bawa-bawa, "Heh, bangsat lo ya bawa-bawa nama gue," bisiknya marah.

Andy terkekeh kecil walau masih di tahan-tahan sedikit. "ANDY KURANG AJAR KAMU!" Bentak Bu Dara sambil menunjuk marah.

Andy langsung mendongak gelagapan dan ketika ia hendak menjelaskan, Bu Dara sudah lebih dulu mengeluarkan titah, "Hukuman kamu sama seperti Ares! Di tambah push-up 50 kali."

Andy langsung mematung, matanya berhenti berkedip beberapa saat sebelum suara gelak tawa mengejek menyerang pendengarannya.

Andy langsung menatap semua teman-temannya yang menertawakannya dengan pandangan kesal, kecuali Ares, karena ia sama sekali tak tertawa dan hanya wajah datar yang ia tunjukan.

My Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang