"Inget, kaca kalau udah jadi beling susah buat di satuin lagi kecuali lo beli baru."
***
Hari ini tepat pukul 10 pagi, cowok dengan postur tubuh tegap dan tampang datar tersebut berjalan mendekati Andrew kemudian duduk tepat di sebelah.
Masih dengan seragam sekolah yang melekat, mereka semua memilih untuk mengasingkan diri dari sekolah lewat jalur belakang.
"Tur, akhir-akhir ini kenapa lo aneh?" Tanya lelaki yang duduk di sebelahnya, Andrew.
"Aneh kenapa? Biasa aja gue."
"Lo mungkin ngerasa biasa aja tapi kita-kita semua nggak sama sekali," ucap Andrew dengan mata yang menatap serius.
Catur menaikkan sebelah alisnya, matanya kemudian menatap seluruh teman-temannya yang berdiri di depannya dengan pandangan tanya.
"Kenapa? Gue biasa aja," jawabnya enteng, matanya menatap kotak rokok yang saat ini sedang ia buka.
Andrew memutar bola matanya malas, "Gue tau lo pasti kangen sama Daryna."
Catur terkekeh dan Andrew sadar jika kekehan itu hanyalah kekehan paksa yang bersifat ingin mengalihkan topik pembicaraan.
"Nggak usah bahas dia, dia udah bahagia sam—"
"Itu dulu, dan mungkin sekarang lo bisa rebut dia dari Ares," balas Andrew dengan menyeringai kecil penuh makna.
Catur menaruh sebatang rokok di mulutnya, menghidupkannya kemudian menghembuskan asapnya, "Maksud lo?"
"Yang gue liat waktu itu, Ares pelukan sama cewek lain terus Daryna liat dari jauh, hampir ketabrak tapi Fajar yang nyelamatin untungnya."
Catur mengernyit, badannya yang semula bersandar di kursi belakangnya sontak bergerak duduk dengan tegap. "Lo ngomong apa? Kenapa gue baru tau sekarang, hah!?"
Catur mencengkram leher Andrew dengan wajah yang sudah mengeras, rokoknya bahkan sudah ia buang.
Wajahnya perlahan berubah merah seperti akan kehabisan nafas, Andrew menatap Catur memohon untuk melepaskan cengkramannya.
"Huhh..." Andrew bernafas lega begitu asupan nafasnya bisa terpenuhi kembali.
"Itu kejadiannya kemarin dan lo nggak ter—"
Belum sempat Andrew menyelesaikan kalimatnya, Catur sudah terlebih dahulu bangkit kemudian merogoh jaket bomber hitamnya.
"Gue cabut."
Andrew cepat-cepat berdiri kemudian berteriak, "LO MAU KEMANA, WOY!"
Catur tak menjawab, cowok itu memakai helm fullface-nya kemudian langsung menjalankan motornya dengan kecepatan tinggi.
"Sialan, kita ikutin dia cepet!" Titah Andrew, sontak semua teman-temannya langsung menaiki motor masing-masing dan pergi meninggalkan markas.
***
Ares memakai jaket hitam jeans miliknya kemudian mengambil kunci motor yang terletak di atas meja belajar, wajahnya sama sekali tak mengeluarkan ekspresi.
Ia keluar dari kamar dan melihat Jupiter dan Alexa sedang sarapan di ruang makan. Langkahnya terhenti ketika Jupiter memanggil namanya.
"Kamu mau kemana? Sarapan dulu."
"Aku lagi nggak ada waktu buat sarapan, pa."
Jupiter mengurut pelipisnya pusing, "Terus itu kamu kenapa nggak pakai baju sekolah? Mau bolos, hm?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad Boy
Fiksi Remaja#1 in Teenfiction (May 6, 2020) #11 in Teenfiction (May 8, 2020) #9 in Teenfiction (May 9, 2020) #7 in Teenfiction (May 10, 2020) #8 in Teenfiction (May 12, 2020) #8 in Romance (May 20, 2020) Ares Alejandro Siregar Denza, Bad Boy famous dari SMA Mah...